Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Syauqi Lukman mengatakan, kondisi Rika saat ditemukan sehat.
Rika tidak mengalami luka ataupun sakit.
Kondisi ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Unpad.
Ada beberapa fakta tentang hilangnya Rika.
Berikut sejumlah fakta yang disarikan Tribunnewswiki.com dari Kompas.com :
Hilangnya Rika, yang tinggal di indekos di wilayah Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ini pun langsung dilaporkan oleh salah seorang teman kampusnya, yakni Nila Sardi, ke Polsek Jatinangor.
Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo membenarkan pihaknya menangani kasus hilangnya mahasiswi Unpad ini.
Setelah Polsek Jatinangor menerima laporan kehilangan tersebut, Polres Sumedang mengambil alih kasus.
Dalam laporan polisi, Rika meninggalkan rumah pada Kamis (6/6/2019) pukul 07.00 WIB.
Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan hilangnya Rika bukan karena diculik.
Baca: Dicap Manja Hamil Pakai Kursi Roda, Syahnaz Bongkar Kisah Sedih Pertahankan Janin Calon Bayi
Sebulan menghilang, Rika Satriawati (22) mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Padjadjaran ( Unpad) Jatinangor yang dilaporkan hilang kontak sejak 10 Juni 2019 ditemukan dalam kondisi selamat.
Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Dede Iskandar mengatakan, korban ditemukan selamat dan sudah berkumpul bersama dengan keluarganya.
Ditanya terkait alasan menghilangnya korban akibat dihipnotis dan penyebab lainnya, kasatreskrim enggan berkomentar banyak.
"Iya betul, mahasiswi Unpad (Jatinangor) itu udah ditemukan setelah sebulan menghilang.
Ketemunya di mana, apakah ada unsur pidana dan lain sebagainya masih dalam pengembangan.
Yang pasti dia ditemukan dalam kondisi selamat dan sehat," ujarnya dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin (8/7/2019) sore.
Rika Satriawati, mahasiswa program studi S1 Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad), ditemukan setelah dilaporkan menghilang sejak Rabu (12/6/2019).
“Kondisi Rika saat ditemukan sehat, tidak ada luka atau pun sakit setelah melalui pemeriksaan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Unpad,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Syauqi Lukman dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/7/2019).
Syauqi menjelaskan, saat dilaporkan hilang, dosen dan mahasiswa FMIPA Unpad terus berkoodinasi dengan Kepolisian Sektor Jatinangor, Kepolisian Resor Sumedang, Kepolisian Sektor Tarogong Kaler dan Kepolisian Resor Garut.
Tim ini juga dibantu oleh perwakilan teman-teman dan keluarga Rika, serta lapisan masyarakat yang peduli.
Inisiasi awal dilakukan oleh tim dosen FMIPA untuk mencoba membantu kepolisian dengan melakukan pelacakan secara mandiri.
Usaha pelacakan Rika diawali dengan memantau aktivitas media sosial, pelacakan aktivitas ponsel, dan transaksi ATM.
Berkat koordinasi intensif, diperoleh petunjuk mengenai keberadaan seseorang dengan ciri-ciri sesuai dengan identitas Rika di sebuah masjid di daerah Tarogong, Jumat (5/7/2019).
Perwakilan keluarga dibantu kepolisian menjemput Rika untuk selanjutnya dipertemukan dengan orangtuanya.
Baca: Perjalanan Ratna Galih Sebelum Lahirkan Bayi Kembar, Diuji Penyakit Langka hingga Ikut Bayi Tabung
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Syauqi Lukman mengatakan, kondisi Rika saat ditemukan sehat.
Rika tidak mengalami luka ataupun sakit.
Kondisi ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Unpad.
“Selanjutnya, Rika akan mendapatkan pendampingan (psikologis) dari Fakultas Psikologi Unpad,” ujar Syauqi saat dihubungi Selasa (9/7/2019).
Mengenai proses pencarian Rika, Syauqi mengatakan, bisa langsung menanyakannya ke pihak kepolisian.
Namun yang pasti, kondisi Rika saat ini baik.
Secara resmi, Rika pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Ditandai dengan penyerahan Berita Acara Serah Terima Orang oleh Kepolisian Sektor Jatinangor kepada orangtua Rika, Marwan.
“Serah terima disaksikan Kaprodi Biologi FMIPA Unpad, Asri Peni Wulandari, didampingi Nila Sardi, rekan yang melaporkan kehilangan Rika pada Juni lalu,” tuturnya.