Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bagi kalian yang baru pertama kali ke Manado, Sulawesi Utara, kalian perlu tahu beberapa ritual yang sering dilakukan warga Manado atau Sulawesi Utara secara umum pada waktu-waktu tertentu.
Upaca Toki Pintu adalah salah satu tradisi yang sering mereka lakukan.
Toki Pintu merupakan upacara adat untuk pernikahan suku Minahasa yang mayoritas memeluk agama Kristen Protestan.
Toki Pintu sebagai salah satu tradisi di Manado dilakukan dengan makan malam dan acara kebaktian.
Toki Pintu itu sendiri sebenarnya berisi antar harta berikut prosesi upacara adat yang dirangkai dalam satu hari pelaksanaan.
Baca: Foto-foto Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021
Tradisi Toki Pintung termasuk tradisi yang cukup sakral, karena dilakukan pada saat pernikahan adat Suku Minahasa.
Tradisi ini terbilang sangat privasi dan bagi para wisatawan yang ingin melihat harus meminta izin dulu kepada pihak keluarga.
Dalam bahasa Minahasa Toki Pintu berarti mengetuk pintu.
Upacara ini diawali dengan memastikan bahwa kediaman pengantin wanita dalam keadaan sepi dan sunyi.
Semua jendela dan pintu harus tertutup dan lampu dimatikan.
Lalu rombongan pengantin pria menghampiri kediaman mepelai wanita dipimpin oleh seorang wali/utusan dengan membawa mas kawin berupa kain bentenan, buah-buahan, aneka makanan khas Manado, umbi-umbian, dan seperangkat busana/kosmetik seperti sepatu atau perhiasan.
Lalu wali pihak pria akan mengetuk pintu tiga kali.
Diketukannya yang pertama dan kedua, pintu tidak akan dibuka.
Baru pada ketukan ketiga pintu akan dibuka, dan disambut oleh wali pengantin wanita.
Ini adalah simbol bahwa si pengantin wanita bukanlah perempuan murahan.
Setelah itu diadakan dialog dalam bahasa daerah Minahasa.
Kemudian Pengantin pria mengetuk pintu kamar pengantin wanita.
Tetapi yang keluar dari kamar bukanlah pengantin wanita melainkan perempuan lain.
Barulah pada perintaan ke tiga dimana pengantin wanita keluar dari kamar.
Lalu mas kawin yang dibawa diserahkan kepada perwakilan pihak pengantin wanita.
Tetapi tidak semuanya diterima, dalam tradisi Maso Minta terdapat tawar menawar antar kedua belah pihak.
Lalu mereka melanjutkan kedalam prosesi "Pepeko'an" yaitu menghitung jumlah hantaran apakah sudah sesuai keinginan pihak pengantin wanita.
(Tribunnewswiki.com)