Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Abubakar Wasahua adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Abubakar Wasahua lahir di Kabauw, 8 April 1961.
Abubakar Wasahua resmi menjadi anggota DPR melalui mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Fatmawati Rusdi yang mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.
Sebagai bentuk kontribusi di Daerah Pemilihan (Dapil), Abubakar Wasahua mengawal kementerian dan atau lembaga pemerintah yang berkaitan dengan bidang komisi V.
Abubakar Wasahua pernah mengusulkan kepada aneka kementerian terkait urusan pembangunan dan rehabilitasi rumah, pembangunan waduk dan sistem irigasi.
Riwayat Organisasi
Berdasarkan sumber berita yang Tribunnewswiki himpun, Abubakar Wasahua tercatat pernah menjadi Ketua Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) di Sulawesi Selatan.
Kemudian Abubakar Wasahua juga menjadi ketua Persatuan Umat Islam dan Ketua Al Irsyad Al Islamiyah di Sulawesi Selatan.
Politisi PPP ini juga pernah menjadi Wakil Ketua Persaudaraan Haji Indonesia.
Pada tahun 2018, Abubakar Wasahua dilantik menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA BKPRMI) Sulawesi Selatan.[1]
- Ketua Parmusi Sulawesi Selatan
- Ketua Persatuan Umat Islam Sulawesi Selatan
- Wakil Ketua Persaudaraan Haji Indonesia
- Ketua Al Irsyad, Al Islamiyah, Sulawesi Selatan
- Ketua Ikatan Keluarga Alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA BKPRMI) Sulawesi Selatan
Baca: Yuki Kato
Riwayat Karier Politik
Abubakar Wasahua mengawali karir politiknya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 1999 sampai 2014.
Tiga periode menjadi anggota dewan di tingkat provinsi, Abubakar Wasahua resmi menjadi anggota DPR RI dalam Paripurna dengan menggantikan Fatmawati Rusdi melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) pada Jumat, 18 Mei 2018.[2]
Pada pemilihan umum serentak periode 2019 - 2024, Abubakar Wasahua mencalonkan dirinya menjadi anggota DPR RI melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Dapil Sulawesi Selatan III.
Abubakar Wasahua memperoleh suara; 36 (Toraja Utara), 701 (Sidenreng Rappang/Sidrap), 861 (Pinrang), 840 (Enrekang), 6.173 (Luwu), 92 (Tana Toraja), 767 (Luwu Utara), 541 (Luwu Timur), 3.542 (Kota Palopo). [3]
Baca: Kim Jaehwan
Komisi V
Pada 'Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V dengan Dirjen Perhubungan Darat, Laut, dan Udara, Perkeretaapian, dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodatebek (BPTJ)', Abubakar Wasahua mengusulkan agar terminal besar di Banjarmasin dapat dimanfaatkan.
Terkait dengan dapilnya, Abubakar Wasahua mendorong agar Bandara Andi Jemma di Luwu Utara, Sulawesi Selatan dapat dibenahi landasan pacunya.
Kemudian Abubakar Wasahua juga mengusulkan agar pelabuhan-pelabuhan bisa segera dimaksimalkan fungsinya.[4]
Pada 'RDP Komisi V dengan Sekretaris Utama (Sestama), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS)', Abubakar Wasahua meminta data titik-titik rawan bencana di seluruh Indonesia kepada BMKG.
Titik bencana potensial ini menurut Abubakar Wasahua perlu segera disosialisasikan karena banyak masyarakat yang tidak tahu daerahnya adalah rawan bencana.
Masih seputar bencana, Abubakar Wasahua mendorong agar sekolah-sekolah lapang diperbanyak, khususnya sekolah lapang geofisika.
Hal ini menurut Abubakar Wasahua untuk membantu masyarakat dalam memahami wilayahnya.[5]
- Usulan Program 1000 Rumah
Abubakar Wasahua pernah mengusulkan kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk membangun 1000 unit rumah di daerah Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Pembangunan tersebut, menurut Abubakar Wasahua diperuntukkan bagi warga berpenghasilan rendah.
Dalam pelaksanaannya, Abubakar Wasahua telah menghimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk mengusulkan nama-nama warga yang layak mendapat bantuan.
Program pembangunan 1000 rumah ini diusulkan Abubakar Wasahua melalui program Bedah Rumah atau Rehabilitasi Rumah.
"Diantaranya program rehab atau bedah rumah. Tahun ini ada sekira 1.000 rumah yang kita usulkan, peran saya untuk mengawal usulan ini," kata Abubakar Wasahua, Kamis (6/9/2018). [6]
Program inipun kemudian disetujui oleh Kemendes PTT.
Terdapat 1.556 rumah di empat kabupaten/kota Luwu Raya yang akan dibedah. [7]
- Usulan Pembangunan Waduk dan Irigasi untuk Pagu Anggaran 2019
Dalam penyusunan Pagu Anggaran 2019, Abubakar Wasahua meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (K-PUPR) untuk menjalankan program-program prioritas yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
Salah satu contohnya adalah program yang berkaitan dengan sumber daya air (SDA), yaitu pembangunan waduk dan irigasi.
Menurut Abubakar Wasahua, pembangunan waduk dan irigasi di Indonesia masih minim dan tidak sebanding dengan potensi alam di Indonesia.
Abubakar Wasahua juga menegaskan pembangunan waduk mempunyai dampak pada ketahanan pangan nasional.
“Program-program yang dicanangkan PUPR untuk tahun anggaran 2019, hendaknya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan waduk dan pengembangan irigasi,” kata Abubakar Wasahua saat Rapat Kerja dengan Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR, di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, (06/9/2018).
Waduk dan sistem irigasi yang diusulkan, dikatakan oleh Abubakar Wasahua akan dapat menghidupkan ratusan ribu lahan persawahan dan produksi pertanian di Indonesia.
“Ini juga tercantum dalam program Nawa Cita, yaitu mewujudkan ketahanan pangan serta optimalisasi jaringan irigasi,” ujar Abubakar Wasahua. [8]
Komisi VIII
Dalam perkembangannya, Abubakar Wasahua kemudian ditugaskan di Komisi VIII DPR RI.
Saat menyampaikan pandangan umum Fraksi PPP atas RAPBN beserta Nota Keuangannya dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Abubakar Wasahua menekankan agar pemerintah lebih bekerja keras dan cermat dalam mengambil langkah untuk kepentingan nasional.
“Kami cermati pengelolaan fiskal makro ekonomi tahun mendatang masih menghadapi tantangan berat. Perekonomian domestik rentang dipengaruhi faktor eksternal yang disebabkan kebijakan bank central AS,” kata Abubakar Wasahua, Rabu (28/8/2019). [9]