TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jika biasanya mahar pernikahan itu identik dengan perhiasan, tas bermerek atau hal-hal mewah lainnya, namun berbeda dengan wanita satu ini.
Wanita ini justru diberi mahar dengan sangat sederhana yakni berupa bumbu dapur atau empon-empon senilai Rp284 ribu.
Hal yang tak biasa tersebut sontak membuat kaget pihak kedua mempelai, bahkan keluarga edua belah pihak sempat keberatan dengan mahar ini.
Namun, pada akhirnya kedua keluarga mempelai menerimanya.
Kisah tak biasa tersebut pun kemudian menjadi perbincangan publik.
Dilansir dari TribunJatim.com, wanita tersebut bernama Siti Masnida Abdul Malek (34) atau lebih dikenal dengan Nida.
Sang pengantin wanita ini memilih bumbu dapur yang lebih murah untuk dikirim.
Ia mengaku ikhlas dinikahi dengan seserahan sederhana.
Terpampang seserahan dari pihak lelaki yang berisi bumbu dapur.
Mulai dari bawang merah, jeruk nipis, hingga santan kemasan, tersedia.
Nida mengatakan, dia telah menghabiskan sebanyak RM50 (sekitar Rp 165 ribu) untuk mengisi tujuh nampan hantaran pada pengantin pria.
Pernikahan ini menjadi semakin menarik.
Yakni ketika pengantin pria lalu membalas dengan lima nampan berisi bumbu dapur senilai RM85 (sekitar Rp284 ribu).
Seperti yang diunggah di TikTok, Nida memperlihatkan nampan seserahan berisi bawang bombay, kentang, bunga kantan, jahe, kunyit, lengkuas, dan jeruk nipis.
Serta satu nampan lagi berisi satu set kecap, kerupuk, dan bubuk kari.
Selain itu ada juga nampan berisi ikan sarden, asam jawa dan teh hijau, santan dan bumbu, minyak dan tepung terigu.
"Keputusan untuk membuat konsep perlengkapan dapur sebagai oleh-oleh merupakan kesepakatan bersama dengan suami saya," ucapnya.
"Karena saya tipe orang yang suka memasak, jadi kami memilih menggunakan bahan kering saja karena mudah dan tidak boros," tuturnya.
"Bukannya kami tidak mau mengikuti adat dengan menempatkan barang-barang pribadi yang harganya jauh lebih mahal, tapi semuanya sudah kami miliki," jelasnya.
Baca: Kapan Puasa Ramadan 2024? Ini Jadwal Ramadan Muhammadiyah, Pemerintah dan NU
Baca: Mengenal Sosok Rama Djan, Calon Suami Raline Shah, Berusia 47 Tahun, Punya Sederet Jabatan Mentereng
Menurut Nida lagi, upacara pernikahan dirinya dan suaminya, Yusri (35), juga berlangsung sederhana.
Pernikahan hanya dilakukan satu kali di kediamannya di Manchis, Bentong, Pahang, Malaysia.
Bahkan untuk menghemat biaya, Nida tidak menyewa makeup artist (MUA) atau fotografer profesional untuk hari bahagianya yang berlangsung pada 31 Desember 2023.
"Kami hanya sekali melakukan akad nikah. Tapi suami saya menambah belanja bahan baku pesta kami."
"Termasuk barang hantaran yang kami beli satu kali dan dibagi-bagi."
"Banyak keuntungan jika melakukan hal seperti ini dari segi penghematan biaya pengantaran dan pembuatan meja sendiri."
"Menu makanan juga bisa bervariasi jika dibuat oleh warga dan keluarga."
"Makeup artist dan fotografernya juga dari kalangan teman-teman sendiri."
"Untung saja ada teman-teman yang pakai ponsel mahal untuk memotret di sekitar upacara kita."
"Total yang dikeluarkan untuk upacara itu hanya sekitar RM5.000 (Rp16,5 juta)," kenang Nida.
Ia yang menjalankan usaha kerupuk lekor bersama suaminya juga mengungkap soal biaya baju pengantin dan baju kurung berwarna putih.
Nida menjelaskan jika baju tersebut dibeli dari butik setempat dengan harga kurang dari RM600 (Rp1,9 juta).
Berbicara lebih jauh mengenai konsep penghematan biaya, Nida mengaku, keputusan tersebut cukup sulit diterima oleh keluarga kedua belah pihak.
Namun setelah ia dan suaminya menjelaskan bahwa kehidupan setelah menikah membutuhkan biaya lebih, rata-rata anggota keluarga setuju dengan apa yang mereka lakukan.
"Awalnya agak aneh diterima di pihak keluarga, baik laki-laki maupun perempuan."
"Tapi ketika diberi penjelasan, mereka menerimanya dengan baik."
"Saya tahu ada juga yang bilang tapi mereka hanya menutup telinga."
"Kelebihan uang ini bisa kita simpan untuk keadaan darurat."
"Kami baru saja kembali dari bulan madu di Sabah."
"Kami senang bisa berlibur dan alhamdulillah masih punya uang dan tabungan. Yang lebih penting kami tidak terlilit utang."
"Saran saya bagi yang terinspirasi tapi takut untuk mengikuti ide kita, harus sedikit nekat melawan arus ini, hati harus kering."
"Ubah mentalitas yang mengatakan pernikahan membutuhkan banyak pengeluaran, sementara kita bisa menekan banyak biaya," pungkas Nida. (*)