Film besutan Gina S. Noer ini menghadirkan beberapa nama besar di dunia perfilman Indonesia.
Beberapa artis senior yang turut serta antara lain Dwi Sasono, Cut Mini, Arswendi hingga Lulu Tobing.
Namun, Dua Garis Biru sempat mengundang kontroversi.
Sebab, dalam trailer yang sebelumnya dirilis, netizen justru mengkritik film Dua Garis Biru karena dinilai memiliki konten yang negatif.
Cibiran juga hadir dari beberapa penggemar film Korea Selatan.
Mereka menganggap film Dua Garis Biru memiliki beberapa kemiripan dengan film Jenny, Juno.
Film Dua Garis Biru mengisahkan sepasang remaja, yakni Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda).
Keduanya terlibat hubungan di luar nikah yang menyebabkan Dara hamil.
Sejumlah risiko pun harus dihadapi Dara dan Bima.
Mulai dari dikeluarkan dari sekolah hingga harus berkeluarga.
Sempat menuai beragam kontroversi, berikut sejumlah fakta dari film Dua Garis Biru, dikutip dari beberapa sumber :
Dua Garis Biru sempat mendapatkan petisi melalui situs change.org.
Petisi tersebut bertajuk “Jangan Loloskan Film yang Menjerumuskan! Cegah Dua Garis Biru di Luar Nikah!” pada April 2019 lalu.
Namun, petisi tersebut akhirnya ditarik.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat kesalahpahaman terhadap petisi kami.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan akibat petisi kami yang disalahartikan, kami memutuskan untuk menghapus petisi.
Mari menjunjung tinggi etika dalam bermedia sosial,” tulis keterangan yang tercantum di laman petisi tersebut pada Rabu (1/5/2019).
Sebelumnya, nama pemeran Dua Garis Biru bukanlah Dara dan Bima.
Akan tetapi, pada draft pertama dari skenario film tersebut memiliki nama pemeran Keke dan juga Aran.
Rupanya, penggantian nama pemeran tersebut bukan tanpa alasan
“Cerita ini sudah saya pikirkan selama 8 tahun, tapi draf pertama saya kerjakan hanya 2 hari.
Nama diganti agar ada makna filosofi. Bima dalam dunia pewayangan punya fisik kuat, tapi lembut hati.
Dara terinspirasi dari lagu 'dara muda daranya para remaja!'” kata sang sutradara, Gina.
Hati artis peran Dwi Sasono langsung sesak saat membaca skenario film Dua Garis Biru yang disodorkan oleh sutradara dan penulis skenario Gina S Noer.
"Pas dikirimin script sama Gina langsung nyesek.
Saya memang punya anak perempuan.
Ini jadi pelajaran yang saya perlu dapat nih," kata Dwi dalam jumpa pers di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).
Dwi menambahkan, ada satu adegan yang membuatnya menguras emosi.
Bahkan kata Dwi, adegan itu sempat membuatnya ingin memukul artis peran Angga Yunanda yang memerankan karakter Bima.
Hal itu terjadi lantaran sebagai seorang ayah dari karakter Dara, Dwi mengaku tak kuasa menahan emosinya.
Penulis skenario Gina S Noer (33) menjalani debutnya sebagai sutradara lewat film berjudul Dua Garis Biru.
Hal itu diketahui setelah istri dari penulis skenario Salman Aristo tersebut mengunggah sebuah foto pada akun Instagram-nya, @ginasnoer, yang dikutip Kompas.com, Senin (18/2/2019).
" DUA GARIS BIRU dari skenario dan debutnya sebagai sutradara @ginasnoer," tulis Gina.
Nama Gina sudah dikenal di industri film Tanah Air sebagai penulis skenario.
Beberapa film yang skenarionya ditulis oleh Gina adalah Habibie & Ainun, Posesif, Kulari ke Pantai, Keluarga Cemara, dan beberapa film lain.
Dua Garis Biru menjadi penanda bagi Lulu Tobing untuk kembali ke dunia entertainment.
Film ini menjadi pertama yang dimainkan oleh Lulu Tobing setelah vakum selama 7 tahun.
Film terakhir yang dibintangi Lulu Tobing adalah Negeri 5 Menara, yakni pada 2012 lalu.