Kesaksian Istri dari Musisi yang Tewas Usai Tenggak Miras di Surabaya: Tubuh Suami Banyak Etanol

Dokter bilang kalau tubuh suami saya banyak kandungan etanol. Makanya harus disterilkan dengan cuci darah


zoom-inlihat foto
Polisi-dan-ke-5556.jpg
TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN
Polisi dan keluarga korban menunggu jenazah Indro di kamar mayat RSU dr Soetomo Surabaya


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terungkap sebuah kesaksian terkait meninggalnya tiga musisi di Surabaya.

Padahal belum selesai polisi menyimpulkan penyebab kematian dua musisi di Surabaya meninggal dunia setelah pesta minuman keras di Cruz Lounge Bar, Vasa Hotel, Surabaya.

Namun tiba-tiba musisi yang tewas dalam kasus tersebut bertambah menjadi tiga orang.

Musisi yang meninggal terakhir yakni Indro Purnomo.

Dilansir dari Tribunjatim.com, Indro Purnomo, seorang sound engineer meninggal di RSUD dr Soetomo pada Selasa (26/11) sekira pukul 09.00 WIB.

Sehingga sejauh ini ada 3 orang yang telah meninggal dunia, mereka adalah William Raffly (drummer), Reza (pemain saxophone), dan Indro Purnomo.

Baca: Update Korban Miras di Surabaya Bertambah Jadi 3, Soundman Susul 2 Musisi, Tubuhnya Banyak Etanol

Baca: Awal Mula Terbongkarnya Skandal Kiai Pemilik Ponpes di Gresik Cabuli 3 Santriwati, Korban Trauma

Kesaksian istri

Fatmawati, istri Purnomo menceritakan tiga hari terakhir kondisi kesehatan suaminya tiga hari terakhir memang sangat menurun.

Kedua tangan dan kaki suaminya terpasang selang infus.

Di dadanya terpasang selang yang digunakan dokter untuk mencuci darah ginjal.

"Dokter bilang kalau tubuh suami saya banyak kandungan etanol. Makanya harus disterilkan dengan cuci darah," ucapnya.

Etanol adalah kandungan yang ada di dalam minuman alkohol. Sebagaimana yang diketahui empat hari sebelum korban tewas sempat menenggak minuman keras di bar Vasa Hotel.

Korban saat itu kerja mengawal sebuah grup band manggung di sana.

Setelah pesta minuman keras, korban masih bisa pulang dengan mengendarai sepeda motor sendiri.

Namun, saat itu Fatmawati melihat ada yang aneh dari suaminya. Badan suaminya panas, lemas, dan hanya bisa terbaring di kasur.

"Kurang lebih tidur itu 30 jam. Bangun itu karena saya bawa ke rumah sakit. Saya tanya apa gak bisa jawab, tapi kantong matanya itu kelihatan hitam kayak orang yang sakit lama," ujarnya.

Dokter saat itu mengatakan kepada Fatmawati bahwa suaminya terpapar zat alkohol yang sangat banyak. Untuk mensterilkan zat itu, suaminya harus rutin cuci darah. Biaya sekali cuci darah sekitar Rp25 juta.

Layanan itu tidak bisa dikover BPJS, karena riwayat pasien sakit akibat minuman alkohol.

Satu hari kemudian kesehatan Indro semakin menurun. Badannya membiru dan seperti orang kepanasan.

Diajak bicara pun tidak bisa merespon. Sampai pada akhirnya tiga hari kemudian Indro meninggal dunia. (*)

 

(Tribunnewswiki.com/Tribunjatim.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved