Monumen Nasional (Monas)

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monumen Nasional (monas) pada tahun 1974.


Daftar Isi


  • Sejarah


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Monumen Nasional (Monas) dibangun dari ide presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir Soekarno. (1)

Sejarah berdirinya Monumen Nasional ini berawal pada tahun 1949.

Ir Soekarno pada saat itu berpikir dengan adanya Monumen Nasional ini akan menjadi pengingat generasi mendatang tentang perjuangan bangsa Indonesia.

Dalam membuat rancangan Monumen Nasional, panitia membuat sebuah sayembara.

Panitia akan menyeleksi karya rancangan Monumen Nasional dengan ketat.

Karya Frederich Silaban menjadi satu di antara karya-karya yang telah diseleksi panitia.

Karya milik Frederich Silaban ini memiliki keunggulan seperti ketentuan panitia.

Panitia kembali menggelar sayembara kedua pada tahun 1960.

Namun tak ada karya yang lebih baik di sayembara kedua.

Akhirnya, Presiden Soekarno meminta Frederich membuat rancangan berkonsep lingga dan yoni.

Frederich mengajak arsitek lain bernama R M Soedarsono sebagai partner bekerja.

Pembangunan Monumen Nasional ini kemudian dibuat sesuai dengan konsep yang diberikan Presiden Soekarno.

Lingga dan yoni merupakan bagian bangunan yang melambangkan kebudayaan Indonesia.

Jika di China terdapat ying dan yang, maka di Indonesia terdapat lingga dan yoni.

Lingga melambangkan energi positif yang juga digambarkan seperti alu (alat penumbuk padi).

Sedangkan yoni merupakan cawan untuk alas tempat lingga berada.

Yoni ini seperti lesung, tempat untuk menumbuk padi secara tradisional.

Monumen Nasional yang dirancang oleh Soedarsono, Frederich Silaban, dan Ir Rooseno ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1961.

Suasana di Monumen Nasional. (kompas.com/Setyo Adi)

Pembangunan Monumen Nasional terdiri atas tiga waktu dalam tiga bagian.

Dalam kurun waktu tiga tahun, Monumen Nasional dibangun dengan 360 pasak bumi ssebagai pondasi bangunan.

Pada tahap kedua, pembangunan sempat tertunda karena adanya Gerakan 30 September 1965 dan upaya kudeta.

Pembangunan berakhir pada tahun 1969 hingga 1976.

Sebelum diresmikan dengan nama Monumen Nasional, monumen ini sempat mengalami beberapa kali pergantian nama.

Monumen Nasional sempat disebut sebagai Lapangan Gambir, selanjutnya berubah menjadi Lapangan Ikada.

Setelah itu nama berubah menjadi Lapangan Merdeka, dan mengalami perubahan dengan nama Lapangan Monas.

Taman Monas menjadi perubahan nama terakhir sebelum diresmikan menjadi Monumen Nasional.

  • Arsitektur


Monumen Nasional ini memiliki tinggi 132 meter. (2)

Bentuk bangunan lingga dan yoni yang memiliki filosofi sebagai unsur baik dan buruk ini menjulang tinggi.

Garis arsitektur tugu Monumen Nasional ini menggambarkan garis yang tidak monoton dan di atasnya membentuk lidah api yang menyala.

Badan tugu Monumen Nasional dengan lidah api yang menyala ini mempunyai gambaran semangat yang tidak pernah padam.

Terdapat bagian-bagian penting dalam Monumen Nasional ini seperti puncak monumen, ruang kemerdekaan, museum sejarah, relief sejarah, kolam dan patung Pangeran Diponegoro.

Bentuk bangunan Monumen Nasional. (edupaint.com)

  • Puncak Monumen


Obor api yang berada di atas Monumen Nasional ini berasal dari emas. (3)

Emas yang ada di puncak Monumen Nasional ini memiliki berat 28 kilogram dari 38 kilogram emas yang menjadi pelapis awal.

Teuku Markam, pengusaha asal Aceh, menyumbangkan emas tersebut.

Bagian termahal dari puncak Monumen Nasional ini ialah lidah api kemerdekaan.

Puncak Monumen Nasional yang dilapisi emas. (Kompas Images/Roderick Adrian Mozes)

Lidah api itu terdiri dari 77 bagian yang terpisah kemudian dijadikan satu bagian utuh dan memiliki diameter mencapai enam meter dan tinggi 14 meter.

Puncak Monumen Nasional ini terdapat cawan lampu yang terbuat dari perunggu sebanyak 14,5 ton.

Lapisan emas yang ada di puncak Monumen Nasional ini mencapai 50 kilogram.

Di puncak monumen ini juga disediakan terpong yang dapat melihat pemandangan Kota Jakarta dari ketinggian 132 meter.

  • Ruang Kemerdekaan


Terdapat sebuah ruangan yang berada di Monumen Nasional, yaitu Ruang Kemerdekaan. (4)

Ruang Kemerdekaan terletak di bagian cawan Tugu Monumen Nasional yang berbentuk ruangan amfiteater.

Ruang kemerdekaan di Monumen Nasional. (Kompas.com/Jessi Carina)

Pengunjung dapat menggunakan tangga untuk akses ke Ruangan Kemerdekaan.

Di ruangan kemerdekaan dikelilingi empat sisi yang mengandung simbol di masing-masing sisi.

Di sisi selatan terdapat burung garuda, bagian utara terdapat replika kepulauan Indonesia.

Di bagian timur ruangan terdapat sebuah tempat untuk menyimpan bendera.

Sedangkan di bagian barat terdapat ruang gapura yang berisi teks Proklamasi.

  • Museum Sejarah


Bagian lain dari Museum Nasional adalah ruangan museum sejarah.

Di bagian museum sejarah, pengunjung Museum Nasional akan disajikan sejarah sejak kehidupan terdahulu. (5)

Pengunjung dapat menambah wawasan terkait perjuangan negara Indonesia pada saat pra sejarah hingga masa orde baru.

Ruangan ini terletak di bagian dasar Monumen Nasional.

Museum sejarah yang ada di Monumen Nasional. (situsbudaya.id)

Museum sejarah ini berlapiskan marmer dan memiliki luas 80x80 meter.

Terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan tiga diorama yang berada di tengah.

  • Relief Sejarah


Monumen Nasional juga mempunyai relief sejarah Indonesia. (6)

Relief sejarah itu terletak di bagian luar Monumen Nasional.

Relief sejarah menceritakan kronologis bangsa Indonesia pada saat pra sejarah hingga order baru.

Cerita yang disajikan pada relief sejarah ini mulai dari masa kerajaan hingga masa ketika Indonesia mulai dijajah oleh bangsa asing.

Relief sejarah yang ada di Monumen Nasional. (tapakjelajah.com)

Cerita tentang strategi bangsa Indonesia yang ingin lepas dari Hindia-Belanda juga diceritakan dalam relief sejarah ini.

Tak hanya itu, cerita mengenai sumpah pemuda juga dikisahkan dalam relief sejarah ini.

  • Patung Pangeran Diponegoro


Patung Pangeran Diponegoro ini terletak di area Monumen Nasional. (7)

Di dekat patung terdapat riwayat tentang Pangeran Diponegoro.

Patung Pangeran Diponegoro ini dibuat karena suatu gagasan Dr Mario Pitta, sorang pengusaha besar Italia yang mengagumi Indonesia.

Bahkan patung ini dibuat oleh Cobertaldo, pemahat Italia.

Patung Pangeran Diponegoro ini berbahan perunggu yang dibuat pada tahun 1965 di Italia.

Patung Diponegoro di Monumen Nasional. (kompas.com/kahfi dirga cahaya)

  • Operasional dan Retribusi


Monumen Nasional dibuka setiap hari sejak hari senin hingga minggu mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. (8)

Jika pengunjung ingin menikmati Monumen Nasional pada malam hari, maka pengunjung dapat berkunjung pada pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Monumen Nasional juga membuka jam operasional pada malam hari.

Untuk harga tiket Museum Nasional, pengunjung dewasa hanya membayar tiket sebesar Rp 5000.

Sedangkan untuk pelajar sebesar Rp 3000 dan anak-anak sebesar Rp 2000.

Untuk tiket masuk pelataran puncak, pelajar dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5000, sedangkan anak-anak sebesar Rp 2000.

Lain halnya dengan pengunjung dewasa yang dikenakan harga sebesar Rp 10000.

  • Kegiatan


Tak hanya sebagai tempat bersejarah, Monumen Nasional dapat digunakan untuk berbagai macam aktivitas.

Berikut ini kegiatan yang dapat dilakukan di Monumen Nasional :

  • Melihat air mancur menari
Air mancur di Monumen Nasional pada malam hari. (kompas.com/garry andrew)
  • Naik kereta wisata
  • Melihat rusa tutul
  • Melihat karya seni rupa
  • Berolahraga
  • Menikmati kuliner

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria Cika)



Nama Monumen Nasional


Alamat Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta


Julukan Monas


Titik Koordinat 6°10'30.5


Google Maps https://goo.gl/maps/8zqQ2bBzk3F6atFA7


Sumber :


1. sejarahlengkap.com
2. www.keepsoh.com/sejarah-berdirinya-monas/
3. megapolitan.kompas.com
4. situsbudaya.id
5. www.hargatiket.net/harga-tiket-masuk-monas


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
BERITA TERKAIT

Berita Populer