Profil
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hasri Ainun Besar atau akrab disapa dengan Ainun Habibie adalah mantan ibu negara mendampingi B.J Habibie saat menjabat sebagai presiden.
Ainun Habibie dikenal sebagai sosok yang cantik, anggun, pintar, dan pandai menempatkan diri dalam pergaulan hingga mendampingin B.J. Habibie menjabat sebagai presiden RI.
B.J. Habibie dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Ainun Habibie adalah penopang dan pendorongnya menjalani aktivitas dalam hidupnya.
Ainun Habibie sempat menjadi dokter anak di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Setelah menikah dengan B.J. Habibie pada 12 Mei 1962, Ainun Habibie ikut suaminya pindah ke Jerman mendampingi B.J. Habibie menyelesaikan pendidikannya.
Selama di Jerman, Habibie dan Ainun hidup sederhana karena hanya mengandalkan beasiswa B.J. Habibie sebagai mahasiswa tingkat doctoral di Jerman.
Ainun Habibie juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi.
Hal ini terlihat dari kepedulian Ainun Habibie terhadap beberapa yayasan, seperti Yayasan Beasiswa ORBIT dan Bank Mata untuk para penyantun tunanetra.
Pada tahun 2000-an, Ainun Habibie memberikan beasiswa ORBIT khusus siswa Aceh ketika terjadi gejolak di Aceh.
Ainun Habibie pernah menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan sebagai Wakil Ketua Dewan Pendiri Yayasan SDM Iptek.
Atas jasa-jasanya kepada Indonesia, Ainun Habibie memperoleh beberapa penghargaan dari pemerintah.
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc.,MPA,
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Muhammad Yamin
Masa Kecil
Ainun Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara yang lahir di Semarang pada 11 Agustus 1937.
Nama Hasri Ainun Besari diambil ayahnya, H. Mohammad Besari dari bahasa Arab yang berarti seorang anak yang memiliki mata yang indah.
Ainun Habibie terlahir dari keluarga yang mencintai pendidikan.
Ibu Ainun Habibie selalu mendorongnya untuk terus belajar.
Ainun Habibie menghabiskan masa pendidikan dasarnya hingga menengah atas di Bandung.
Sekolahnya, SLTP waktu itu bersebelahan dengan sekolah B.J. Habibie yang kemudian menjadi suaminya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di SLTA Bandung, Ainun Habibie merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Prof. Mr. Dr. R. Supomo
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Ani Yudhoyono
Riwayat Karier
Ainun Habibie melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dinyatakan lulus sebagai dokter pada 1961.
Kariernya sebagai seorang dokter dimulai saat Ainun Habibie menjadi dokter di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Saat bekerja di RS Cipto Mangunkusumo, Ainun Habibie tinggal di sebuah asrama di belakang Kawasan rumah sakit di Jalan Kimia, Jakarta.
Ainun Habibie bekerja sebagai dokter anak di RS Cipto Mangunkusumo hanya selama satu tahun, yaitu hingga 1962 setelah Ainun Habibie menikah dengan teman semasa SMA nya, B.J. Habibie.
Setelah menikah dengan B.J. Habibie, Ainun Habibie ikut suaminya tinggal di Jerman untuk menyelesaikan pendidikannya.
B.J. Habibie menikahi Ainun Habibie pada 12 Mei 1962.
Sebelumnya, B.J. Habibie dan Ainun Habibie sudah saling mengenal saat masih kecil bahkan sekolah mereka bersebelahan.
Ainun dan Habibie baru dipertemukan kembali setelah B.J. Habibie pulang dari Jerman setelah tujuh tahun mengenyam pendidikan di sana.
Saat itu B.J. Habibie yang sedang pulang ke Bandung bertamu ke rumah tetangganya, Ainun yang kebetulan sedang mengambil cuti dari RS Cipto Mangunkusumo tempatnya bekerja.
Setelah dari situ kedekatan di antara keduanya semakin terlihat.
Ainun kembali ke Jakarta diikuti B.J. Habibie.
Di Jakarta, B.J. Habibie tinggal di rumah kakak tertuanya di Jalan Mendut hingga akhirnya Ainun dan Habibie menikah.
Keduanya menghabiskan bulan madu di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Bali, dan diakhiri di Ujung Pandang, tempat asal B.J. Habibie.
Dari pernikahan keduanya dikaruniai dua orang anak, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Pada 23 Mei 1998, setelah Presiden Soeharto turun dari jabatannya, B.J. Habibie dilantik menjadi presiden RI sehingga Ainun Habibie resmi menjadi ibu negara.
Masa jabatan B.J. Habibie menjadi presiden bisa dibilang cukup sebentar, yaitu hanya setahun lebih sedikit.
B.J. Habibie tidak bersedia mengikuti pemilihan kepemimpinan karena laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh DPR/MPR RI.
Selama itu pula lah Ainun Habibie menjadi seorang inspiratior bagi sang presiden.
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Panitia Sembilan
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Prof. Mr. Dr. R. Supomo
Semasa hidupnya, Ainun Habibie dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Hal ini terlihat dari kepedulian Ainun Habibie terhadap beberapa yayasan, seperti Yayasan Beasiswa ORBIT dan Bank Mata untuk para penyantun tunanetra.
Pada tahun 2000-an, Ainun Habibie memberikan beasiswa ORBIT khusus siswa Aceh ketika terjadi gejolak di Aceh.
Ainun Habibie pernah menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan sebagai Wakil Ketua Dewan Pendiri Yayasan SDM Iptek.
Selain itu Ainun Habibie juga mencatat segudang prestasi besar dan mendapatkan penghargaan tertinggi Bintang Mahaputera dari pemerintah sebagai penghargaan kepada warga negara yang dianggap memiliki peran besar terhadap negara.
Ainun Habibie juga mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipurna, Mahaputera Utama pada 12 Agustus 1982, dan Bintang Mahaputera Adipradana pada 6 Agustus 1998.
Ainun Habibie pernah memperjuangkan agara pemerintah memberikan keleluasaan dan aturan yang menganjurkan dilakukan donor mata pada penyandang tunanetra.
Menurut Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimmly Assidiqie, Ainun Habibie mengharapkan adanya fatwa yang bukan hanya membolehkan donor mata tetapi menganjurkan dilakukannya donor mata.
Ainun Habibie menderita kanker ovarium dan pada 24 Maret 2010 Ainun Habibie dilarikan ke RS Ludwig-Marximilians-Universitat, Klinikum Gro`hadern, Munchen, Jerman.
Di bawah pengawasan direktur Rmah Sakit Prof. Dr Gerhard Steinbeck, Ainun Habibie menjalani sembilan kali operasi.
Empat kali operasi utama dan lima kali operasi eksplorasi.
Setelah berjuang melawan penyakitnya, Ainun Habibie menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu, 22 Mei 2010 pukul 17.05 waktu Jerman.
Ainun Habibie wafat di usia 72 tahun setelah sempat beberapa kali mengalami kritis.
B.J. Habibie menuliskan kisah cintanya dengan Ainun Habibie dalam sebuah buku yang diberi judul ‘Habibie & Ainun’ dan diluncurkan pada 30 November 2010.
Dalam ‘Habibie & Ainun’, B.J. Habibie menceritakan bagaimana awal mula pertemuannya dengan Ainun Habibie, kehidupan yang dijalaninya dengan Ainun Habibie, hingga akhirnya Ainun Habibie menghembuskan nafas terakhirnya.
Akhirnya novel ‘Habibie & Ainun’ diangkat ke layar lebar dengan judul sama yang rilis pada 2012.
Karakter B.J. Habibie diperankan oleh aktor Reza Rahadian sedangkan Ainun Habibie diperankan oleh aktris Bunga Citra Lestari.
Film ketiganya yang berjudul 'Habibie & Ainun 3' disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan karakter Ainun Habibie akan diperankan oleh Maudy Ayunda.
Film ini rencananya akan rilis pada 19 Desember 2019.
Demi mengabadikan kisah cinta Ainun dan Habibie, dibangun Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Monumen ini diresmikan langsung oleh Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, dan Walikota Parepare Taufan Pawe pada Mei 2015.
Penghargaan
- Bintang Mahaputera
- Bintang Mahaputera Adipurna
- Mahaputera Utama pada 12 Agustus 1982
- Bintang Mahaputera Adipradana pada 6 Agustus 1998
TRIBUNNEWSWIKI.COM/Yonas
Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki di TribunnewsWiki Official