Cat Kuku (Kutek)

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kutek dengan efek magnet hadir dalam warna-warni metallic yang cantik.


Daftar Isi


  • Sejarah Cat Kuku di Cina


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Cat kuku pertama kali digunakan oleh penduduk Cina pada 3000 tahun SM.

Sebelum dikenal sebagai cat kuku, penduduk Cina menggunakan warna kuku sebagai pembeda kelas masyarakat, yaitu kelas atas dan kelas dinasti.

Kelas atas akan menggunakan cat kuku dari bahan-bahan seperti lilin lebah, getah Arab (getah dari pohon akasia), dan putih telur.(1)

Bahan tersebut kemudian diberi warna dari bunga, atau serbuk emas, dan perak.

Mereka juga menghias penampilan dengan kuku buatan yang terbuat dari perak atau emas yang dilapisi dengan perhiasan atau cloisonné.

Kuku dengan hiasan tersebut hanya diperuntukkan masyarakat kelas kerajaan saja.(2)

Sedangkan untuk orang-orang di kelas dinasti – orang yang berkuasa, sering menggunakan pewarna merah pekat di kukunya.

Baca: Macaron

Baca: Tokyo Tower

Namun kuku berwarna hanya untuk kelas atas dan dinasti saja.

Selama dinasti tertentu, kelas bawah hanya bisa memakai warna pucat, selain itu tidak diperbolehkan.

Jika masyarakat kelas bawah mengenakan cat kuku berwarna untuk kelas atas ataupun dinasti, maka dapat dihukum mati. (1)

  • Sejarah Cat Kuku di Mesir


Henna yang sekarang dikenal untuk menghiasi tangan dan tubuh, telah digunakan selama ratusan tahun lalu.

Cleopatra memilih menggunakan Henna pada kuku-kukunya, mencelupkan setiap jari ke Henna.(1)

Sama seperti di Cina, Mesir juga mengenal warna kuku sebagai penanda status seseorang.

Baca: Pancake

Cleopatra menggunakan warna merah darah sebagai simbol memiliki status sosial yang tinggi.

Status sosial yang lebih tinggi menggunakan warna yang lebih merah, sedangkan untuk status sosial yang lebih rendah menggunakan warna yang lebih muda.(3)

  • Cat Kuku di India


Di India masyarakat mewarnai kuku mereka menggunakan Henna.

Henna sendiri merupakan nama tumbuhan dan daunnya digiling halus lalu diletakkan pada kuku dan dibiarkan mengering.

Getah dari daun tersebut akan meninggalkan warna merah tua pada kuku.

Di Indonesia tumbuhan Henna disebut dengan daun pacar.

Hingga saat ini di India masih menggunakan Henna untuk mengecat kuku dan menghias tangan, serta terus melestarikan budaya warna kuku menggunakan henna.(3)

  • Seni Manicure


Beberapa abad setelahnya seni manicure mulai marak diperbincangkan.

Seni manicure merupakan seni merawat kuku, namun pada abad itu manicure sangat menyakitkan.

Sekitar tahun 1500 Suku Inca dikreditkan sebagai penemu seni manicure.(4)

Selanjutnya Mary E Cobb pertama kali mempelajari seni manicure di Prancis, kemudian mengembangkan kembali prosesnya dan membawanya ke Amerika Serikat.

Pada 1878 ia membuka salon kuku pertama berjudul “Mrs. Prays Manicure”.

Tidak berhenti disitu, dirinya membuka salon manicure pertama di Amerika, bersama dengan mengembangkan lini produknya sendiri dan menciptakan manicure rumahan pertama.

Mary E Cobb menciptakan alat menicure, emory board.(1)

  • Lahirnya Cutex


Cutex adalah sebuah merek yang diluncurkan pada 1911.

Cutex terbuat dari ekstrak kutikula untuk melembutkan kutikula di sekitar kuku dan telah berkembang menjadi produk kecantikan yang beragam, di antaranya batang, pasta, bubuk, dan stik.

Batang dan bubuk sangat populer sebelum cat kuku cair datang.

Penata rias Michelle Menard ingin membuat cat kuku mengkilap seperti kilau mobil pada 1920.

Pada 1925 cat kuku cair menjadi satu-satunya jenis cat kuku yang ada di pasaran.

Akhirnya dia meluncurkan rumah kosmetik yang sekarang dikenal bernama ‘Revlon’ pada 1932.

Perusahaan ini menjual ornamen kuku dalam berbagai warna di drugstore dan toserba dalam beberapa tahun sebelum berkembang menjadi perusahaan kosmetik.(1)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)

Jangan lupa subscribe TRIBUNNEWSWIKI di TribunnewsWIKI Official





Sumber :


1. www.byrdie.com/history-of-nail-polish
2. health.howstuffworks.com
3. www.lenninailart.com/kuteks-segala-hal-yang-harus-anda-diketahui/
4. www.beautifully-invisible.com/2011/05/nail-lacquer-blood-red-nails-fingertips-history-nailpolish.html


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer