TRIBUNNEWSWIKI.COM - Warga asli Jakarta mengungkap bukti Bakal Calon Gubernur DKI Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto diduga mencatut NIK warga Jakarta.
Pencatutan nama sejumlah warga Jakarta untuk mendukung Dharma dan Kun heboh di media sosial Jumat (16/8/2024).
Sebagai informasi, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana adalah pasangan Bacagub dan Cawagub perseorangn atau non partai.
Salah satu warga bernama Nadia merasa aneh dirinya tidak pernah dimintai untuk mendukung salah satu bakal calon Gubernur DKI.
Ia merasa tidak senang data dirinya disalahgunakam oleh orang tidak bertanggungjawab di Pilkada serentak 2024.
"Ini bukti kalau ada kecurangan. Belum bertanding saja sudah curang," kata warga Kecamatan Jagakarsa itu saat dihubungi, Jumat.
Ia mengaku baru mengetahui pencatutan nama untuk mendukung di Pilkada DKI usai melihat media sosial.
Baca: Marah, Menkes Bakal Sanksi Berat Pelaku yang Bully dr Aulia Risma Lestari hingga Meninggal Bundir
Ibu satu anak itu langsung mengecek di website Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk memastikan namanya atau NIK dirinya.
"Pas dicek ternyata mendukung, ini keterlaluan, mencuri data KTP saya," jelasnya.
Ia meminta kepada KPU untuk segera memeproses kecurangan yang terjadi agar pesta demokrasi di Jakarta berjalan jujur dan adil.
Nadia berharap KPU RI tidak tutup mata dengan aksi kecurangan yang sudah terungkap di media sosial karena yang akan merasakan kerugian adalah warga Jakarta.
"Jangan dibiarkan atau diam saja, harus ada tindakan dari KPU," ungkapnya.
Reaksi Dharma dituding calon boneka
KPUI DKI Jakarta menyatakan bakal pasangan calon gubernur DKI Jakarta dan wakilnya Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto lolos tahap verifikasi faktual untuk maju Pilkada Jakarta 2024, Kamis (15/8/2024).
Rapat pleno rekapitulasi verifikasi faktual dukungan bakal paslon Dharma-Kun Wardana berlangsung sejak pukul 16.58 WIB sampai pukul 18.43 WIB.
Baca: PNS Sejak 2020, Ini Keseharian Aulia Risma Dokter PPDS Anestesi UNDIP, Dikenal Ramah dan Sangat Baik
Dharma mengaku bersyukur kepada Tuhan karena bisa lolos tahap verifikasi tersebut.
Dia juga tak ambil pusing dengan tudingan yang menyebutnya hanya calon boneka di Pilkada Jakarta 2024.
"Enggak apa-apa, nggak apa-apa (dituding calon boneka). Apapun yang terjadi, sekali lagi tadi saya berpikirlah dan berimanlah bahwa segala sesuatu kehidupan kita Tuhan sudah menentukan," jelas Dharma di kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Selain itu, Dharma juga membantah lolosnya ia dan Kun sebagai calon independen karena sudah disetting untuk menghindari calon tunggal di Jakarta.
Purnawirawan jenderal bintang tiga Polri ini juga menegaskan, hasil hari ini murni merupakan perjuangan ia dan tim.
Termasuk sampai mengungat KPU DKI ke Bawaslu DKI untuk memperpanjang waktu pengunggahan data ke SILON.
"Dan saya disini juga perlu mengoreksi apabila ada anggapan-anggapan bahwa 'kok sudah tidak lolos, kemudian lolos'.Proses sengketa itu terjadi karena ada mekanisme di mana pada saat proses tim mengupload data ke SILON kami dirugikan selama 23 jam ketika itu. Itu proses kenapa? Dilakukan sengketa ke Bawaslu dan itu diperbolehkan menurut aturan. Karena kami dirugikan sehingga kami memperjuangkan hak kami," ungkap Dharma.
Diketahui, hasil rapat pleno atas verifikasi faktual (verfak) kedu Dharma-Kun, KPU DKI menyatakan sebanyak 494.467 dukungan yang dinyatakan memenuhi syarat.
Sebagai informasi, dukungan untuk Dharma-Kun yang dianggap memenuhi syarat mencapai 677.468 data karena pada verfak pertama ada 183.001 yang dinyatakan memenuhi syarat.
Data itu melebihi syarat minimal yakni di angka 618.968 dukungan yang minimal tersebar di empat wilayah kabupaten dan kota di Jakarta.
"Jadi saya perlu menjelaskan ini supaya jangan ada anggapan bahwa itu adalah bagian daripada settingan KPU. Sama sekali tidak. KPU betul-betul bersama bawaslu melakukan dengan profesional berdasarkan aturan undang-undang. Dan kami bukanlah by design, kami bukanlah settingan, tidak," ungkapnya.
Dharma menyebut, ia dan timnya sudah mempersiapkan untuk pencalonannya dari jalur independen sejak awal tahun 2024 ini.
"Jadi dari awal Februari kami mulai bekerja dan mulai Mei kami mendaftarkan diri. Sampai detik ini kami betul-betul berjalan bersama rakyat dan tidak ada siapapun di belakang kami," ungkapnya.
(tribunnewswiki.com/tribun network)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini