"Pak Mochammad Iriawan ya yang kita periksa. Sebab, Pak Mochammad Iriawan saat beliau menjadi Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya beberapa kali bertemu dengan Novel Baswedan. Tentu akan kami dalami dan periksa hubungannya apa, dalam rangka apa, dan sebagainya," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).
Hendardi menyampaikan, selain Komjen Mochammad Iriawan, tidak ada lagi perwira Polri berpangkat Jenderal bintang tiga yang diperiksa TGPF.
Kapasitas Komjen Mochamad Iriawan saat diperiksa pun berstatus sebagai saksi.
"Kapasitasnya saksi. Yang bintang tiga Pak Mochamad Iriawan saja, siapa lagi bintang tiga, saya kira enggak ada lagi selain Pak Mochamad Iriawan," ujar dia.
Seperti diketahui, Komjen Mochammad Iriawan pernah memperingatkan Novel Baswedan bahwa ia akan mendapat teror.
Kendati demikian, menurut dia, pemeriksaan Mochammad Iriawan bukan berarti TGPF mencurigainya sebagai pelaku penyerangan Novel Baswedan.
"Bukan dalam rangka kita duga, bukan, tetapi kan waktu itu dia sebagai Kapolda mendatangi Novel Baswedan dan sebelum kejadian juga pernah bertemu. Itu yang kami gali," ujar Hendardi.
"Kami enggak bisa menuduh orang atau menyangkakan maupun menilai orang kalau tidak ada bukti. Makannya kami gali apakah ada petunjuk dari Pak Mochammad Iriawan," kata dia lagi.
Baca: Demi Kebaikan Buah Hati, 7 Artis Ini Akur Bahkan Bersahabat dengan Mantan Suami
Baca: 66 Titik CCTV Bisa Ungkap Penabrak Retno di Overpass Manahan Solo, 11 Hari Pelaku Belum Terungkap
Baca: Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Baca: Fakta-fakta OTT Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun oleh KPK, Diduga Terkait Perizinan
Baca: Musik Jazz
Komjen Mochamad Iriawan lahir di Jakarta, 31 Maret 1962 (umur 57 tahun), adalah perwira tinggi Polri yang sejak 8 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Adapun Komjen Mochamad Iriawan atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule merupakan lulusan Akpol tahun 1984.
Selama karier kepolisian, Komjen Mochamad Iriawan lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
Sebelumnya, Komjen Mochamad Iriawan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar, saat Komjen Mochamad Iriawan masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.
Pada tanggal 18 Juni 2018, Komjen Mochamad Iriawan dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat menggantikan Iwa Karniwa hingga 5 September 2018.
Selain itu, Komjen Mochamad Iriawan pernah menjadi Kapolda Jabar sejak 24 November 2013 hingga dia ditarik ke Mabes Polri sebagai Kadiv Hukum Polri, 5 Juni 215.
Sepak terjangnya semasa memimpin Polda Jabar pun tergolong cukup cemerlang.
Adapun Komjen Mochamad Iriawan berhasil mengungkap kasus penculikan bayi milik pasangan Toni Manurung (26) dan Lasmaria boru Manulang (24) di RS Hasan Sadikin, Bandung, 25 Maret 2014.
Selain itu, Komjen Mochamad Iriawan juga dikenal keras dalam menerapkan disiplin terhadap anak buahnya.
Di sela apel siaga pasukan pengamanan Konferensi Asia Afrika, di Lapangan Gasibu, 14 April 2015, misalnya, dia pernah menampar dua anggota satuan Sabhara.
Hal itu bermula ketika Komjen Mochamad Iriawan menemukan sampah bekas botol minuman berserakan di dalam mobil patroli kedua petugas tersebut.
"Mobil ini dibeli lewat pajak rakyat, masak kalian merawatnya saja tidak bisa," ujar Komjen Mochamad Iriawan sata itu.
Untuk membuat efek jera terhadap para geng motor yang bertindak kriminal dan sadis, Komjen Mochamad Iriawan memerintahkan jajarannya untuk melakukan tembak di tempat.
Dari Kapolda Jabar, Komjen Mochamad Iriawan ditarik ke Mabes Polri, Jakarta.
Komjen Mochamad Iriawan diberi tugas Kadivkum Polri dan berlanjut sebagai Kadivpropam Polri.
Tak lama kemudian, pada tahun 2016, Komjen Mochamad Iriawan diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Dalam tugas barunya, pria yang suka olahraga ekstrim jeep offroad ini ikut turun ke lapangan dan terlibat secara langsung dalam pengamanan aksi damai 4 November 20016 yang menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP atas perbuataan penistaan agama.
Komjen Mochamad Iriawan menjadi garda terdepan pengamanan Jakarta yang sedang menggelar hajatan Pilgub DKI 2017.
* SD (1973)
* SMP (1976)
* SMA (1980)
* S1 (1997)
* S2 (2001)
* AKABRI (1984)
* PTIK (1993)
* SESPIM (1998)
* SESPATI XIII (2007)
* LEMHANNAS PPSA (2012)
* PA DAS LANTAS (1985)
* PA DAS SERSE (1989)
* PA LAN SERSE UM (1991)
* SUSJAB KAPOLRES IV (2000)
* PA SEN SERSE (2002)
* ASSESSMENT PATI POLRI (2011)
* Letnan Dua (27-09-1984)
* Letnan Satu (01-10-1987)
* Kapten (01-10-1990)
* Mayor (01-10-1995)
* Letnan Kolonel (01-10-1999)
* Komisaris Besar Polisi (01-01-2006)
* Brigadir Jenderal Polisi (08-11-2010)
* Inspektur Jenderal Polisi (12-12-2013)
* Komisaris Jenderal Polisi[1] (18-05-2018)
* 07-11-1984: PAMA POLDA NUSRA
* 23-11-1984: PAMAPTA POLRES BADUNG POLDA NUSRA
* 29-12-1984: PAGA OPS I PUSKODAL OPS POLRES BADUNG POLDA NUSRA
* 01-04-1985: PS KAPOLSEK DENPASAR SELATAN
* 26-03-1986: PAMA PADA MAPOLDA NUSRA
* 00-12-1986: KANIT RESERSE MOBIL POLRES DENPASAR POLDA NUSRA
* 00-12-1987: WAKA POLRES DENPASAR KOTA POLDA NUSRA
* 00-12-1988: KAPOLSEK SANUR DENPASAR POLDA NUSRA
* 01-02-1990: PAUR OPS SET DEOPS MABES POLRI
* 00-12-1993: PAUR LAT SET DEOPS MABES POLRI
* 00-12-1995: PAGA OPS A PUSKODAL OPS POLDA METRO JAYA
* 00-12-1995: KAPOLSEK METRO SAWAH BESAR POLDA METRO JAYA
* 01-11-1997: WAKA POLRES METRO TANGERANG POLDA METRO JAYA.
* 00-12-1998: PAMEN POLDA METRO JAYA
* 01-05-1999: KABAG SERSE TIK DIT SERSE POLDA JABAR
* 01-08-1999: DANSAT IDIK VC DIT SERSE UM KORSERSE POLRI
* 01-08-2000: KAPOLRES SLAWI POLWIL PEKALONGAN POLDA JATENG
* 26-11-2001: KAPOLRES SLAWI POLWIL PEKALONGAN POLDA JATENG
* 21-04-2004: IRBIDOPS ITWASDA POLDA METRO JAYA
* 20-08-2004: WADIR RESKRIMUM POLDA METRO JAYA
* 14-10-2004: KABID TELEMATIKA POLDA NTT
* 16-09-2005: DIR RESKRIM POLDA NTT
* 24-02-2006: KA SPN PURWOKERTO POLDA JATENG
* 16-03-2008: KABAG LEKDIK RODALPERS SDE SDM POLRI
* 23-10-2008: DIR RESKRIMUM POLDA METRO JAYA
* 17-10-2009: WADIR I/KAM DAN TRANNAS BARESKRIM POLRI
* 29-09-2010: DIRBINMAS BAHARKAM POLRI
* 03-09-2012: KAPOLDA NTB[2]
* 24-11-2013: KAPOLDA JABAR[3]
* 05-06-2015: KADIVKUM POLRI[4]
* 28-02-2016: KADIVPROPAM POLRI
* 16-09-2016: KAPOLDA METRO JAYA
* 20-07-2017: ASOPS KAPOLRI[5]
* 08-03-2018: SEKRETARIS UTAMA LEMHANAS
* 18-06-2018: PJ. GUBERNUR JAWA BARAT[6]
* Bintang Bhayangkara Nararya
* Satya Lencana Kesetiaan XXXII
* Satya Lencana Kesetiaan XXIV
* Satya Lencana Kesetiaan XVI
* Satya Lencana Kesetiaan VIII
* Satya Lencana Jana Utama
* Satya Lencana Ksatria Bhayangkara
* Satya Lencana Karya Bhakti
* Satya Lencana Dwidya Sistha
* Satya Lencana Dharma Nusa
* Seroja
* Operasi Kepolisian
* Satya Lencana Kebaktian Sosial
* UNTAC Medals (Kamboja)
* UNCRO Medals (Kroasia).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Komjen Iriawan, Jenderal Bintang 3 yang Diperiksa Terkait Kasus Novel Baswedan, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/07/11/sosok-komjen-iriawan-jenderal-bintang-3-yang-diperiksa-terkait-kasus-novel-baswedan.