Yasonna Laoly Turuti Permintaan Megawati yang Melarang Menteri PDIP Mundur dari Kabinet Jokowi

Menkumham Yasonna Laoly patuh dengan arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang melarang menteri asal PDIP mundur dari Kabinet Indonesia Maju


zoom-inlihat foto
Menkumham-Indonesia-Yasonna-Laoly.jpg
SONNY TUMBELAKA / AFP
Menkumham Indonesia Yasonna Laoly berbicara kepada wartawan saat konferensi pers pada Pertemuan Menteri Hukum ASEAN ke-9 di Nusa Dua di pulau resor Bali pada tanggal 22 Oktober 2015.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menkumham Yasonna Laoly patuh dengan arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang melarang menteri asal PDIP mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yasonna berujar bahwa apa yang diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait dengan Megawati melarang menteri dari partai banteng siap mundur meninggalkan Jokowi adalah arahan partai.

Ia pun mengaku mematuhi arahan dari pimpinan PDIP itu.

Hal tersebut diungkapkan Yasonna di kompleks Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat, 26 Januari 2024.

"Ya kalau sudah Pak Sekjen yang bilang kan sudah arahan partai," kata Yasonna Laoly, dikutip dari Kompas.com.

"Kita menuruti apa saja," ujarnya singkat.

Yasonna Laoly sendiri adalah satu dari tujuh menteri asal PDIP di Kabinet Indonesia Maju.

Baca: Prediksi Skor & Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia 2023, Live Gratis di RCTI

Adapun 6 menteri lain yang berasal dari PDIP adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menpppa) Bintang Puspayoga, dan Menteri Sekretariat Negara Pramono Anung.

Informasi soal kesiapan para menteri bakal mundur ini diungkap oleh Hasto di tengah isu panasnya hubungan Megawati dan PDIP dengan Jokowi.

Hasto mengungkapkan bahwa para kader PDI-P di kabinet Jokowi itu ingin mundur karena situasi politik yang kurang baik, terutama setelah anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Gibran bisa mencalonkan diri setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan syarat batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Namun, putusan itu diwarnai pelanggaran etik.

Meski disebut sudah siap mundur, mereka dicegah Megawati dengan alasan stabilitas politik.

"Meskipun ada yang pernah mengatakan kami sudah siap angkat koper, tapi buat ibu (Megawati) kan stabilitas pemerintahan itu kan sangat penting," ucap Hasto awak media di Menteng, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Baca: Hasto Beri Komentar Menohok ke Gibran soal Debat Cawapres: Pentingnya Syarat Usia Minimum 40 Tahun

Selain politisi PDIP di kabinet Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat dikabarkan akan mengundurkan diri.

"Saya bekerja," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Sementara itu, Jokowi mengeklaim tidak ada persoalan di internal Kabinet Indonesia Maju.

Ia mengaku setiap hari menggelar rapat dengan para pembantunya.

"Setiap hari, kita ratas, setiap hari kita rapat terbatas, setiap hari kita rapat internal. (Rapat) dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Sebelumnya, ekonom senior, Faisal Basri menyerukan sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi mundur.

Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

(tribunnewswiki.com/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved