Namun sejak era pemerintahan Presiden Soeharto, di mana adanya program berasisasi nasional, ragam bahan makanan pokok tersebut menjadi berkurang.
Daerah-daerah yang sebelumnya memiliki makanan pokok non beras mulai beralih mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.
Pada masa Presiden Soeharto juga Indonesia berhasil sampai pada titik swasembada pangan.
Namun berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2015 sampai 2018 ternyata Indonesia masih saja mengimpor beras.
Bahkan angka impor tahun 2018 melonjak tajam menjadi 2,25 juta ton, dimana tahun sebelumnya hanya ada di angka 310 ribu ton.
Padahal di sisi lain produksi beras Indonesia tahun 2018 surplus mencapai 2,86 juta ton dari tahun sebelumnya.
Namun ternyata angka tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang sangat besar akibat hampir semua orang bertumpu pada beras sebagai makanan pokok.
Indonesia memang menjadi salah satu produsen beras terbesar di dunia, tapi di samping itu kebutuhan beras di Indonesia juga merupakan yang terbesar di dunia.
Berbicara soal negara penghasil beras, tahukah kamu negara mana saja yang memiliki produksi beras terbesar di dunia?
Berdasarkan data yang dirilis oleh Index Mundi, berikut 6 negara dengan produksi beras terbesar di dunia.
1. Tiongkok
Negara pertama dengan produksi beras terbesar di dunia adalah Tiongkok.
Pada tahun 2018, negara dengan luas wilayah mencapai 9,6 juta kilometer persegi ini berhasil menghasilkan beras sebesar 148.490.000 ton.
Dengan populasi penduduk sebesar 1,4 miliar jiwa, tingkat konsumsi beras mereka masih berada di bawah beras yang berhasil mereka produksi.
Tingkat konsumsi beras di Tiongkok mencapai 143.790.000 ton, yang artinya produksi beras mereka masih surplus sekitar 5 juta ton dari tingkat konsumsinya.
Negara penghasil beras terbesar kedua di dunia adalah India. Pada tahun 2018, India berhasil memroduksi beras mencapai 116 juta ton.
Dengan populasi penduduk yang besar, yakni mencapai 1,33 miliar jiwa, tingkat konsumsi beras di India hanya sebesar 100 juta ton.
Artinya, negara tempat lahir Mahatma Gandhi ini masih memiliki surplus produksi beras sekitar 16 juta ton dari jumlah konsumsinya.
3. Indonesia
Indonesia menempati posisi ketiga negara dengan produksi beras terbesar di dunia menurut Index Mundi.
Berdasarkan Index Mundi, pada tahun 2018 produksi beras Indonesia mencapai 37,1 juta ton. Sedangkan menurut BPS, produksi beras Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 32,42 juta ton.
Sementara itu, tingkat konsumsi beras di Indonesia pada tahun 2018 menurut BPS adalah sebesar 29,57 juta ton.
Kendati masih surplus, namun Indonesia masih melakukan impor beras dengan alasan untuk menjaga ketersediaan stok beras.
Negara penghasil beras terbesar selanjutnya adalah Bangladesh. Pada tahun 2018, produksi beras yang dihasilkan Bangladesh mencapai 35 juta ton.
Meski memiliki populasi penduduk jauh di bawah Indonesia, yaitu sekitar 164 juta jiwa, tingkat konsumsi negara ini ternyata lebih tinggi dar Indonesia.
Tingkat konsumsi beras di Bangladesh mencapai 35,2 juta ton. Ini artinya negara ini masih defisit sekitar 200 ribu ton beras pada tahun tersebut.
Vietnam menempati peringkat kelima sebagai negara dengan produksi beras terbesar di dunia.
Pada tahun 2018, produksi beras yang dihasilkan oleh Vietnam mencapai 29.069.000 ton.
Dengan populasi penduduk hanya sekitar 95 juta jiwa, tingkat konsumsi beras di Vietnam juga masih lebih rendah dari tingkat produksinya.
Pada tahun 2018, tingkat konsumsi beras di Vietnam adalah sebesar 22,2 juta ton. Artinya produksi beras di Vietnam masih surplus sekitar 7 juta ton dari tingkat konsumsinya.
6. Thailand
Thailand menjadi negara Asia Tenggara ketiga yang masuk sebagai penghasil beras terbesar di dunia.
Produksi beras Thailand pada tahun 2018 yang mencapai 20,7 juta ton menempatkannya sebagai salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia.
Dengan populasi penduduk hanya sekitar 69 juta jiwa, tingkat konsumsi beras di Negeri Gajah Putih ini hanya sekitar separuh dari tingkat produksinya.
Tingkat konsumsi beras di Thailand berada di angka 10,5 juta ton. Itu artinya negara ini masih memiliki surplus beras lebih dari 10 juta ton.
Tahun 2019, pemerintah Indonesia terus menggenjot produksi beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Adapun program-program yang dilakukan seperti pemberian bantuan kepada petani, pembangunan waduk, sampai pembukaan lahan persawahan baru.
Jangan lupa subscribe channel Youtube TribunnewsWIKI Official