4 Fakta Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana, Teriakan Allahu Akbar hingga Larangan Study Tour

Bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat (Jabar), mengalami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Jabar


zoom-inlihat foto
Ilustrasi-TKP-kecelakaan.jpg
Pixabay
Ilustrasi TKP kecelakaan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat (Jabar), mengalami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Jabar, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan sebanyak 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka.

Para korban terdiri dari sembilan orang siswa, satu orang guru, dan satu warga Kabupaten Subang.

1. Detik-detik Kecelakaan

Guru pendamping, Adewiah, menuturkan detik-detik kecelakaan maut itu.

Saat melaju di jalan menurun, bus tiba-tiba oleng, lalu menabrak mobil Daihatsu Feroza.

"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza, anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir, 'Allahu Akbar.... Allahu Akbar'," ujarnya, Sabtu, dikutip dari Tribun Jabar.

Sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan maut di Lembah Sarimas, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2025).
Sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan maut di Lembah Sarimas, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2025). (Istimewa)

Setelah menabrak Feroza, bus terguling.

"Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.

Beberapa menit sebelum kecelakaan, Adewiah yang berada di bangku baris depan dekat pengemudi, sempat melihat sopir dan kernet berteriak-teriak.

Hanya, Adewiah tak mendengar apa yang diucapkan sopir dan kernet.

Sebab, tempat duduk penumpang dan sopir terhalang sekat.

Kemudian, suasana dalam bus yang awalnya ceria, mendadak menjadi penuh kepanikan.

Saat busnya terguling dan terbentur beberapa kali, Adewiah langsung menunduk.

Setelah bus berhenti, dia dan rekan guru pendamping dibantu warga serta petugas, beranjak ke luar bus untuk mengevakuasi siswa-siswanya.

Akibat kejadian ini, dirinya mengalami luka ringan.

2. Bus diduga alami permasalahan

Adewiah mengungkapkan, ada tiga bus yang mengangkut siswa kelas XII SMK Lingga Kencana.

Rombongan berangkat dari Depok pada Jumat (10/5/2024).

"Pada saat berangkat, sempat berwisata dulu Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," tuturnya.

Dari tiga bus tersebut salah satunya mengalami kecelakaan di Subang.

Menurut Adewiah, saat perjalanan dari Cihampelas ke Ciater, kondisi bus yang ia tumpangi masih normal.

"Bus sebelum istirahat maghrib masih normal, tak masalah," tuturnya.

Namun, baru lima menit berjalan sesudah rombongan beristirahat, bus mengalami kecelakaan.

Ia tak mengetahui bus mengalami kendala.

Namun, dari informasi murid-muridnya, kru sempat memperbaiki bagian bus.

"Kata anak-anak yang melihat memperbaiki mobil tersebut, kondektur memperbaiki di bagian rem, diduga remnya blong," jelasnya.

Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang menewaskan sembilan siswa dan satu guru SMK Lingga Kencana serta seorang pengendara motor ini.

Baca: Daftar Nama Korban Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Depok: 11 Orang Tewas, Puluhan Luka-luka

3. Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengeluarkan Surat Edaran untuk mengatur pelaksanaan kegiatan study tour.

Pihak sekolah yang akan melaksanakan study tour wajib memperhatikan tiga aspek, yakni kegiatan, keselamatan, dan keterbukaan kegiatan kepada dinas terkait.

Berdasarkan Surat Edaran nomor: 64/PK.01/Kesra tentang Story Tour pada satuan pendidikan yang ditandatangani Pj Gubernur Jabar ditujukan untuk kegiatan study tour jenjang pra-sekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Bey mengatakan, Surat Edaran tersebut dikeluarkan untuk merespons insiden kecelakaan bus yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana di Jalan Subang-Bandung tepatnya Jalur Ciater pada Sabtu (11/5/2024).

Dalam surat edaran tersebut, kepala daerah dan satuan pendidikan di Jawa Barat diharuskan untuk memperketat aturan.

Termasuk salah satunya tidak melakukan study tour ke luar kota.

"Mengimbau bupati/wali kota untuk memperketat izin pelaksanaan study tour yang dilaksanakan satuan pendidikan di wilayah masing-masing," ucap Bey dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (13/5/2024).

Pertama, sekolah yang akan melakukan study tour diminta untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jabar.

Adapun obyek wisata yang dikunjungi adalah pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal.

"Tujuannya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jabar, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jabar dan tidak dapat dibatalkan," kata Bey.

Kedua, study tour harus memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi semua peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati.

"Termasuk berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perhubungan kabupaten atau kota terkait kelayakan teknis kendaraan," tambah Bey.

Ketiga, pihak satuan pendidikan dan yayasan penyelenggara study tour melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya.

4. KNKT Lakukan Investigasi 

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi penyebab kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan 11 orang di Subang, Jawa Barat.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menjelaskan, pihaknya bakal menginvestigasi sejumlah hal untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

Dari bus yang digunakan, medan jalan, termasuk mencari keterangan saksi mata di lokasi untuk menemukan gambaran penyebab kecelakaan.

“Terkait kecelakaan ini kami belum punya penemuan. Jadi kami sedang mencari, saya sudah menurunkan tim,” ujar Wildan, kepada Kompas.com, Minggu (12/5/2024).

“Tapi saya belum memperoleh cukup banyak keterangan, karena tim saya belum bisa melakukan pemeriksaan apa-apa, karena lagi ramai di lapangan,” kata dia.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved