lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok baru muncul di kasus Vina Cirebon.
Bahkan sosok ini menemui Dedi Mulyadi dan mengaku mengetahu tentang kronologi meninggalnya Vina Cirebon dan Eky, pacarnya.
Sosok ini adalah Adi.
Sontak saja, Dedi Mulyadi terkejut ketika didatangi adi yang mengetahui kronologi tewasnya Vina Cirebon dan Eky pada tahun 2016 lalu.
Adi sengaja menemui Dedi Mulyadi untuk menceritakan kejadian yang dilihatnya di tahun 2016 itu.
Adi menceritakan jika peristiwa yang dilihatnya di fly over Tulun Cirebon, Jawa Barat adalah murni kecelakaan lalu lintas.
Adi juga langsung menceritakan kronologi yang dilihatnya tersebut di Youtube Kang Dedi Mulyadi, Selasa (6/8/2024).
"Malam itu saya melihat ada kecelakaan sepeda motor," ujar Adi, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
"Begini kronologinya, malam itu saya jalan searah sama orang itu. Tapi saya berada di trotoar yang berbeda," paparnya.
"Saya melihat motor itu jatuh. Pengendara itu boncengan laki-laki dan perempuan. Jaketnya itu diikat di perut," sambungnya.
"Saya melihat sampai selesai di sana, sampai dia diangkat ke mobil," jelas Adi.
Bahkan Adi mengaku melihat secara jelas peristiwa kecelakaan maut tersebut.
"Saya melihat motor itu jatuh dari jarak 25-30 meter. Kelihatan jelas pada saat itu," bebernya.
Baca: 4 Sosok Pengawal Aep Saksi Kasus Vina Cirebon Dibongkar Dedi Mulyadi, Sebut ada 3 Wanita 1 Pria
Tak hanya itu, Adi juga melihat seorang perempuan yang terjatuh dari sepeda motor.
"Motor itu terseret, yang perempuan itu jatuh ke kiri menghantam trotoar. Seinget saya dia langsung tengkurap," tegasnya.
Sebagai informasi, Adi ini adalah seorang musafir.
Adi sedang melintas mengarah ke Sumedang saat peristiwa tewasnya Vina Cirebon dan Eky.
"Waktu itu saya di Cirebon pada tahun 2016 menjadi musafir keliling pulau Jawa. Ada tugas dari guru spiritual saya. Saya disuruh, jalan kaki," tuturnya.
"Saya 2 tahun jadi musafir. Berangkat dari rumah di Kudus. Saya melakukan ziarah makam," paparnya.
"Pas di Cirebon itu ke makam Gunung Jati, Habib Pabuaran Cirebon, sampai ke raja Galuh dan ke Pamijahan," sambung Adi.
