Sejarah
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Kecak diciptakan oleh Wayan Limbak pada tahun 1930.
Tidak sendiri, Wayan Limbak mencetuskan Tari Kecak bersama sahabatnya, Walter Spes, asal Jerman.
Pada awalnya, tari ini muncul tanpa disengaja.
Tari ini diambil dari sebuah tarian adat pemujaan yang dikenal dengan Shangyang.
Shanyang merupakan tari yang dipentaskan dalam upacara religi seperti upacara menolak bala.
Dari tari Shangyang tersebut, Wayang Limbak dan Walter Spies melakukan sebuah inovasi.
Tari kecak disajikan oleh para penari yang duduk melingkar.
Para penari mengucapkan kata "cak cak cak cak" secara serentak.
Karena inilah tarian ini disebut Tari Kecak.
Gerakan tangan dalam Tari Kecak mengisahkan cerita ramayana, yaitu penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana.
Tari Kecak menyuguhkan kisah pembebasan Dewi Sinta dari penculikan yang dilakukan oleh Rahwana.
Oleh karena itu, dalam Tari Kecak juga terdapat beberapa tokoh seperti Dewi Sinta, Rama, Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana.
Pada awal 70-an, Wayan Limbak berusaha keras mempromosikan Tari Kecak agar dikenal mancanegara.
Selain mengenalkan keunikan Tari Kecak, pementasan tar ini juga turut melambungkan Bali ke dunia internasional.
Dalam perkembangannya, Tari Kecak dimainkan oleh oleh orang dengan jumlah yang beragam, mulai dari puluhan, hingga tari massal yang dimainkan ribuan penari.
Wisatawan asing juga menyebut Tari Kecak dengan sebutan The Monkey Dance.
Sebutan itu diberikan lantaran adanya tokoh Hanoman yang ikut berperan dalam Tari Kecak. (1)
Pengiring Tari Kecak
Tari Kecak tidak menggunakan alat musik apapun.
Tari Kecak hanya diiringi oleh suara teriakan penari laki-laki (pengiring) yang mengelilingi pemeran lakon.
Selain itu juga digunakan suara kerincing yang diikatkan di kaki para penari.
Untuk anggota pengiring suara, biasanya terdiri dari 50 orang atau lebih.
Anggota pengiring tersebut juga terdiri dari anggota yang bertugas sebagai pengatur nada, penembang solo, dan Dalang.
Busana
Penari Kecak penari menggunakan kostum sesuai lakon yang diperankan.
Kostum yang digunakan hampir sama dengan kostum Wayang Wong, namun gaya khas Bali.
Para pengiring biasanya hanya menggunakan celana hitam dan kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih.
Selain itu, sebuah bunga diselipkan di telinga penari pengiring Tari Kecak. (2)
Sinopsis Tarian
Bagian ini menceritakan tentang keberadaan Rama dan Dewi Sinta di dalam hutan, kemudian disusul kemunculan kijang emas.
- Bagian 1
Dewi Sinta berhasil diculik oleh Rahwana dan dibawa ke Alengka, kerajaan Rahwana.
- Bagian 2
Dewi Sinta di tawan di lingkungan kerajaan Alengka.
Dewi Sinta dijaga Trijata, yang merupakan keponakan dari Rahwana.
Ia bersedih hati karena peristiwa yang dialami.
Dewi Sinta mengharap kedatangan Rama untuk membebaskan dirinya dari Rahwana.
Pada bagian ini, Hanoman muncul sebagai utusan Rama dan mengisyaratkan kepada Dewi Sinta bahwa Rama akan datang dan menyelamatkan dirinya.
Pada akhir bagian kedua ini Hanoman mempora-porandakan bangunan keraton Alengka dengan membakar beberapa bangunan keraton dan taman.
- Bagian 3
Mengisahkan kedatangan Rama ke Alengka dengan bala tentaranya untuk membebaskan Dewi Sinta dari Alengka.
Di awal pertempuran, pihak Rama mengalami kekalahan melawan pasukan Rahwana.
Setelah berdoa kepada Dewa, burung garuda datang menyelamatkan Rama dari pengaruh sihir yang dilakukan oleh keturunan Rahwana.
- Bagian 4
Pertempuran antara Rama dan Rahwana kembali terjadi.
Sugriwa yang diperintahkan Raja Rama berhasil mengalahkan Megananda.
- Bagian 5
Bagian ini merupakan pucak dari pertunjukan tari kecak.
Bagian ini menceritakan tentang kemenangan Rama atas Rahwana.
Rama berhasil menemukan Dewi Sinta dan membebaskannya dari Rahwana.
Cerita Tari Kecak diakhiri dengan bertemunya kembali Rama dan Dewi Sinta. (1)
Tempat Pertunjukan
Berikut adalah beberapa lokasi pementasan Tari Kecak yang bisa dikunjungi.
- Tari Kecak di Pura Dalem Taman Kaja, Ubud
Pura Dalan Taman Kaja terletak di Jalan Sri Wedari No.12, Desa Junjungan, Ubud, Gianyar, Bali.
Pertunjukan Tari Kecak diselenggarakan pada hari tertentu saja.
Biasanya pada hari Rabu dan Sabtu pukul 18.00 WITA.
- Tari Kecak di Pura Uluwatu
Terletak di Jalan Raya Uluwatu, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Tari Kecak Pura Uluwatu biasanya dimulai pukul 18.00 WITA.
- Tari Kecak di Tanah Lot
Untuk menonton Tari Kecak di Tanah Lot, penonton dikenakan tarif masuk tambahan sebesar Rp 50 ribu per orang dan gratis untuk penonton anak-anak.
- Tari Kecak di Taman Budaya GWK
Pertunjukan Tari Kecak diselenggarakan tepatnya di GWK Amphitheater, Ungasan, Kuta, Badung, Bali.
Tarif masuk pengunjung dewasa sebesar Rp 80 ribu per orang.
Untuk anak-anak sebenar Rp 60 ribu per orang.
Pertunjukan Tari Kecak di GWK diselenggarakan setiap hari mulai pukul 18.30 Wita.
- Tari Kecak di Batubulan
Tari Kecak ini diselenggarakan di adalah di Batubulan, Gianyar, Bali.
Tepatnya di Kecak Dance Batubulan Gianyar Bali.
Untuk menonton pertunjukan Tari Kecak, pengunjung dewasa dikenakan tarif sebesar Rp 60 ribu/orang.
Tarif pengunjung anak-anak dikenakan tarif sebesar Rp 30 ribu per orang. (3)