Akibat kebakaran tersebut, pintu belakang yang terbuat dari seng plastik ludes.
Dikutip dari solo.tribunnews.com, menurut seorang saksi, Arifin, api muncul sekitar pukul 01.30 WIB dari bagian belakang pos polisi.
Api kemudian menjalar ke tembok dan atap yang terbuat dari kayu.
Melihat peristiwa tersebut, Arifin bersama beberapa orang lainnya langsung berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (apar).
“Kita pinjam dari tempat karaoke terdekat sembari menunggu pemadam kebakaran,” ujar Arifin, Jumat (24/5/2019).
Sekitar 10 menit warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, mobil pemadam kebakaran dengan belasan petugas akhirnya datang dan memadamkan api tersebut.
Kejadian ini sempat membuat heboh masyarakat sekitar, terlebih di Jakarta baru saja terjadi demo yang berujung kerusuhan.
Namun Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari membantah kalau kebakaran pos polisi Fajar Merah tersebut ada kaitannya dengan kerusuhan di Jakarta.
“Masih diselidiki, jangan dikait-kaitkan,” ujar AKBP Andy Rifai.
“Solo tetap aman,” tambahnya menegaskan.
Lebih lanjut, AKBP Andy Rifai mengungkapkan bahwa kebakaran pos polisi tersebut kemungkinan besar disebabkan karena pembakaran sampah yang ada di belakang pos tersebut.
Dugaan penyebab kebakaran tersebut juga dikuatkan oleh keterangan saksi yang diperiksa petugas kepolisian.
Andi Rifai menambahkan saat ini Satreskrim Polresta Solo dan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Jateng masih terus melakukan pemeriksaan.
“Kemungkinan disebabkan karena (pembakaran) sampah yang di belakang, api dari sana munculnya,” ujarnya.
“Makanya kita libatkan Labfor, apakah beneran dari sana (sampah) dan kita ambil barang bukti seperti kusen yang terbakar,” terangnya seperti dikutip oleh solo.tribunnews.com.
Jangan lupa subscribe kanal Youtube Tribunnewswiki Official