Sejarah
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Candi Ratu Boko merupakan candi yang terletak di Yogyakarta berada di selatan dari Candi Prambanan.
Candi Ratu Boko ini tertulis dalam sebuah sejarah merupakan nama istana seseorang bernama Ratu Boko. (1)
Ratu Boko merupakan ayah dari Roro Jonggrang.
Sebenarnya Candi Ratu Boko ini bukanlah sebuah candi, melainkan reruntuhan kerajaan yang dahulu pernah tinggal di daerah tersebut.
Situs Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah Mataram Kuno.
Di abad ke-17 orang Eropa datang ke tanah Jawa dan menginformasikan adanya peninggalan sejarah purbakala.
Pada sejarah kerajaan Mataram Kuno, situs Ratu Boko telah digunakan di masa dinasti Syailendra.
Akan tetapi dalam kisah lain ada yang menyebutkan bahwa situs Ratu Boko berasal dari kisah Prabu Boko yang kemudian berkembang menjadi cerita rakyat di tanah Jawa.
Dari dinasti Syailendra, situs Ratu Boko diambil alih oleh kerajaan Mataram Hindu.
Kemudian dari peralihan tersebut bangunan Kraton Boko dipengaruhi oleh Hinduisme dan Buddhisme.
Di situs Ratu Boko ditemukam prasasti yang dinamakan Prasasti Abhayagiri Wihara. (2)
Isi dari prasasti itu adalah tentang dugaan Kraton Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran.
Tokoh yang ada pada prasasti itu bernama Tejapurnama Panangkarana, yang diperkirakan telah memerintahkan pembangunan Abhayagiri Wihara.
Pada saat itu Rakai Panangkaran beragama Budha, sehingga wihara tersebut digunakan untuk tempat ibadah.
Hal itu dapat dilihat dari corak Budha di Candi Ratu Boko.
Arsitektur
Luas Candi Ratu Boko mencapai 250.000 meter persegi dan berada di ketinggian 300 meter. (3)
Awalnya banyak bangunan yang berdiri di Candi Ratu Boko, akan tetapi saat ini hanya menyisakan reruntuhan dan bekas bangunan.
Arsitektur Candi Ratu Boko memiliki beberapa bagian:
Pada bagian barat Candi Ratu Boko terdapat sebuah gerbang masuk.
Gerbang masuk itu terdiri atas gerbang luar dan gerbang dalam.
Ukuran gerbang yang berada di luar memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan gerbang utama yang ukurannya lebih besar.
Gerbang Candi Ratu Boko terdiri atas lima gapura yang sejajar dengan gerbang luar.
Terdapat dua gapura pengapit di setiap sisi.
Di gerbang utama dihubungan sebuah tangga naik yang dilengkapi dengan hiasan 'gelung' di pangkal dan kepala raksasa di puncak pipi tangga.
Candi Batu Kapur
Berjarak 45 meter dari gerbang pertama, terdapat fondasi yang dibangun dari batu kapur.
Di bagian atas Candi Batu Kapur ini sudah tidak bersisa.
Berada di sekitar 37 meter dari gerbang utama, terdapat Candi Pembakaran yang berbentuk teras berundah setinggi tiga meter.
Di tengah pelataran teras terdapat sumur berbentuk bujur sangkar yang digunakan untuk pembakaran mayat.
Sedangkan di sudut Candi Pembakaran ini terdapat sumur tua yang merupakan sumber air suci.
Bangunan paseban terletak 45 meter dari gapura.
Paseban ini sebuah teras yang dibangun dari batu andesit.
Paseban sendiri memiliki arti tempat untuk menghadap raja.
Di Candi Ratu Boko terdapat sebuah pendapa yang berarti ruang tamu atau bagian depan rumah.
Pendapa terletak sekitar 20 meter dari paseban.
Di ujung pendapa terdapat tiga buah candi yang biasanya digunakan untuk ritual pemujaan.
Ketiga buah candi itu digunakan untuk memuja Dewa Wisnu, Syiwa, dan Brahma.
Selain pendapa, juga terdapat kaputren yang berarti tempat tinggal para putri.
Kaputren ini terletak di sebelah timur pendapa.
Terdapat delapan kolam bundar yang berjajar tiga baris.
Konon, kolam tersebut digunakan mandi para putri kerjaaan.
Di kawasan Ratu Boko juga terdapat dua buah gua yang disebut Gua Lanang dan Gua Wadon.
Kedua gua tersebut memiliki arti gua laki-laki dan perempuan.
Di sebelah timur laut paseban terdapat Gua Lanang yang berbentuk lorong persegi.
Di dinding gua terdapat pahatan berbentuk persegi panjang.
Sedangkan Gua Wadon berada di sebelah tenggara paseban.
Berbeda dengan Gua Lanang, Gua Wadon memiliki ukuran lebih kecil.
Mitos
Candi Ratu Boko merupakan tempat bersejarah yang tentunya dipenuhi berbagai macam mitos.
Mitos yang beredar di Candi Ratu Boko adalah ketika wisatawan atau pengunjung datang membawa kekasihnya, maka hubungan kedua belah pihak tidak akan bertahan lama. (4)
Mitos tersebut muncul karena Candi Ratu Boko selalu dikaitkan dengan sosok Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang dikenal akan kisah cintanya dengan Bandung Bondowoso yang ternyata tidak sesuai keinginan Bandung Bondowoso.
Dari hal tersebut terbitlah mitos yang beredar hingga saat ini di khalayak umum.
Namun mitos tersebut bukan sesuatu yang harus dipercaya akan kebenarannya.
Lokasi dan Rute
Candi Ratu Boko berada di Gatak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman.
Untuk mengunjungi Candi Ratu Boko, wisatawan dimudahkan dengan akses lokasi menuju Candi Ratu Boko. (5)
Apabila wisatawan memulai perjalanan dari Stasiun Kereta Api Yogyakarta, maka wisatawan dapat menggunakan transportasi umum seperti bus TransJogja jalur 1A dari Halte Mangkubumi.
Kemudian wisatawan turun di Halte Pasar Prambanan dan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum seperti ojek atau taksi ke Candi Ratu Boko.
Sama halnya dengan wisatawan yang berangkat dari bandara Adisutjipto.
Wisatawan memilih bus Transjogja jalur 1A dan turun di Pasar Prambanan, kemudian dilanjutkan dengan transportasi umum lainnya.
Apabila wisatawan menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan dapat melewati jalan Laksada Adisutjipto dan jalan Raya Solo-Yogya ke arah timur.
Kemudian di persimpangan Pasar Prambanan mengambil jalan ke arah selatan ke jalan Prambanan-Piyungan.
Terdapat petunjuk arah di sebuah persimpangan.
Harga Tiket
Untuk dapat menikmati keindahan Candi Ratu Boko, wisatawan dikenakan biaya untuk masuk.
Tarif sebesar Rp 40000 untuk tiket masuk bagi orang dewasa, sedangkan anak-anak dikenakan tarif Rp 20000. (6)
Berbeda halnya dengan wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Candi Ratu Boko.
Tarif yang dikeluarkan untuk wisatawan asing sebesar 13 USD.
Tarif mobil Rp 10000 dan bus sebesar Rp 15000.
Di Candi Ratu Boko juga dibagi dua golongan tiket yang terdiri atas tiket reguler sebesar Rp 25000.
Tiket reguler itu dijual dari jam buka hingga pukul 15.00 WIB.
Dan tiket sunset sebesar Rp 100000, tiket sunset ini berlaku apabila wisatawan datang lebih dari pukul 15.00 WIB.
Terdapat paket terusan sehingga wisatawan bisa menikmati Candi Ratu Boko, Candi Prambanan, dan Candi Borobudur.
Berikut tarif paket terusan:
Dari Ratu Boko ke Prambanan (mendapatkan fasilitas shuttle di Prambanan dan Ratu Boko)
Usia 10 tahun ke atas : Rp 75000
Usia 3-10 tahun : Rp 35000
Ratu Boko ke Borobudur
Usia 10 tahun ke atas : Rp 75000
Usia 3-10 tahun : Rp 35000