Sop Konro

TRIBUNNEWSWIKI.COM- Sop konro merupan makanan khas Makassar.

Konro berasal dari bahasa Makassar yang artinya adalah tulang iga.

Konro ada yang dibakar dan ada yang dibuat menjadi sop.

Selain tulang iga, makanan ini juga menggunakan bahan yang hanya ada di Makassar yaitu buah pamarrasan.

Buah pamarrasan berfungsi sebagai penambah cita rasa dan membuat warna sop konro menjadi cokelat kehitaman.

Konro bisa ditambahkan dengan potongan daun seledri dan bawang goreng serta buras.

Buras juga termasuk makanan khas Makassar yang terbuat dari beras yang mirip lontong daun.

Bedanya, jika lontong daun berbentuk panjang dan bulat, buras berbentuk pipih dan diikat dengan seutas tali.

Untuk membuat sop konro yang enak, tulang iga direbus selama kurang lebih empat jam agar dagingnya empuk.

Tulang tersebut direbus bersama sumsum. (1)

Sejak dulu, sop konro merupakan hidangan wajib warga saat ada hajatan, baik pernikahan dan khitanan atau pesta adat.

Saat ada ritual, warga memotong kerbau dan mengambil bagian tulangnya.

Tulang tersebut lalu dimasak dengan bumbu sederhana yang disebut dengan pallu konro atau pallu buku/tulang.

Proses pembuatan kuah pallu konro yang khas terletak pada kacang merah/campe yang dimasak hingga lunak lalu dihaluskan kemudian dicampurkan ke dalam kuah.

Bahan inilah yang membuat kuah pallu konro menjadi agak kental dan khas.

Selain kacang merah/campe, penambahan ketumbar untuk memperkuat rasa dan keluak untuk memberikan warna pada kuah pallu konro yang diadopsi dari bumbu masakan pallu kaloa.

Bedanya, pada pallu kaloa tidak menggunakan kayu manis, cengkeh dan adas.

Proses memasak konro dilakukan dengan cermat.

Pertama dididihkan air, lalu masukkan tulang konro.

Didihkan air di panci lain yang akan digunakan untuk memasak tulang konro bersama dengan bumbu-bumbunya.

Hal ini dilakukan untuk memisahkan tulang dari sisa-sisa kotoran, menghilangkan lemak dan menghilangkan bau amis.

Daging sapi baru populer di Makassar awal tahun 90-an.

Sebelumnya, masyarakat Makassar lebih suka menggunakan daging kerbau untuk membuat makanan berkuah berbahan dasar daging seperti coto dan pallubasa.

Namun, karena populasi kerbau yang makin sedikit dan menyebabkan harga lebih mahal, pedagang kemudian beralih ke daging sapi. (2)

1 kg tulang iga

2 labu bawang putih

10 buah bawang merah

2 batang kayu manis

5 buah cengkeh

3 ruas jari jahe

3 ruas lengkuas 

1 ruas jari kunyit

3 batang serai dikeprek

2 sdm ketumbar

1 sdm Jintan

Garam secukupnya

Penyedap rasa secukupnya (1)

Semua bumbu dihaluskan, kecuali kayu manis, cengkeh, dan serai.

Campur semua bumbu yang sudah dihaluskan dengan tulang iga.

Panaskan minyak, tumis bumbu dan tulang iga hingga wangi.

Masukkan air secukupnya, aduk rata.

Masukkan cengkeh, kayu manis, dan serai.

Rebus sampai empuk, kurang lebih empat jam.

Setelah empuk, masukan garam dan penyedap sesuai selera.

Sajikan dengan taburan bawang goreng serta daun seledri. (1)