Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indonesia sedang mengalami fenomena equinox.
Fenomena equinox ini menyebabkan matahari bersinar lebih terik dan suhu terasa lebih panas.
Fenomena equinox pun diikuti "hari tanpa bayangan".
Equinox adalah fenomena astronomi yang terjadi secara alamiah.
BMKG menyebut, Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang bisa mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari Equinox yang tidaklah berbahaya.
Sehingga masyarakat tak perlu panik dan resah tentang kenaikan suhu yang drastis akibat Equinox, sebab hal ini tidak berdampak pada kesehatan serta lingkungan.
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, Equinox adalah keadaan saat matahari melintasi ekuator sehingga siang dan malam bagi tempat-tempat di lintang 0 derajat sama panjang.
Atau, ketika busur siang dan busur malam matahari sama panjang bagi semua tempat di bumi dan diperkirakan terjadi pada 21 Maret dan 23 September.
Ketika fenomena equinox berlangsung, matahari dengan bumi mempunyai jarak paling dekat.
Fenomena ini mempunyai konsekuensi wilayah tropis sekitar ekuator akan memperoleh penyinaran matahari maksimum.
Meskipun demikian fenomena ini equinox selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrim.
Dilansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat equinox, posisi Matahari tepat berada di garis ekuator atau di posisi zero latitude (garis lintang 0 derajat).
Sedangkan menurut laman resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata 'Equinox' ini berasal dari bahasa Latin, 'aequus' yang memiliki arti sama dan 'nox' dengan arti malam.
Baca: Apa Itu El Nino ? Fenomena Alam Pemanasan Suhu Muka Laut di Atas Normal
Baca: Gerhana Matahari 2023
Hal ini merujuk pada lamanya waktu siang dan malam yang hampir sama ketika Equinox terjadi.
Informasi tentang adanya Equinox tertera dalam situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Disebutkan selama bulan Maret 2024, ada beberapa kejadian, mulai dari bulan baru (10 Maret), Equinox (20 Maret), sampai pada bulan purnama (25 Maret).
Dalam laman resminya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa. F
Fenomema ini secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
Terkadang, fonomena equinox mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis.
Rata-rata suhu maksmial di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat celcius.
Berbeda dengan BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi fenomena Equinox di Indonesia terjadi pada 20 Maret 2024.
Berdasarkan blog BMKG, fenomena equinox tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrim.
Secara umum, diketahui rata-rata suhu maksimum di wilayah Indonesia berada dalam kisaran 32-36 derajat Celcius. (1)(2)(3)(4)
Dampak #
Sub Koordinator Hubungan Pers dan Media Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwi Rini Endra Sari menuturkan, fenomena ini bisa menyebabkan peningkatan suhu di Indonesia.
Namun, peningkatan itu tidak terlalu signifikan.
"Ya mungkin peningkatan suhu. Cuma tidak terlalu signifikan seperti yang terjadi di Afrika, Timur Tengah," tutur Rini.
Dia juga memastikan bahwa fenomena equinox berbeda dengan gelombang panas, karena tidak mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis.
Menurutnya, fenomena equinox juga tidak berdampak pada musim di Indonesia.
"Tidak memengaruhi musim sama sekali," kata dia.
Senada dengan Rini, prakirawan cuaca BMKG, Nurul mengatakan bahwa fenomena equinox tidak serta merta menyebabkan peningkatan suhu di suatu wilayah.
Dia memastikan, Indonesia tidak akan mengalami perubahan suhu maksimum selama adanya fenomena ini.
Sebaliknya, peningkatan suhu atmosfer lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain, seperti radiasi matahari keseluruhan, pola sirkulasi atmosfer, dan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer.
"Selain itu, faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar terhadap suhu di suatu wilayah," terangnya, saat dihubungi secara terpisah, Selasa.
Sebagai contoh, apabila tutupan awan di suatu wilayah sangat sedikit, radiasi matahari yang mencapai Bumi dapat mencapai titik maksimum, sehingga menyebabkan peningkatan suhu.
Kelebihan gas-gas rumah kaca di atmosfer juga dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon yang berakibat pada semakin banyaknya sinar UV yang lolos dari atmosfer bumi dan mencapai permukaan. (5)
Imbauan BMKG #
Dilihat dari situs resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) equinox bukanlah fenomena yang berbahaya.
Fenomena equino adalah fenomena iklim yang normal dan tak membahayakan.
Fenomena Equinox ini terjadi dua kali dalam setahun di Indonesia.
Walaupun bisa meningkatkan suhu rata-rata, kenaikan ini tidak signifikan dan tak mencapai tingkat yang membahayakan.
Saran dari para ahli yaitu langkah-langkah untuk mengantisipasi kenaikan suhu rata-rata supaya tidak berdampak negatif pada kesehatan.
Mulai dari meningkatkan konsumsi air untuk mencegah dehidrasi.
BMKG pun memberikan imbauan untuk tetap tenang ketika fenomena equinox terjadi.
Masyarakat tak perlu khawatir terkait dampak yang disebutkan dalam isu yang sedang beredar.
Masyarakat diminta untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan di tengah kondisi cuaca yang cenderung panas.
Imbauan tersebut mempunyai tujuan supaya masyarakat bisa mengantisipasi dan menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem dengan lebih baik. (6)
(TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)
Baca berita terkait di sini
Sumber :
1. www.detik.com
2. katadata.co.id
3. www.cnbcindonesia.com
4. www.kompas.tv
5. www.kompas.com
6. www.detik.com