Menurut keterangan polisi, tindakan sadis tersebut dilakukan Muhammad Ajmal sebagai balas dendam karena ia curiga sang istri, Kiran, berselingkuh dengan pria lain.
Dikutip TribunnewsWiki dari Daily Mirror, Selasa (2/7/2019) Muhammad Ajmal disebut telah melihat foto istrinya dengan pria lain dan menduga dia berselingkuh.
Selain menembak istri dan anak-anaknya, Ajmal juga diduga membunuh tiga saudara iparnya, dua anak-anak iparnya, dan ibu mertuanya di rumah keluarga mereka di Multan, Pakistan tengah.
Baca: 5 Zodiak Paling Karismatik dan Disegani, Kamu Termasuk?
"Ini jelas merupakan suatu pembunuhan demi menjaga kehormatan. Dia melihat foto istrinya dengan pria lain dan yakin bahwa istrinya berselingkuh," kata Kepolisian Distrik untuk kota Multan, Imran Mehmood.
Meski telah membunuh banyak orang, pria yang bekerja sebagai penjahit ini tak menyesali pembunuhan yang dilakukannya.
"Dia tidak menyesali tindakannya." lanjut polisi.
Ajmal dan ayahnya ditahan dan telah didakwa dengan pasal tentang pembunuhan.
Tetapi polisi sekarang mencari saudara laki-laki Ajmal.
Saudara laki-laki korban, Ali Raza mengatakan Ajmal dan saudara perempuannya mengalami masalah perkawinan.
Ajmal baru-baru ini kembali ke Pakistan, tinggal bersama keluarganya setelah bekerja di Arab Saudi.
"Kini tinggal saya dan ayah saya yang tersisa, seluruh keluarga saya telah meninggal," ujar Ali.
Baca: Pandji Pragiwaksono
Baca: Candi Gedong Songo
Menurut organisasi yang membela hak asasi manusia, ratusan perempuan dan gadis yang terbunuh di Pakistan setiap tahunnya.
Korban biasanya dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri yang marah karena merasa kehormatan atau harga diri mereka dirusak oleh korban.
Pakistan mengadopsi undang-undang yang melarang pembunuhan demi harga diri pada tahun 2016.
Pakistan bahkan menjatuhkan hukuman berat dan menutup celah hukum yang memungkinkan para pembunuh bisa bebas meski diampuni oleh anggota keluarga.
Polisi di provinsi Punjab, Pakistan, sempat mengatakan baru-baru ini pembunuhan semacam itu telah menurun sejak hukuman berat diperkenalkan.
Tetapi kelompok-kelompok HAM memperkirakan bahwa hampir 1.000 pembunuhan semacam itu terjadi setiap tahunnya.