Disebut Tukang Fitnah, Roy Suryo Siap Laporkan Ketua KPU ke Polisi: Ini Pencemaran Nama Baik!

Pakar Telematika Roy Suryo tak terima disebut tukang fitnah oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari.


zoom-inlihat foto
Roy-Suryo-dan-Gibran-Rakabuming-Raka.jpg
Kolase TribunnewsWiki/Tribunnews
Roy Suryo dan Gibran Rakabuming Raka


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pakar Telematika Roy Suryo tak terima disebut tukang fitnah oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari.

Atas hal itu, Roy Suryo berencana menyeret pimpinan tertinggi di KPU itu ke jalur hukum.

Sebelumya, Hasyim Asyari menyebut Roy Suryo tukang fitnah karena cuitan yang menyebutkan cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, memakai 3 mikrofon saat debat.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu pun tak senang jika ia dituding sebagai tukang fitnah.

Menurut Roy Suryo, ucapan Ketua KPU tersebut terindikasi pencemaran nama baik terhadapnya.

Roy mempertanyakan apa yang menjadi dasar atau latar belakang Hasyim menyebutnya sebagai tukang fitnah.

Saat ini, ia dan tim hukumnya sedang mengkaji langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk menindaklanjuti perkataan Ketua KPU tersebut.

Roy Suryo Bongkar Kejanggalan dalam Debat Cawapres: Si No. 2 Pakai 3 Mic dan Headset
Roy Suryo Bongkar Kejanggalan dalam Debat Cawapres: Si No. 2 Pakai 3 Mic dan Headset (X/Roy Suryo)

Baca: Cak Imin Tak Paham SGIE Pertanyaan Gibran, Anies Baswedan Beri Respons yang Buat Orang Tersenyum

"Kajian tim hukum saya, perkataan dari Ketua KPU Hasyim Asy'ari dimaksud terindikasi terjadinya pencemaran nama baik atau fitnah terhadap diri saya, yg dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai peraturan perundang-undangan yg berlaku," kata Roy Suryo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/12/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Roy Suryo menjelaskan bahwa kata 'tukang' bermakna seorang ahli atau seseorang yang memiliki kebiasaan dan diakui tentang sesuatu.

"Salah satu definisi dari KBBI arti TUKANG adalah Orang yg pekerjaannya melakukan Sesuatu secara Tetap, misalnya Tukang Kayu / Tukang Mebel Atau bisa juga terdapat arti lain: yaitu Orang yg biasa melakukan Sesuatu yg kurang baik, misalnya (Tukang) Mabuk, Serobot, Copet, Tadah, Catut," kata Roy.

"Apakah Ketua KPU punya bukti bahwa saya sudah dikenal sebagai sering memfitnah dengan memberi sebutan tukang fitnah tersebut? Itu yang akan ditindaklanjuti oleh tim hukum selanjutnya," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asyari menyebut Roy Suryo tukang fitnah karena telah menuding KPU memberikan perlakuan istimewa kepada Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres pada Jumat (22/12/2023).

Roy Suryo mengkritik penggunaan tiga mic sekaligus yakni Clip-on, Hand-held dan Head-set Gibran saat menyampaikan visi dan misi.

Ia mempertanyakan mengapa mic milik Gibran berbeda dengan cawapres yang lain dalam debat itu.

Baca: Pantas Gibran Skakmat Cak Imin dengan Pertanyaan SGIE, Terkuak Sosok di Baliknya, Disebut Tiru Ayah

Kritik tersebut dilontarkan Roy Suryo melalui akun X miliknya, @KRMTRoySuryo1.

"Kemarin sudah saya duga, untuk menghindari cheating (kercurangan), sebaiknya next KPU adil," tulis Roy Suryo dalam akun media sosialnya X/Twitter, dikutip Sabtu (23/12/2023).

"Kenapa si nomor 2 ini sampai gunakan tiga mic sekaligus? Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding (membisiki) ke telinganya ? Mengapa 2 calon yg lain beda? AMBYAR," ungkapnya.

Roy Suryo melontarkan kritikan tersebut untuk mencegah kecurangan dalam debat selanjutnya.

Di cuitan lainnya, ia menyarankan KPU untuk menyediakan satu mic saja bagi kontestan debat selanjutnya.

"Ada yang komplain, katanya semua pakai 3 mic? Silakan cermati jam-menit twit saya tersebut (20.03). Artinya saat sesi 1 (baca visi-misi) masih seperti itu, terus ada break dan sesi 2 dan seterusnya baru Gus Imin pakai," tulisnya.

"Next sebaiknya semua 1 mic saja dan tanpa model headset," ujarnya.

Baca: Anies Baswedan Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Penistaan Agama, Gegara Pakai AMIN

Respons KPU

Menanggapi tudingan Roy, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menegaskan, semua cawapres mendapatkan alat yang sama ketika menjalani debat.

"Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pakai 3 mikrofon antisipasi ada mikrofon yang mati," kata Hasyim dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/12/2023)

Hasyim menegaskan, Gibran tidak menggunakan ear feeder atau sebuah alat pengumpan yang ditempel di telinga.

Ia mengatakan, alat yang berada di telinga cawapres nomor urut 2 itu adalah mikrofon yang dicantolkan.

"Bukan ear feeder, itu mirofon yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping," ucap Hasyim.

"Semua cawapres bisa ditanya, dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga tim paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mikrofon, bisa ditanya," kata Ketua KPU itu.

Hasyim pun memastikan debat perdana cawapres yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta berlangsung dengan adil dan spontan.

Ia juga menegaskan, KPU sebagai penyelenggara, mengetahui dan siap mempertanggungjawabkan bahwa mikrofon tersebut tidak dilengkapi headset.

Lagi pula, kata dia, tidak mungkin para cawapres berdebat sembari mendengar contekan lewat headset.

"Debat (berlangsung) spontan. Tidak mungkin didikte, dengerin bisikan atau baca contekan," ujarnya.

Dengan semua bantahan tersebut, Hasyim menyimpulkan bahwa Roy sudah memfitnah KPU memberikan fasilitas headset kepada Gibran agar mendapatkan contekan saat debat cawapres.

"Roy Suryo memang tukang fitnah," kata Hasyim menegaskan.

Sosok dan biodata Hasyim Asy'ari

Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Hasyim Asyari adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) periode 2022-2027.

Jauh sebelum menjabat Ketua KPU, Hasyim Asyari merupakan seorang dosen di Fakulstas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Pemiliki nama lengkap Hasyim Asy'ari, S.H., M.Si., Ph.D., ini lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 3 Maret 1973 dan menganut agama Islam.

Hasyim Asyari memiliki istri bernama Dr. Siti Mutmainah, S.E., M.Si., Ak., CA.

Pasangan ini telah dikaruniai 3 orang anak.

Hasyim Asyari mengenyam pendidikan S-1 jurusan Hukum Tata Negara di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan lulus pada tahun 1998.

Kemudian dia melanjutkan S-2 Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan selesai tahun 1998.

Pada tahun 2013, Hasyim Asy'ari berhasil meraih gelar Doktor Sosial Politik dari University of Malaya, Malaysia.

Hasyim Asyari mengawali karier sebagai seorang dosen di Fakultas Hukum Undip pada tahun 1998,

Dia kemudian mulai aktif dalam kegiatan Pemilu dengan menjabat sebagai Sekretaris Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) untuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Hasyim yang aktif sebagai pengajar juga pernah menjadi peneliti di berbagai lembaga, seperti BAPPENAS bidang hukum dan kelembagaan, peneliti pada Pusat Kajian Konstitusi, Fakultas Hukum, UNDIP, dan hingga konsultan di Partnership for Governance Reform in Indonesia.

Pada 2016, Hasyim Asyari juga pernah menjadi komisioner KPU RI.

Kala itu, ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.

Hingga akhirnya, pada 12 April 2022, Hasyim dilantik untuk mengemban amanat sebagai Ketua KPU RI.

Memiliki nama seperti pendiri Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Indonesia, Hasyim Asyari ternyata juga aktif di NU.

Sejak 1988, dia sudah masuk sebagai Ikatan Putera Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Kudu.

Di NU, Hasyim juga pernah diberi amanah untuk menjabat Wakil Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah.

Biodata

Nama: Hasyim Asyari

Tempat dan Tanggal Lahir: Pati, Jawa Tengah, 3 Maret 1973

Agama: Islam

Profesi: Ketua KPU

Istri: Dr. Siti Mutmainah, S.E., M.Si., Ak., CA

Anak: 3

Instagram: -

Facebook: -

(tribunnewswiki.com/tribunnews.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved