Deretan Prestasi Rizal Ramli Semasa Hidupnya Bikin Harum Indonesia di Kancah Dunia

Rizal Ramli berhasil membawa perubahan dan keuntungan perekonomian bagi Bulog selama enam bulan.


zoom-inlihat foto
Deretan-Prestas55555.jpg
Tribunnews
Deretan Prestasi Rizal Ramli Semasa Hidupnya Bikin Harum Indonesia di Kancah Dunia


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pakar ekonomi Indonesia, Rizal Ramli dikabarkan meninggal dunia, Selasa (2/1/2024) malam.

Kabar meninggalnya Rizal diungkap staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso.

Diketahui, Ekonom senior tersebut meninggal dunia sekitar pukul 19.30 WIB di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

"Innalillahi wa inna illaihi rojiuun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," dikutip dari Kompas.com.

Rizal meninggalkan tiga anak, yakni Dhitta Puti Sarasvati Ramli, Dipo Satria Ramli, dan Daisy Orlana Ramli. Almarhum juga meninggalkan dua orang cucu.

Kepergian Rizal Ramli secara mendadak membuat publik Indonesia berduka cita.

Lantas seperti apa sosok Rizal Ramli semasa hidupnya, dan prestasi apa saja yang telah ditorehkannya?

Rizal Ramli dilahirkan di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember 1954.

Ia merupakan figur yang memiliki sejarah panjang dalam pergerakan mahasiswa, seorang ahli ekonomi, dan politisi Indonesia yang telah aktif dalam panggung internasional.

Rizal pernah menjadi anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berkolaborasi dengan tokoh ekonomi dari berbagai negara.

Meskipun mendapat tawaran jabatan Sekretaris Jenderal Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) dari PBB pada November 2013, Rizal memilih untuk fokus pada pengabdian kepada Indonesia, menolak jabatan internasional tersebut.

Sosok Rizal Ramli, Ekonom Senior, Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Meninggal Dunia
Sosok Rizal Ramli, Ekonom Senior, Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Meninggal Dunia (TRIBUN/DANY PERMANA)

Baca: Sosok Rizal Ramli, Ekonom Senior, Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Meninggal Dunia

Baca: Detik-detik Pesawat Japan Airlines Terbakar saat Mendarat, 5 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Selama era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal menempati posisi strategis sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog), Menko Perekonomian, dan Menteri Keuangan.

Kiprahnya di Kabulog terbilang sukses dengan kelimpahan cadangan beras dan stabilitas harga, kendati kepemimpinannya hanya berlangsung selama 15 bulan.

Begitu juga saat Rizal menjabat sebagai Menko Perekonomian, di mana ia mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat. Keberhasilan ini dianggap memberikan keuntungan signifikan bagi negara.

Namun, masa tugasnya di pemerintahan terhenti seiring runtuhnya kekuasaan Presiden Abdurahman Wahid pada periode 1999-2001.

Pasca-mengakhiri keterlibatannya di pemerintahan, Rizal Ramli terus mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan pemerintah.

Aktif turun ke jalan, ia menyuarakan aspirasi rakyat terkait berbagai isu, termasuk urusan buruh, jaminan sosial, dan masalah negara.

Menurutnya, Indonesia masih terjebak dalam kebijakan neoliberal yang cenderung menguntungkan kapitalis, sementara merugikan nasib rakyat dan buruh.

Dalam perjalanannya, Rizal Ramli juga mendapatkan posisi di sektor bisnis.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk dari tahun 2006 hingga 2008.

Di era Presiden Jokowi, Rizal diamanahi sebagai Presiden Komisaris Bank BNI.

Pertengahan tahun 2015, Presiden Joko Widodo menunjuk Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, menjadikannya kali ketiga menduduki posisi menteri dengan tanggung jawab yang berbeda.

Meski sudah berada di kabinet, Rizal tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak sesuai dengan pandangannya.

Rizal Ramli pernah menentang proyek pembangunan reklamasi di Jakarta, sikap ini membuatnya terkena gelombang reshuffle kabinet Jokowi.

Luhut Binsar Pandjaitan menggantikan posisinya sebagai Menko Maritim sejak tahun 2016 hingga saat ini.

Baca: Perjalanan Karier Rizal Ramli di Pemerintahan Indonesia Hingga Pernah Jadi Penasehat Ekonomi PBB

Baca: Sosok Arya Wedakarna, Senator dan Anggota DPD Bali yang Rasis ke Wanita Berhijab: Penutup Gak Jelas

Profil Rizal Ramli

Dikutip dari ekon.go.id, Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember 1954.

Rizal Ramli dikenal sebagai seorang mantan tokoh pergerakan mahasiswa, ahli ekonomi dan politisi Indonesia.

Selain itu, ia juga dijuluki pakar ekonomi dan politikus Indonesia.

Rizal Samli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia dan Menteri Keuangan.

Riwayat Pendidikan

Semasa kecil, Rizal Ramli duduk di bangku sekolah di SD Hutabarat Bogor.

Rizal Ramli pun melanjutkan pendidikannya di SMP 1 Bogor.

Lulus SMP, Rizal sekolah di SMA 2 Bogor.

Kemudian, Rizal Ramli melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung.

Pada waktu kuliah, Rizal Ramli bekerja di sebuah percetakan selama enam bulan untuk membiayai kuliahnya.

Rizal Ramli juga sempat menyelesaikan pendidikan S3 di bidang ekonomi di Boston University, Amerika Serikat, dilansir TribunnewsWiki.com.

Deretan Prestasi Rizal Ramli Semasa Hidupnya Bikin Harum Indonesia di Kancah Dunia
Deretan Prestasi Rizal Ramli Semasa Hidupnya Bikin Harum Indonesia di Kancah Dunia (Tribunnews)

Baca: Mengenal Empat Kandidat Calon Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Mulai dari Dosen Hingga BPK

 

Perjalanan Karier

Semasa kuliahnya, Rizal Ramli termasuk aktif dalam organisasi di kampus.

Ia pernah mengkritisi pemerintahan Soeharto saat memasuki tahun 1978.

Bersama teman-temannya, Rizal Ramli menjadi tim penulis Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB.

Buku tersebut, berisi banyak mengkritik kebijakan otoriter dan Praktik KKN.

Bahkan, Rizal Ramli pernah dimasukkan ke penjara Sukamiskin, tempat Soekarno dulu ditahan.

- Pernah jadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog)

Setelah menyelesaikan kuliahnya di Amerika, Rizal Ramli kembali ke Indonesia dan mendirikan sebuah organisasi ekonom bernama ECONIT Advisory Group.

Organisasi tersebut, ia aktif mengkritisi kebijakan pemerintahan order baru.

Selama berkarier di Indonesia, Rizal Ramli juga pernah mendirikan Komite Bangkit Indonesia (KBI).

Lantas, pada masa reformasi, Rizal Ramli ditunjuk sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) tahun 2000.

Selama itu, Rizal Ramli berhasil membawa perubahan dan keuntungan perekonomian bagi Bulog selama enam bulan.

- Diangkat jadi Menteri

Pada tahun 2000, Rizal Ramli kemudian diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Saat menjadi menteri, ia berhasil menyelamatkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) ketika diambang kebangkrutan.

Lantas, Rizal Ramli dipercaya menjadi Menteri Keuangan di bulan Juli 2001 hingga Agustus 2001.

Setelah tak jadi menteri, Rizal Ramli ditunjuk menjadi komisaris utama di beberapa perusahaan BUMN.

Rizal Ramli ditunjuk menjadi komisaris utama di Bank BNI.

Beberapa bulan selanjutnya, Rizal Ramli dipercaya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menko Kemaritiman pada Agustus 2015.

Pada saat itu, Rizal Ramli tetap mengkritisi kebijakan pemerintah.

Hingga Juli 2016, Rizal Ramli melepas jabatannya sebagai Menko Kemaritiman.

Sementara di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara.

Rizal pun pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013.

Jabatan tersebut, ditolak karena ia ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia.

Sempat Ikut Demo Buruh

Demo buruh pada Kamis (10/8/2023) hari ini digelar oleh Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB).

Mereka masih menuntut pencabutan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, UU Kesehatan, UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), dan mewujudkan Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat.

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Rizal Ramli melakukan orasi dalam demo buruh yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya tampang yang merakyat. Namun tidak dengan isi hatinya.

Hal ini ia sampaikan dalam orasinya dalam demo buruh yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Bahkan Rizal Ramli membandingkan Jokowi dengan presiden RI periode sebelumnya yang menurutnya pro kepada rakyat.

"Di hati pak Harto ada rakyat Indonesia. Jokowi di hatinya tidak ada rakyat, tampangnya doang yang merakyat. Di hatinya hanya ada oligarki. Presiden Gus Dur hatinya ada untuk rakyat," ujarnya dalam orasi.

Lebih lanjut, Rizal Ramli juga mengatakan Jokowi dalam pemerintahannya saat ini justru memperluas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan membangun politik dinasti.

Hal itu, tegasnya, membuat Jokowi banyak melakukan pelanggaran konstitusional.

"Jokowi juga memperluas KKN dan membangun politik dinasti. Bayangkan itu anaknya jadi wali kota, bupati, mantunya kayanya luar biasa, investasi 100 miliar dari hasil sogokan," tuturnya.

"Jokowi membangun politik dinasti keluarga secara vulgar tanpa malu-malu. Pelanggaran konstitusional Jokowi sangat banyak, mencabut sektor negara, kondisi ekonomi rakyat hancur," tambah Rizal Ramli.

 

Amien Rais dan Rizal Ramli mendatangi gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).
Amien Rais dan Rizal Ramli mendatangi gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023). ((KOMPAS.com/Syakirun Ni'am))

Baca: Mengenal Sosok KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim yang Dicopot Jabatannya oleh PBNU

 

KKN dan korupsi sangat masif.

Turut dilakukan pelanggaran konstitusional tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan Indonesia, meningkat kesejahteraan rakyat kecuali turunkan Jokowi.

Dalam orasinya ia juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berbohong dan memiskinkan rakyat.

Sedangkan Jokowi bersama pejabat pemerintahan justru semakin kaya.

"Jokowi ajak kita miskin berjamaah, dia sendiri bersama pejabatnya enggak miskin, malah nambah kaya," kata Rizal Ramli dalam orasinya.

Lebih lanjut ia menyebutkan semua janji Jokowi abal-abal yang di mana tidak mencerdaskan rakyat tapi justru meningkatkan kekayaan oligarki.

"Jokowi dengan kebohongannya berkali-kali, dengan janji abal-abal tidak mencerdaskan rakyat. Jokowi dengan memakai buzzer bayaran justru memperbodoh rakyat," tuturnya.

"Jokowi tapi berhasil meningkatkan kekayaan oligarki secara ugal-ugalan," sambung Rizal Ramli. (*)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved