Sosok Diani Kartini, Dokter Spesialis Bedah Onkologi Viral Karena Protes Larangan Jilbab RS Medistra

Dalam surat tersebut, Diani Kartini meminta penjelasan dari RS Medistra terkait persoalan jilbab untuk perawat dan dokter.


zoom-inlihat foto
Sosok-Diani-Kartini-Dokter-Spesialis-Bedah-Onkologi-Viral-Karena-Protes-Larangan-Jilbab-RS-Medistra.jpg
Tribun Network
Sosok Diani Kartini, Dokter Spesialis Bedah Onkologi Viral Karena Protes Larangan Jilbab RS Medistra


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nama Dr dr Diani Kartini, SpB Subsp.Onk (K) saat ini sedang menjadi perhatian publik.

Hal in lantaran dokter Diani Kartini viral udai surat protesnya kepada direksi Rumah Sakit Medistra guncang media sosial.

Dalam surat tersebut, Diani Kartini meminta penjelasan dari RS Medistra terkait persoalan jilbab untuk perawat dan dokter.

Lantas siapa sosok dokter Diani Kartini sebenarnya ?

Sosok Diani Kartini, Dokter Spesialis Bedah Onkologi Viral Karena Protes Larangan Jilbab RS Medistra
Sosok Diani Kartini, Dokter Spesialis Bedah Onkologi Viral Karena Protes Larangan Jilbab RS Medistra (Tribun Network)

Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait profil dokter Diani Kartini yang perlu Sobat Wiki ketahui:

Diani Kartini adalah dokter spesialis kanker yang viral karena protes larangan hijab di Rs Medistra Jakarta.

Melansir laman alodokter, Diani Kartini merupakan Dokter Konsultan Spesialis Bedah Onkologi (Kanker) yang berpraktek di RS Medistra

Namun belakangan dikabarkan, Diani Kartini mengundurkan diri dari Rs Medistra karena protes perihal larangan hijab.

Diani Kartini juga diketahui berpraktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. 

Baca: Viral Video WNI Berkaos Hitam Bawa Celurit, Disebut Buat Resah Warga Jepang, Kemenlu Buka Suara

Diani Kartini merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia. 

Menurut laman Fakultas Kedoktera Universitas Indonesia, Diani Kartini menamatkan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo, pada tahun 2000.

Kemudian Diani Kartini melanjutakan jenjang pendidikan spesialis bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 2006. 

Diani Kartini juga menyelesaikan pendidikan Sub spesialis pada tahun 2009 dan pendidikan Doktor pada tahun 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Selain itu, Diani juga merupakan Dokter Pendidik Klinis di Program Studi Ilmu Bedah FKUI dengan jabatan fungsional saat ini adalah Lektor. 

Ia merupakan pakar dalam bidang bedah onkologi dan tercatat sebagai staf di Divisi Bedah Onkologi, Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM.

Layanan kesehatan yang Diani Kartini berikan di antaranya adalah Konsultasi Kanker, Bedah kanker.

Perlu diketahui, unggahan surat protes dokter Diani Kartini bahkan dibagikan berulang kali di berbagai platform media sosial hingga dikomentari ketua MUI Cholil Nafis.

Rumah Sakit Medistra disebut rasis dan melarang penggunaan jilbab, surat protes salah seorang dokter tersebar di media sosial.

Seperti diunggah salah satu akun X @LoneLynx pada Minggu, 9 September 2024.

Unggahan tersebut menyertakan foto surat protes salah seorang dokter spesialis yang sepertinya bekerja di Rs Medistra.

Unggahan tersebut diserta caption, "Manajemen RS Medistra Rasis terhadap Nakes Muslim yang Berhijab, Dr Diani Mundur."

Surat tersebut tertanggal 29 Agustus 2024 yang ditujukan kepada Manajemen Rs Medistra.

Pada bagian bawah surat, tertulis nama Dr. dr. Diani Kartini, SpB, Subsp.Onk(K).

Baca: Mengenal MPOX, Penyakit Cacar Monyet yang Saat Ini Kembali Viral, Ada 88 Kasus di Indonesia

Berikut isi lengkap surat tersebut:

Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya Ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra

Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.

Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka hijab jika diterima.

Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan rasis. 

Dikatakan RS Medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?

Salah satu RS di Jakarta selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai baik perawat, dokter umum, spesialis, dan subspesialias menggunakan hijab.

Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien. 

Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya ada rasis. 

Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan sub spesialis di RS Medistra

Terimakasih Atas perhatiannya.

Tambahan informasi, Sosok dokter Diani Kartini mendadak viral di media sosial setelah surat protesnya ke manajemen Rs Medistra tersebar luas.

Unggahan surat protes tersebut bahkan dibagikan berulang kali di berbagai platform media sosial hingga dikomentari ketua MUI Cholil Nafis.

Akun Instagram Diani Kartini @diani_kartini juga mendapat dukungan dari banyak warganet.

"Mantap Bu, saya ikut suarakan pelarangan hijab di Medistra! Allah bersama kita!!!!????," tulis akun @dickyraharta13.

"Semangat dok????????????," tulis akun @destyraharja13.

Baca: Sosok Putri Cikita, Polwan Viral Katai Orang Makan Tidak Sopan saat Sedang diajak Ngobrol Polisi

"Masih banyak RS yg toleran kok...tinggalkan yg ga sesuai keyakinan...," akun @Ridwan ikut mengomentari.

"Rumah Sakit yang masih phobia hijab  begini baiknya tak usah buka di Indonesia krn kita sdh merdeka dan dijamin kebebasan utk menjalankan ajaran agamanya masing2. Tlg pihak berwenang agar kasus di RS itu diusut ya agar tak menjadi preseden buruk," kata Ketua MUI Cholil Nafis.

Terpisah, RS Medistra Jakarta megklarifikasi soal surat yang dilayangkan Diani Kartini soal pembatasan hijab untuk digunakan oleh dokter dan perawat Muslimah di lingkungan RS.

Direktur RS Medistra Dr. Agung Budisatria, MM, FISQua mengklaim pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja di RS Medistra tanpa diskriminasi apapun termasuk bagi pelamar yang mengenakan hijab.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2024).

Ia mengatakan, akan melakukan penelusuran untuk mendalami proses rekrutmen yang diungkap oleh dokter Dr. dr. Diani Kartini.

Pihaknya berupaya melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.

“Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen. RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi Masyarakat,” jelas dia.

(TRIBUN BENGKULU/TRIBUN JABAR/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)

Baca berita terkait Viral di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved