Ernesto Guevara Lynch de la Serna

Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Che Guevara


Daftar Isi


  • Kehidupan Pribadi


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ernesto Guevara Lynch de la Serna atau lebih dikenal Che Guevara lahir di Argentina dari keluarga kelas menengah.

Pada akta kelahirannya, Che Guevara lahir di Rosario, Argentina pada 14 Juni 1928, namun tanggal lahir sebenarnya adalah 14 Mei 1928. (1)

Ayahnya bernama Ernesto Guevara Lynch sedangkan ibunya Bernama Ibu Celia de la Serna y Llosa. Che Guevara dibesarkan di tengah keluarga yang memiliki perspektif pada politik sayap kiri.

Ayahnya diketahui adalah pendukung kaum Republikan saat masa Perang Saudara Spanyol dan sering mengundang veteran ke rumah.

Che Guevara memiliki empat orang saudara, yakni Juan Martin Guevara de la Serna, Ana Maria Guevara de la Serna, Roberto Guevara de la Serna, serta Celia Guevara de la Serna.

Sejak kecil, Che Guevara dikenal sudah menjadi seorang kutu buku.

Di rumah keluarganya terdapat lebih dari 3.000 buku, hal ini menjadikan Che Guevara seorang pembaca yang antusias sekaligus dan dapat menyerap ide-ide baru.

Che Guevara sangat tertarik dengan buku-buku Karl Marx, Albert Camus, Jawaharlal Nehru, Vladimir Lenin, hingga Friedrich Engels.

Menjelang dewasa, Che Guevara mulai tertarik pada penulis-penulis Amerika Latin seperti Horacio Quiroga, Ciro Alegria, Jorge Icaza, maupun Miguel Asturias. (2)

Che Guevara mengidap asma sejak usianya masih dua tahun. Karena itu, dia dan keluarganya harus pindah ke daerah yang lebih kering, yakni Alta Gracia di Cordoba.

Che Guevara pernah menikah dengan dua orang perempuan. Istri pertamanya adalah Hilda Gadea, seorang ekonom, pemimpin komunis, serta pengarang kelahiran Peru yang dinikahinya pada 1955.

Hilda Gadea merupakan Sekretaris Ekonomi Komite Nasional Eksekutif perempuan pertama untuk Alianza Popular Revolucionaria Americana.

Dari pernikahannya dengan Hilda Gadea, Che Guevara memiliki seorang anak perempuan Bernama Hilda Guevara.

Istri kedua Che Guevara adalah Aleida March yang dinikahinya pada tahun 1959. Aleida March merupakan anggota militer Kuba di bawah pimpinan Fidel Castro.

Che Guevara dan Keluarga (incredibleimage4u.blogspot.com)

Dari pernikahannya dengan Aleuda March, Che Guevara dikaruniai empat orang anak, yakni Aleida Guevara, Celia Guevara, Camilo Guevara, serta Ernesto Guevara.

Che Guevara meninggal di usia ke 39 saat ia melakukan pemberontakan di Bolivia untuk membebaskan negara-negara Afrika dari imperialisme.

Che Guevara dan anggota gerilyawan dipaksa menyerah oleh pasukan Bolivia yang disokong CIA pada 8 Oktober 1967.

Che Guevara kemudian diikat dan dibawa ke sebuah sekolah di desa La Higuera pada malam harinya. Di sana Che Guevara yang tertembak di betis kanannya diinterogasi oleh penyidik Bolivia, namun ia enggan memberikan keterangan apapun.

Pada 9 Oktober 1967, Che Guevara akhirnya dieksekusi oleh Mario Teran, seorang Sersan pasukan Bolivia di bawah instruksi Presiden Rene Barrientos. (3)

Sebelum dimakamkan, tangan Che Guevara dipotong sebagai bukti atas kematiannya.

Menurut pengakuan CIA, Che Guevara dimakamkan di sebuah tempat rahasia di Bolivia. Namun berdasarkan pemerintah Kuba, jasadnya sudah dibawa ke Kuba pada 1997 dan dimakamkan di Mausoleum Che Guevara, Santa Clara, Kuba.

  • Riwayat Pendidikan


Che Guevara mengenyam pendidikan dasarnya di Alta Gracia, Cordoba, Argentina. Sebagian pendidikan dasarnya juga ia dapatkan dari ibunya yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap Che Guevara.

Meski masih sangat belia, Che Guevara sudah melahap berbagai buku karya tokoh-tokoh ternama dari buku-buku yang dimiliki ayahnya.

Pada 1941, Che Guevara masuk ke sekolah menengah pertama di Colegio Nacional Deán Funes, Córdoba.

Di sekolah itu, kemampuan sastra dan olahraga Che Guevara sangat menonjol dibandingkan dengan siswa-siswa yang lainnya.

Di rumahnya, hati Che Guevara tergerak dengan adanya para pengungsi perang sipil Spanyol juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina.

Krisis ini akhirnya memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri Juan Peron, seorang yang ditentang oleh Che Guevara.

Hingga muncul kebencian dalam diri Che Guevara terhadap politisi militer dan kaum kapitalis, juga kepada Dollar Amerika Serikat yang dianggapnya sebagai lambing kapitalisme.

Pada 1948, Che Guevara melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Buenos Aires.

Pada awalnya, Che Guevara tertarik untuk mendalami penyakit yang ia derita sendiri, namun kemudian ia lebih tertarik dengan penyakit kusta karena keahliannya sebagai seorang spesialis penyakit kulit.

Namun belum selesai pendidikannya di Buenos Aires, Che Guevara kemudian memilih cuti kuliah demi mewujudkan mimpinya untuk mengarungi dunia.

Kuliahnya baru dilanjutkan setelah perjalanannya selesai dan berhasil tamat pada Juni 1953.

Perjalanan dari negara ke negara inilah yang kemudian mengubah pandangan hidup, terutama pandangan politiknya. (4)

Che Guevara (http://www.cadenagramonte.cu)

  • Riwayat Karier


Seperti yang sudah dituliskan di atas, bahwa pada 1948 Che Guevara masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Buenos Airez.

Namun akhirnya keinginannya untuk mengarungi dunia membuatnya memutuskan untuk cuti kuliah.

Che Guevara melakukan perjalanan pertamanya pada 1950. Berbekal sepeda kayuh yang dipasangi motor kecil, Che Guevara menyusuri wilayah utara Argentina sejauh 4.500 kilometer.

Perjalanan kedua Che Guevara lakukan pada Desember 1951 bersama temannya, Alberto Granado menggunakan sepeda motor.

Keduanya berkendara selama sembilan bulan sejauh 8.000 kilometer menyusuri jalan di kawasan Amerika Selatan.

Dari Argentina, Che Guevara dan Alberto Granado menyusuri Chile, Peru, Kolombia, Venezuela, sebelum akhirnya berpisah untuk menuju Miami, Amerika Serikat.

Dari Miami, Che Guevara kemudian kembali ke Argentina dengan menumpang sebuah pesawat. Seluruh perjalanan itu, ia abadikan dalam sebuah jurnal yang kelak dinamai The Motorcycle Diaries: Notes on a Latin American Journey.

Dari perjalanan itu, Che Guevara meyakini bahwa Amerika Latin bukanlah negara yang berbeda-beda, melainkan satu entitas yang membutuhkan strategi pembebasan skala besar.

Dalam perjalanannya, Che Guevara melihat sendiri kemiskinan, kelaparan, ditambah ketidakmampuan merawat anak karena tidak memiliki biaya.

Che Guevara kemudian memutuskan untuk menolong orang-orang itu. Alih-alih menolong melalui keahliannya di dunia kedokteran, Che Guevara justru memilih perjuangan dengan jalan memikul senjata.

Setelah lulus kuliah, pada 1953 Che Guevara pergi ke Guatemala dimana Jacobo Arbenz sedang menggelorakan kampanye melalui revolusi sosial di sana.

Che Guevara juga menyaksikan sendiri bagaimana Amerika Serikat melalui CIA kemudian menggulingkan Jacobo Arbenz melalui kudeta.

Dari apa yang dia saksikan, Che Guevara kemudian menyimpulkan bahwa Amerika Serikat akan selalu melibas pemerintahan sayap kiri progresif. Che Guevara pun berencana membawa sosialisme, dan kemudian menjadi Marxist. (5)

Che Guevara (thetab.com)

Di Guatemala, Che Guevara tinggal bersama Hilda Gadea yang kemudian menjadi istrinya. Hilda Gadea merupakan perempuan lulusan Pendidikan Politik yang menganut faham Marxisme.

Dari Hilda Gadea inilah Che Guevara kemudian dikenalkan dengan Nico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro.

Di Guatemala, Che Guevara melihat CIA sebagai agen yang kontrarevolusi, hal ini membuat Che Guevara semakin yakin bahwa revolusi hanya dapat diwujudkan dengan jaminan persenjataan.

Di Guatemala, Che Guevara bekerja sebagai seorang penulis artikel arkeologi tentang reruntuhan Indian Maya dan INCA untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setelah jacobo Arbenz berhasil digulingkan oleh Amerika Serikat, Che Guevara kemudian pindah ke Meksiko pada 21 September 1954 dan bekerja sebagai dokter di sebuah Rumah Sakit Umum.

Che Guevara juga bekerja sebagai penulis di Latina News Agency. Kepindahannya kemudian diikuti oleh Hilda Gadea dan Nico Lopez.

Kekaguman Che Guevara pada Raul Castro dan Fidel Castro serta para emigran politik lainnya mulai tumbuh, hingga ia menyimpulkan bahwa Fidel Castro lah pemimpin yang paling ideal. (6)

Pertemuannya dengan Raul Castro dan Fidel Castro sendiri terjadi di kota Mexico City yang tengah menyiapkan Pergerakan 26 Juli untuk menggulingkan diktator Kuba, Fulgencio Batista.

Guevara kemudian bergabung dengan pasukan Castro, mereka berusaha menyusup menggunakan kapal penjelajah tua, Granma dan mendarat di Oriente pada 2 Desember 1956.

Sayangnya kedatangan mereka sudah tercium oleh pasukan Batista, sehingga dari 82 orang hanya 22 yang berhasil selamat, termasuk Che Guevara.

Ketika diserang pasukan Batista, Che Guevara lebih memilih mengambil kotak amunisi dan meninggalkan perlengkapan medisnya.

Dalam keadaan terluka, pasukan yang tersisa akhirnya berhasil sampai di Sierra Maestra dan memutuskan untuk bergerilya.

Pelan namun pasti, pasukan gerilya yang dipimpin Castro bersaudara berhasil mendapat simpati rakyat.

Mereka berhasil merekrut anggota baru, mendapat bahan makanan, hingga amunisi.

Che Guevara yang tadinya merupakan dokter pasukan, perlahan mulai mengasah kemahirannya dalam menggunakan senjata, hingga akhirnya ia menjadi salah satu sekutu utama Castro.

Selain mengobati pasukan yang terluka, Che Guevara juga menjadi eksekutor maupun orang yang memberi perintah eksekusi terhadap orang-orang yang berkhianat.

Pada 8 Januari 1959, pasukan Castro berhasil meraih kemenangan di Havana, dan Che Guevara didapuk sebagai Komandan penjara La Cabana.

Che Guevara mendapat tugas untuk mengawasi pelaksanaan “keadilan revolusioner” terhadap sisa-sisa pasukan Batista maupun para pengkhianat.

Saat itu, Che Guevara dilaporkan mengeksekusi mati antara 55 hingga 105 orang simpatisan Batista.

Setelah kekuasan Batista berhasil digulingkan, dan pemerintahan diambil alih oleh pasukan Fidel Castro yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba, Che Guevara didapuk sebagai Presiden Bank Nasional Kuba.

Che Guevara menjadi tokoh utama dalam menjadikan pemerintahan di Kuba berhaluan komunis merdeka, bukan komunisme ortodoks ala Moskwa seperti yang dianut beberapa teman kuliahnya.

Che Guevara kemudian dipercaya untuk mengorganisasi dan memimpin Instituto Nasional de la forma Agraria atau Departemen Industrialisasi Institut Nasional Reforma Agraria (INRA).

Ia ditugasi untuk menyusun hukum agrarian yang isinya menyita tanah-tanah milik para feoddal.

Che Guevara bertindak keras terhadap dua orang ekonom Perancis beraliran Marxis yang dimintai nasihatnya oleh Fidel Castro dan menginginkan Che Guevara bergerak lebih perlahan.

Che Guevara juga menentang keras melawan para ekonom Uni Soviet.

Karena sikapnya itu, Che Guevara berhasil membuat perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen, dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.

Che Guevara kemudian diangakat sebagai Menteri Perindustrian. Ia menandatangani pakta perdagangan dengan Uni Soviet pada Februari 1960 yang akhirnya berhasil melepaskan industri gula Kuba dari ketergantungan pasar Amerika.

Che Guevara juga sempat menjadi Duta Besar Kuba dan berkeliling ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Ia kemudian menjadi tokoh kunci ketika terjadi Insiden Teluk Babi antara 17 – 19 April 1961 dan Krisis Rudal Kuba antara 16 – 28 Oktober 1962.

Ir. Sukarno dan Che Guevara (Bintang.com)

Pada 1964, Che Guevara mendapat kesempatan berpidato di forum PBB dan mengecam kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan politik apartheid Afrika Selatan.

Che Guevara ternyata tidak bisa lepas dari jiwa gerilyawan dan internasionalismenya.

Pada 1965, Che Guevara mengundurkan diri dari jabatannya di Pemerintahan Kuba untuk pergi ke Afrika.

Che Guevara menawarkan pengetahuan dan pengalamannya sebagai gerilyawan di Kongo yang saat itu tengah menghadapi Pemberontakan Simba.

Presiden Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser yang berkawan baik dengan Che Guevara memperingatinya untuk tidak ikut campur dengan konflik politik di Kongo.

Kendati demikian, Che Guevara tetap pergi menggunakan nama Ramon Benitez dan memimpin operasi berbekal dukungan dari Simba.

Che Guevara sampai pada 24 April 1965, bersama 12 orang Kuba lainnya, ia bergabung dengan pasukan Laurent-Desire Kabila.

Namun ternyata pasukan di bawah Kabila itu kurang disiplin, sehingga Che Guevara kemudian memutuskan untuk meninggalkannya.

Saat itu, pasukan lawan yang dipimpin oleh Mike Hoare dan disokong oleh CIA serta orang Kuba Anti-Castro mulai melancarkan serangan balasan.

Mereka berhasil melacak Che Guevara yang sedang bermarkas di desa Fizi dekat Danau Tanganyika, di kawasan tenggara Kongo.

Pasukan lawan yang disokong CIA itu berhasil menyadap komunikasi Guevara, dan memutus jalur perbekalan bagi pergerakannya.

Guevara pun mengalami kekalahan pada 20 November 1965. Enam bulan berikutnya, Che Guevara bersembunyi di Dar es Salaam dan Prague, Republik Ceko.

Che Guevara (investigaction.net)

Saat di Prague, Che Guevara bertemu mantan Presiden Argentina, Juan Peron yang berkata kalau apa yang dilakukan Che Guevara di Kongo sama saja dengan bunuh diri.

Pada 3 November 1966, Che Guevara pergi ke La Paz, Kolombia melalui penerbangan dari Montevideo, Uruguay dengan nama samara Adolfo Mena Gonzalez.

Che Guevara kemudian menuju kawasan Nancahuazu memimpin pasukan gerilya dengan kekuatan 50 orang yang bernama Pasukan Pembebasan Nasional Bolivia (ELN).

Pada awal 1967, ELN berhasil mengalahkan pasukan pemerintah di Kawasan Camiri.

Pemerintah Bolivia awalnya melihat pasukan Che Guevara sangat besar, namun pada Agustus 1967, pasukan pemerintah Bolivia berhasil mengalahkan dua kolompok gerilyawan.

Pada saat itu, pemerintah Bolivia yang dibantu pejabat Divisi Khusus CIA, Felix Rodriguez mulai memburu Che Guevara.

Pada 7 November 1967, seorang informan menginformasikan Pasukan Khusus Bolivia bahwa Che Guevara dan pengikutnya tengah bermarkas di Jurang Yuro.

Sehari berikutnya, Bolivia pun mengerahkan dua batalion pasukannya untuk mengepung tempat itu dan memaksa para gerilyawan termasuk Che Guevara menyerah.

Dalam keadaan terikat, Che Guevara yang mengalami luka tembak di betis kanannya dibawa ke sebuah sekolah di desa La Higuera.

Che Guevara diinterogasi oleh penyidik Bolivia, namun ia enggan memberikan keterangan apapun.

Che Guevara akhirnya dieksekusi mati oleh pasukan Bolivia di bawah instruksi Presiden Rene Barrientos pada 9 Oktober 1967, ketika usianya menginjak 39 tahun. (7)

Salah satu foto berwarna jasad Ernesto 'Che' Guevara sesaat setelah dieksekusi pasukan Bolivia pada 9 Agustus 1967. Foto-foto langka ini selama beberapa dekade disimpan sebuah keluarga di Spanyol.(AFP/Getty) ((AFP/Getty))


(TribunnewsWIKI/Widi)

Jangan lupa subscribe channel Youtube TribunnewsWIKI Official

Baca: Tan Malaka

Baca: Usaha-usaha Kudeta di Masa Presiden Soekarno

Baca: Willibrordus Surendra Broto Rendra

Baca: Chairil Anwar



Info Pribadi


Nama Ernesto Guevara Lynch de la Serna


Nama Lain Che Guevara


Ramon Benitez


Adolfo Mena Gonzalez


Lahir Rosario, Argentina, 14 Juni 1928


Meninggal La Higuera, Bolivia, 9 Oktober 1967


Makam Mausoleum Che Guevara, Santa Clara, Kuba (Dipindah dari Bolivia 17 Oktober 1997)


Keluarga


Ayah Ernesto Guevara Lynch


Ibu Celia de la Serna y Llosa


Saudara Juan Martin Guevara de la Serna, Ana Maria Guevara de la Serna, Roberto Guevara de la Serna, Celia Guevara de la Serna


Pasangan Hilda Gadea (1955 – 1959)


Aleida March (1959 – 1967)


Anak Aleida Guevara, Hilda Guevara, Celia Guevara, Camilo Guevara, Ernesto Guevara


Pendidikan Sekolah Dasar di Alta Gracia, Córdoba, Argentina


Colegio Nacional Deán Funes, Córdoba, Argentina (1941)


Fakultas Kedokteran, Universitas Buenos Aires, Argentina (1948 - 1953)


Karier Tokoh revolusi Kuba


Dokter


Jurnalis


Presiden Bank Nasional Kuba


Kepala Departemen Industrialisasi Institut Nasional Reforma Agraria (INRA) Kuba


Menteri Perindustrian Kuba


Sumber :


1. www.biografiku.com/biografi-che-guevara/
2. internasional.kompas.com
3. internasional.kompas.com
4. www.biografiku.com/biografi-che-guevara/
5. internasional.kompas.com
6. www.biografiku.com/biografi-che-guevara/
7. internasional.kompas.com


Penulis: Widi Pradana Riswan Hermawan
BERITA TERKAIT

Berita Populer