PNS Sejak 2020, Ini Keseharian Aulia Risma Dokter PPDS Anestesi UNDIP, Dikenal Ramah dan Sangat Baik

Sudah menjadi PNS sejak tahun 2020, ini keseharian Aulia Risma Lestari (30), dokter PPDS Anestesi UNDIP.


zoom-inlihat foto
Foto-wajah-Aulia-Risma-Lestari-dokter-PPDS-anestesi-Undip.jpg
TribunnewsWiki.com
Foto wajah Aulia Risma Lestari, dokter PPDS anestesi Undip.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sudah menjadi PNS sejak tahun 2020, ini keseharian Aulia Risma Lestari (30), dokter PPDS Anestesi UNDIP yang meninggal karena menyuntikkan roxulax ke lengannya.

Aulia Risma Lestari ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024).

Aulia Risma Lestari adalah dokter muda sekaligus mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip.

Aulia sendiri tercatat aktif sebagai dokter ASN di Tegal yang bekerja di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Ia lahir di Tegal pada 1994 dan merupakan lulusan SMA Negeri 1 Tegal.

Wanita berusia 30 tahun ini menyelesaikan S1 Kedokteran di Universitas Islam Sultan Agung.

Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas.

Baca: Isi Buku Harian Aulia Risma Lestari Dokter PPDS Anestesi UNDIP, Curhat Tak Kuat Hadapi Senior

Perempuan berhijab itu lulus dengan IPK 3.9 dan berstatus cumlaude.

Aulia Risma juga berhasil lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan diangkat sebagai PNS pada 2020.

Di tahun 2022, Aulia mengambil PPDS Anastasi di Undip dan mendapat biaya Dinas S2 Anastesi.

dr Aulia Risma Lestari di mata tetangga ternyata dikenal baik dan ramah.

Ketua RT setempat, Abdul Rozak (60) mengatakan, keluarga almarhumah merupakan asli warga di lingkungannya. 

Ia juga menyaksikan almarhumah sejak kecil hingga besar, orangtuanya bukan dokter.

Almarhumah merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya perempuan juga menjadi dokter.

Baca: Dikenal Cerdas, Ini Sosok Aulia Risma Lestari, Dokter PPDS Anestesi UNDIP Bunuh Diri karena Dibully

Sosoknya juga dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah dengan masyarakat lingkungan. 

"Saya sangat kenal. Almarhumah orang yang baik. Kalau pagi jalan sehat pasti menyapa," katanya  kepada tribunjateng.com, Kamis (15/8/2024).

Sementara warga lain, Naryo (40) mengatakan, almarhumah sosok yang baik di lingkungan. 

Sosok dokter berparas cantik ini juga sering bersosialisasi dengan masyarakat. 

"Di sini baik, suka bersosialisasi. Saya kaget dengar kabar itu," katanya.

Diketahui, jenazah sampai di rumah duka, pada Selasa (13/8/2024) sekira pukul 11.00 WIB. 

Kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panggung Kota Tegal, pukul 14.00.

Baca: Viral Video Audrey Davis Durasi 6 Menit di X Twitter dan TikTok, Link Disebar AP Mantan Pacarnya

"Saat pemakaman ramai, banyak rombongan datang dari Semarang," katanya.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono menyebutkan sebelum ditemukan meninggal dunia, Aulia merasa tertekan.

Selain karena beratnya menempuh pendidikan spesialis, juga karena capek menghadapi para seniornya.

Kata Agus, perihal tekanan yang dialami Aulia berdasar cerita dari ibu korban dan curahan hati (curhat) pada buku harian yang ditemukan di lokasi.

Dalam isi buku tersebut, Aulia mengaku otaknya ambyar urusan pelajaran ytang berat dan soal urusan dengan seniornya pula.

"Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya, otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," jelasnya.

Menurut dia,  dokter asal Tegal itu diduga menenangkan diri menggunakan obat anastesi. Obat itu disuntikan sendiri ke lengannya.

Baca: Video Link Erika Blunder 8 Menit Viral di Twitter & TikTok, Isi Percakapan dengan Ojol Jadi Sorotan

"Kemarin dicek masih ada sisa campuran obat. Informasi dokter obat itu seharusnya lewat infus."

"Namun, ini disuntikan di lengannya agar bisa tidur. Jadi bukan bunuh diri, tidak ada indikasi bunuh diri," ujarnya.

Sementara, ibunya menyadari anaknya sudah meminta resign dan tak kuat. 

"Cerita satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," katanya.

Hingga akhirnya ibunya menyadari meminta membawa Aulia ke Kariadi namun tidak diotopsi. Jenazah Aulia dibawa ke Tegal.

Kronologi kejadian 

Diketahui tewasnya Aulia diketahui pertama kali oleh pemilik kos dan temannya. 

Saat itu pacar Aulia menelpon sekitar pukul 07.00-08.00 pagi namun tidak mendapat respon.

Baca: Video Erika Blunder 8 Menit Viral di TikTok dan Twitter X, Sang Selebgram Akhirnya Beri Pengakuan

Oleh karenanya, kekasih Aulia meminta teman sekos korban untuk menengok ke kamar.

"Nah minta tolong temannya itu, temannya itu kok dicek tutupan mungkin di kosannya yang di Tembalang, dicek ke Tembalang sana kosong juga," kata Agus.

Hingga akhirnya teman kos Aulia ke Lempongsari dan meminta pemilik kos mengecek kamar korban.

"Kamar itu terkunci hingga akhirnya pakai kunci serep. Tetap nggak bisa karena dikunci dari dalam."

"Kemudian panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal, dalam posisi miring seperti orang tidur," imbuhnya.

"Kondisi jasad Aulia mukanya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," tandasnya.

Sementara penjaga kos, Marsono mengatakan jenazah telah dibawa ke Kariadi kemudian di bawa ke rumah duka di Tegal. Aulia tinggal satu kos bersama saudaranya.

Baca: Viral Video Erika Blunder 8 Menit di Twitter dan TikTok, Link Tersebar, Begini Kronologinya

"Saya tidak tahu penyebab kematiannya. Mungkin karena kecapaian," kata dia.

Sementara, kabar dugaan bunuh diri ini juga dibenarkan oleh Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena.

"Benar bunuh diri, yang bersangkutan menyuntikkan obat ke badannya sendiri," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (14/8/2024).

Sementara itu, pihak kepolisian pun masih mendalami informasi adanya dugaan perundungan yang menjadi penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya tersebut.

Motif Aulia

Terkait motif korban, polisi masih mendalami isi buku diari korban. 

Menurut Andika, buku diari itu menarasikan soal beratnya korban menghadapi pelajaran di perkuliahan. 

Isi buku diari juga tak jauh berbeda dengan curhatan korban ke ibunya yakni korban pernah curhat ke ibunya soal beratnya mata pelajaran di perkuliahan.

Selain itu, korban juga menyatakan ingin keluar dari program tersebut tetapi tersandera program beasiswa. 

"Korban merupakan mahasiswa jalur beasiswa yang beberapa kali menyatakan ingin keluar dari program tersebut."

"Namun, karena ada biaya-biaya yang harus dibayar maka tak jadi keluar," bebernya.

Terkait kasus perundungan atau bullying yang dialami korban, Andika mengaku, belum berani berasumsi motif kematian korban karena bullying.

Pihaknya akan memastikannya terlebih dahulu dengan melakukan klarifikasi ke teman kerja korban di RSUP Kariadi.

"Undip juga sedang investigasi sembari kami melakukan penyidikan," tuturnya.

Undip buka suara

Dalam keterangan tertulis, Rektor Undip Semarang, Suharmono membantah, kematian korban akibat terjadinya perundungan.

"Almarhumah mempunya problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," katanya.

Dia menjelaskan pula, korban merupakan penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan pemberi beasiswa.

"Almarhumah memang sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri tetapi terikat beasiswa," terangnya.

Sementara, pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi menanggapi kasus tewasnya  Aulia Risma Lestari di kamar kosnya di Semarang.

Terkait tudingan jam kerja overtime dan perundungan yang dialami korban, pihak RSUP Kariadi enggan menanggapinya.

Staf Humas RSUP Dr Kariadi Semarang, Aditya  menyebut, hal itu bisa ditanyakan langsung ke pihak terkait.

"Kami tidak paham, kasus ini juga ditelusuri polisi (soal perundungan)."

"Terkait jam kerja (over) silakan konfirmasi ke program studinya (Undip)," beber Adit, Kamis (15/8/2024).

Di sisi lain, pembekuan program Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdampak terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang. 

Kemenkes melakukan pembekuan program tersebut mulai 14 Agustus 2024 menyusul kasus tewasnya Dr Aulia Risma Lestari.

Terkait terganggunya pelayanan, dibenarkan pihak RSUP Kariadi. Namun, rumah sakit pelat merah ini tidak membeberkan detail dampak dari pemberhentian program tersebut. 

"Kami masih melakukan koordinasi kedepannya harus bagaimana karena kejadian ini pasti ada imbasnya (ke pelayanan)," ujar Adit.

Pemberhentian program anestesi Universitas Diponegoro dari Kementerian Kesehatan dilakukan melalui surat yang ditunjukan ke Direktur Utama RSUP Kariadi dengan ditanda tangani oleh dr Azhar Jaya Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Surat itu menyatakan, pembekuan program anestesi Undip berlangsung sampai selesainya investigasi dan  langkah pertanggung jawaban jajaran Direksi RSUP Kariadi Semarang dan Fakultas Kedokteran Undip.

"Surat edaran dari Kemenkes berupa pembekuan sementara, belum paham pembekuan sementara atau periodik karena menunggu (hasil investigasi) Kemenkes dan Undip," ungkap Adit.

Selain itu, pihaknya meliputi Direksi dan Manajemen rumah sakit sudah memanggil berbagai pihak terkait kasus yang terjadi.

"Dirjen Kemenkes sudah datang ke Kariadi, kami menunggu karena (kasus ini) dilimpahkan ke Kemenkes dan Undip," terangnya.

IDI desak usut kematian korban

Akibat kematian korban, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia mendorong penyelidikan atas kasus kematian korban.

"PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat yang berwenang," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia,  Moh Adib Khumaidi, dalam keterangan tertulis.

Dari kejadian ini, pihaknya menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental selama pendidikan.

"Kami mendorong pembentukan Pusat Trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala untuk memastikan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan," imbuhnya.

(tribunnewswiki.com/tribun network)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved