TRIBUNNEWSWIKI.COM - Heboh muncul isu Gibran Rakabuming Raka menjadi calon Ketum DPP Partai Golkar.
Nama Wakil Presiden RI terpilih itu muncul setelah Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran diri sebagai Ketum Golkar.
Nama Gibran mendadak populer setelah beredar poster yang mencantumkan namanya sebagai bakal calon Ketua Umum Golkar untuk periode 2024-2029.
Poster tersebut, kini tersebar di grup-grup WhatsApp.
Dalam flayer itu menampilkan foto Gibran Rakabuming Raka dengan logo Golkar dan tulisan "Deklarasi Gibran Rakabuming Raka for Ketum Golkar Tahun 2024-2029."
Menanggapi isu ini, Ketua DPP Partai Golkar, Muhidin M. Said, angkat bicara.
Muhidin menegaskan bahwa hingga saat ini, Partai Golkar belum membahas calon pengganti untuk posisi Ketum Golkar.
Apalagi membahas nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon kandidat.
"Belum dibicarakan, kita belum ke arah itu," ujar Muhidin M Said kepada Tribun-Timur, Minggu (11/8/2024).
Saat ditanya mengenai kemungkinan Gibran untuk mencalonkan diri, Muhidin menambahkan belum ada pembicaraan atau keputusan resmi mengenai caketum
Sebab, DPP Golkar terlebih melakukan rapat internal terkait kemunduran Airlangga Hartarto.
"Dirapatkan dulu," tandasnya.
Diberitakan, Airlangga Hartarto sudah resmi mundur dari kursi Ketum Partai Golkar.
Airlangga menyampaikan alasan pengunduran dirinya.
Airlangga menyebut keputusan mundur dari Ketum Golkar demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depan dan keutuhan Golkar.
"Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam video yang diterima Kompas.com, Minggu (11/8/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) malam.
Airlangga mengatakan, sebagai partai yang besar, matang dan dewasa, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," jelasnya.
"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga.
(tribunnewswiki.com/tribun network)