TRIBUNNEWSWIKI.COM – Berikut kumpulan fakta menarik mengenai ikan buntal yang terkenal memiliki racun yang mematikan.
Ikan buntal merupakan ikan yang termasuk dalam keluarga Tetraodontidae. Ikan ini bisa ditemukan di perairan air asin maupun air tawar, seperti samudra Pasifik, laut merah, sungai Mekong dan sungai Amazon.
Ikan buntal memiliki ciri ciri tubuh yang panjang dan meruncing, kepala bundar, bibir menonjol dan perut besar.
Ikan buntal tidak mempunyai sisik, tetapi beberapa spesies mempunyai duri. Ikan ini juga memiliki kemampuan mengubah arah saat berenang dan bahkan dalam berenang mundur.
Berikut fakta lain mengenai ikan buntal:
1. Punya lebih dari 100 spesies ikan buntal
ikan buntal ini memiliki lebih dari 100 spesies, seperti ikan buntal fahaka, ikan buntal harimau, ikan buntal kerdil, ikan buntal bintik hijau, dan sebagainya.
2. Dapat Tumbuh hingga panjang 1,2 meter
Ikan buntal terbesar diketahui dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 47 inci atau 1,2 meter.
Panjang mereka dapat diketahui bisa melebihi bayi buaya. Dengan panjang tersebut, ikan buntal banyak ditemukan di Australia, Jepang dan Afrika.
Sementara itu, untuk ukuran terkecil ikan ini adalah kurang dari satu inci dan dapat ditemukan di sekitar India Barat Daya. Meskipun ukurannya kecil, tetapi mereka mempunyai keunikan yang menonjol yaitu mereka dapat memilih untuk menjadi jantan atau betina.
3. Memiliki kemampuan menggembungkan diri
Karena ikan buntal mempunyai gerakan yang lambat dan berwarna cerah, hal ini membuat predator lain bisa dengan mudah memakannya. Untuk mengatasi hal tersebut, ikan buntal akan menggembungkan diri dengan mengambil udara dari perut hingga tiga kali lebih besar dari ukuran tubuhnya
Selain itu, ikan buntal dapat menonjolkan duri–duri, sehingga tidak menjadi santapan predator. Hal ini yang menjadikan ikan buntal atau dalam bahasa inggrisnya puffer fish, blowfish, balloonfish, globefish atau toadfish menjadi tidak mudah dimangsa oleh predator.
Baca: Mengenal Embun Upas atau Embun Racun, Fenomena Mirip Salju yang Terjadi di Dieng
4. Salah satu hewan paling beracun di dunia
Ikan buntal merupakan hewan yang beracun. Ketika dalam keadaan terancam, ikan buntal menggembungkan diri dan melepaskan racun dari kulit yang dikenal sebagai Tetrodotoxin atau TTX, bahan kimia yang 100 kali lebih beracun dari sianida.
Dengan mengkonsumsi sekitar 1–4 miligram racun tetrodotoksin murni, maka sudah menyebabkan fatal bagi manusia. Keracunan ikan buntal ini dapat menimbulkan mual dan muntah. Di Jepang, sebagian kasus keracunan makanan diketahui berasal dari konsumsi ikan buntal, bahkan beberapa kasus diantaranya berujung kematian.
Selain itu, ikan buntal juga dapat mengeluarkan cukup racun dalam hatinya yang mampu menewaskan 30 orang dewasa. Siapa saja yang terkena racun ini, maka akan mengalami mati rasa, kelumpuhan otot, pusing, gagal jantung hingga kematian. Tidak heran, jika ikan ini sebagai hewan paling beracun kedua di dunia.
5. Ikan buntal bisa membangun sarang
Ikan buntal yang mempunyai bintik putih ternyata ada kebiasaan unik yaitu membangun sarang. Ikan buntal jantan membuat sarang di pasir berbentuk bulat dan berdiameter enam kaki. Tujuan mereka membuat sarang yaitu untuk menarik perhatian betina. Biasanya jika ikan betina berkesan, maka mereka akan meletakkan telur mereka dalam sarang tersebut, sehingga si ikan jantan dapat membuahinya.
Selain itu, ikan buntal jantan juga membuat sarang dengan tujuan yang berbeda. Mereka membuat sarang dari sperma mereka demi melindungi diri dari pemangsa. Bau sperma yang busuk akan membuat pemangsa tidak bisa mendekatinya.
6. Gigi Ikan buntal terus tumbuh
Ikan buntal sejatinya mempunyai empat gigi. Dua gigi bagian atas dan dua gigi bagian bawah, dan keduanya menyatu, sehingga terlihat seperti satu gigi besar. Bahkan jika dilihat secara sekilas gigi ikan buntal akan terlihat seperti tikus.
Namun faktanya, gigi ikan buntal ini terus mengalami pertumbuhan, sehingga untuk menjaganya tetap pendek mereka menggunakan gigi mereka untuk membuka kerang, memakan karang atau alga serta ikan–ikan di dasar lautan.
7. Ikan buntal jadi makanan populer di Jepang
Meskipun beracun, ikan buntal termasuk salah satu hidangan lezat di Jepang lho. Hidangan yang terbuat dari ikan buntal ini disebut Fugu. Namun, hidangan ini hanya boleh dibuat oleh koki-koki terlatih dan yang mempunyai pengalaman kerja bertahun-tahun,
Hal ini perlu dilakukan agar racun yang ada di dalam ikan buntal tidak meracuni tubuh kita. Oleh sebab itu, organ beracun pada ikan buntal harus dihilangkan dan dimasak dengan benar.
Meskipun termasuk ikan yang memiliki racun mematikan, tetapi ikan ini tetap bisa dikonsumsi. Namun, tetap diingat bahwa mengelola ikan ini harus mempunyai teknik khusus agar tidak menimbulkan keracunan dan kematian.
8. Makanan ikan buntal
Sebagian besar makanan ikan buntal mencakup invertebrata dan ganggang. Mereka juga dapat memakan kerang dan remis dengan paruhnya yang keras. Ikan buntal beracun diyakini mensintesis racun mematikan mereka dari bakteri pada hewan yang mereka makan.
Saat ini, beberapa spesies ikan buntal dianggap rentan karena polusi, hilangnya habitat serta penangkapan ikan yang berlebihan. Akan tetapi, sebagian besar populasi masih dianggap stabil.
9. Memiliki kemampuan berubah warna
Ikan buntal mampu mengubah warna tubuhnya dengan tingkat kecerahan. Kecerahan tersebut terkadang terlihat lebih terang dan terkadang terlihat lebih gelap. Keunikan tersebut bereaksi saat di kondisi yang ada pada sekitar ikan.
10. Racun tidak hilang meski telah dimasak
Fakta dari ikan buntal selanjutnya yaitu racun tetrodotoksin yang terkandung di dalamnya tidak akan hilang walaupun telah dimasak atau dibekukan. Apabila tidak diolah dengan benar, racun dari organ tubuh ikan buntal dapat menyebar dan terserap ke dalam dagingnya.
Apabila ada seseorang yang keracunan karena mengonsumsi ikan buntal, maka ada 4 tahap gejala yang dialami oleh orang tersebut, yaitu:
- Gejala keracunan ikan buntal pada tahap 1 yaitu area disekitar mulut terasa kebas atau mati rasa. Gejala ini dapat disertai dengan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut maupun diare. Gejala ini biasanya muncul 10- 45 menit setelah mengonsumsi ikan buntal.
- Gejala keracunan ikan buntal selanjutnya adalah mati rasa di bagian wajah, tidak jelas saat berbicara ataupun cadel, kehilangan keseimbangan, dan tubuh terasa lemas atau tidak dapat bergerak.
- Tahap ketiga ini, keracunan ikan buntal akan membuat tubuh menjadi lumpuh atau tidak dapat digerakkan sama sekali, tidak dapat bicara, gagal napas serta pupil mata membesar.
- Tahap terakhir yaitu terjadi gagal napas parah, kadar oksigen di dalam tubuh berkurang (hipoksia), jantung berdetak lebih lambat dari biasanya (bradikardia), penurunan tekanan darah (hipotensi), gangguan irama jantung dan penurunan kesadaran.
Baca: GEGER Wanita Mati Dilakban Pacar, Dihabisi Pakai Racun Tikus Karena Kesal Ditagih Utang
Gejala keracunan ikan buntal ini dapat muncul dalam hitungan 2 hingga 3 jam setelah racun ikan buntal masuk ke dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, gejala keracunan bahkan baru muncul setelah 20 jam mengonsumsi ikan buntal.
Apabila tidak mendapatkan penanganan secara cepat, maka orang yang mengalami keracunan makanan akibat tetrodoksin dapat mengalami kematian dalam jangka sekitar 4–6 jam setelah mengonsumsi ikan buntal.
11. Harus dibersihkan dengan hati-hati sebelum dikonsumsi
Racun tetrodotoksin tersimpan di dalam hati, kelenjar kelamin dan kulit ikan buntal. Agar ikan buntal aman dikonsumsi, organ–organ yang mengandung racun tersebut harus dibuang dengan teknik khusus agar daging ikan tidak terkontaminasi.
Oleh sebab itu, ikan buntal secara umum tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi di rumah. Ikan ini boleh disajikan di restoran khusus, dan diolah oleh koki yang mempunyai keahlian dalam mengolah ikan buntal.
12. Punya spesies yang hidup di air tawar
Ikan buntal air tawar yang terkenal adalah ikan buntal hijau totol/ spotted green puffer. Kadang–kadang, ikan ini disebut sebagai ikan buntal totol. Ikan jenis ini mempunyai warna yang kehijauan dengan motif bertotol–totol. Ikan yang dapat menggembung ini hidup di sungai–sungai Kalimantan dan Sumatera.
Selain itu, ikan buntal air tawar juga dapat ditemukan di aliran sungai di seluruh Asia Tenggara, sebagian India dan Bangladesh, lembah Amazon di Amerika Selatan, Sungai Kongo Nil serta sungai lainnya di Afrika.
Beberapa jenis spesies hidup di perairan terbuka, tetapi kebanyakan ditemukan di sepanjang tepi sungai di antara tanaman terendam. Mereka hidup di iklim tropis dan sedang.
13. Ikan yang lambat namun mematikan
Meskipun menggunakan sirip untuk membantu mereka berenang, tetapi ikan jenis ini terkenal dengan pergerakannya yang lambat. Akan tetapi, mereka mempunyai metode lain untuk menghalangi atau mengalahkan pemangsa untuk menangkap mereka. Seperti berikut ini:
- Penglihatan mata yang sangat baik, membantu mencari makanan atau mendeteksi pemangsa lebih awal.
- Menggunakan energi yang dapat mereka kumpulkan untuk berenang dengan cepat menjauh dari pemangsa.
- Apabila ikan jenis ini tidak dapat melarikan diri, mereka melakukan dengan menelan air dalam jumlah besar untuk membuat diri mereka membesar.
- Duri mereka akan membuat mereka sulit untuk ditelan predator, sehingga akan tersangkut di tenggorokan.
- Bahkan apabila pemangsa berhasil memakan jenis ikan ini, ia mungkin akan mati karena racun tubuh ikan buntal tersebut.
14. Pemangsa spesies ikan lain
Ikan buntal air tawar dapat menjadi pemangsa ikan lainnya dan beberapa di antaranya benar–benar agresif. Namun, beberapa spesies lainnya, seperti Dwarf, Redeye dan Golden Puffers dapat dipelihara bersama dengan ikan yang bergerak cepat seperti danios. Selain itu, ikan buntal, seperti Mekong, Nil dan Mbu Puffers harus dirahasiakan dan sebisa mungkin dipisahkan dengan ikan hias lainnya.
Untuk sebagian puffer air tawar harus mempunyai tangki sendiri, sehingga tidak ada tenggelam maupun mati. Jadi, disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan professional akuarium sebelum membeli jenis ikan ini.
15. Butuh perawatan dari pemilik yang berpengalaman
Ikan jenis ini bukan ikan yang ideal untuk pemilik ikan baru maupun pemilik ikan yang akan coba–coba untuk memelihara saja. Ikan buntal ini membutuhkan kualitas air terbaik, banyak ruang dan makanan yang baik.
Selain itu, apabila mempunyai gambaran tentang tangki ikan yang diisi dengan semua spesies, ikan buntal ini mungkin tidak tepat. Ikan jenis ini akan memakan ikan lain yang cukup kecil atau mereka akan menggigit sirip ikan lain apabila terlalu besar untuk dimakan.
Namun, jika ikan buntal sangat kecil mereka kemungkinan akan kelaparan karena mereka terlalu kecil untuk bersaing dengan perenang yang lebih baik dan lebih cepat di dalam akuarium.
Tewasnya Ibu dan Anak di Maluku usai konsumsi telur ikan buntal
Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan meninggalnya ibu dan dua anaknya setelah mengonsumsi telur ikan buntal.
Kejadian tersebut, tepatnya berada di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Anggota keluarga, yakni Lenny Latupeirissa bersama dua anaknya, Keisya dan Chrismen meninggal dunia setelah makan telur Ikan Reka-reka (sejenis ikan buntal).
Menurut Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete Luhukay, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.20 WIT, Selasa (5/3/2024).
Berdasarkan keterangan suami korban, Steven Berhitu, istrinya bersama kedua anak memakan telur ikan Reka-reka yang digoreng sebelumnya.
"Karena terburu-buru untuk pergi ke sungai, korban bersama kedua anaknya mengonsumsi Ikan Reka-reka (Ikan buntal) bagian telurnya yg telah digoreng sejak semalam," ungkap Luhukay dalam keterangan pers, Rabu (6/3/2024), dilansir TribunAmbon.com.
Kemudian, sekitar pukul 08.50 WIT, istrinya pergi ke sungai ditemani anaknya Keisya Berhitu.
Sementara Chrismen Berhitu tinggal bersama ayahnya di rumah.
Selang beberapa menit, Chrismen mengeluhkan tubuhnya merasa lemas.
Hal serupa juga dialami ibunya yang sudah diantar warga pulang ke rumah.
"Beberapa menit kemudian Chrismen Berhitu mengeluhkan lemas kepada saksi, saksi berpikir bahwa hanya lemas biasa saja. Namun pada Pukul 09.40 WIT Ibu Mimi membawa istrinya dari sungai dalam keadaan lemas," tutur Luhukay.
"Bersamaan dengan itu beberapa warga turut membawa Korban II yang merupakan anak korban juga dalam keadaan lemas," tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, para korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saparua.
Namun, nyawa mereka tak terselamatkan, hingga pukul 12.00 WIT dinyatakan meninggal dunia.
(TRIBUNNEWSWIKI/Mikael Dafit)