MANTAN Sandera Hamas Tuntut Pemerintah Israel Pulangkan Tawanan

Mantan sandera mendesak Pemerintah Israel untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di wilayah Palestina yang dilanda perang.


zoom-inlihat foto
Ahmad-GharabliAF00PAhmad-GharabliAFP.jpg
Ahmad Gharabli/AFP
Yelena Trupanov, orang Rusia-Israel, yang dibebaskan oleh Hamas, menunjukkan foto anaknya Alexander (Sasha) Tropanov dalam unjuk rasa di Tel Aviv, 2 Desember 2023.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza berbicara di depan umum untuk pertama kalinya pada Sabtu (3/12/2023).

Mereka mendesak Pemerintah Israel untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di wilayah Palestina yang dilanda perang.

Para sandera, yang sebagian besar dibebaskan dalam gencatan senjata selama tujuh hari antara Israel dan Hamas, berbicara dalam sebuah video yang disiarkan di hadapan ribuan orang dalam sebuah unjuk rasa di pusat kota Tel Aviv, seperti dilansir Kompas.

Sebagaimana dikutip dari AFP, sejumlah sandera yang dibebaskan mendesak Pemerintah Israel mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengupayakan pembebasan para sandera yang tersisa.

Yocheved Lifschitz (85), yang dibebaskan oleh Kelompok Hamas pada Oktober, mengatakan pemerintah punya kewajiban moral untuk membawa pulang para sandera dengan segera, tanpa ragu-ragu.

Komentar mereka muncul sehari setelah berakhirnya gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat.

Gencatan senjata dari Jumat (24/11/2023) hingga Jumat (1/12/2023) itu setidaknya menghasilkan pembebasan 80 sandera Israel, sebagian besar perempuan dan anak-anak, untuk ditukar dengan 240 tahanan Palestina.

Pasukan Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza pada Jumat pagi.

Baca: Cara Sholat Ghaib untuk Korban di Gaza Palestina, Lengkap dengan Niat dan Bacaannya

Berbicara dalam aksi tersebut, Yelena Trupanov, yang dibebaskan pada Rabu (29/11/2023), mengatakan kepada kerumunan orang yang berkumpul di luar Museum Seni Tel Aviv, bahwa negara harus mengembalikan putranya dari tangan Hamas.

"Kita harus mengembalikan Sasha dan yang lainnya," ucap dia.

Trupanov (50) sebelumnya sempat muncul dalam sebuah video penyanderaan yang disebarluaskan oleh Hamas beberapa minggu setelah perang pecang pada 7 Oktober.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu bahwa 137 warga Israel dan warga negara asing masih disandera di Jalur Gaza.

Israel Larang Video Pembebasan Sandera yang Akrab dengan Hamas, Sebut Berbahaya Bagi Negara

Analis politik Israel mengatakan pemerintah Israel melarang video pembebasan sandera yang dilakukan oleh pejuang Hamas, yang memperlihatkan interaksi yang akrab antara sandera dan Hamas.

Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata sementara selama 4 hari di Gaza pada 24-27 November 2023.

Selama empat hari itu, Hamas membebaskan 50 tahanan Israel, yang ditukar dengan 150 warga Palestina.

Beberapa tawanan terlihat tersenyum ke arah kamera dan melambaikan tangan kepada anggota al-Qassam sebelum dimasukkan ke dalam mobil ICRC.
Beberapa tawanan terlihat tersenyum ke arah kamera dan melambaikan tangan kepada anggota al-Qassam sebelum dimasukkan ke dalam mobil ICRC. (SERAMBINEWS.COM/instagram)

Pada hari pertama, Jumat (24/11/2023), Hamas merilis video pembebasan sandera di mana mereka terlihat sehat.

Hamas juga membantu sandera lansia untuk berpindah dari kendaraan mereka ke mobil Palang Merah Internasional yang memfasilitasi pembebasan itu.

Genjatan senjata kemudian diperpanjang 2 hari pada 28-29 November 2023, di mana Hamas selalu mengunggah video pembebasan sandera.

Sandera-sandera tersebut berjabat tangan, memeluk, dan melambaikan tangan kepada anggota Hamas yang mengantarnya.

Hamas juga memberikan air mineral serta roti pada beberapa sandera.

Baca: Israel Buat Situs Palsu Hamas.com yang Sebarkan Informasi Bohong

Analis Israel, Yariv Peleg, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya dengan reaksi mayoritas netizen di media sosial setelah melihat video yang menunjukkan kebaikan Hamas.

"Menyiarkan video-video ini di stasiun televisi Israel berbahaya bagi negara dan tidak dapat disiarkan," tulisnya dalam artikel Israel Today, Rabu (29/11/2023).

KANTOR MEDIA HAMAS / AFP


Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan pejuang Hamas menyerahkan sandera Israel-Rusia yang baru dibebaskan ke Palang Merah, di Jalur Gaza pada tanggal 29 November 2023. Dua sandera berkewarganegaraan Rusia dibebaskan oleh Hamas di Gaza Strip pada tanggal 29 November tiba di Mesir melalui penyeberangan Rafah, televisi pemerintah Al-Qahera News melaporkan.
KANTOR MEDIA HAMAS / AFP Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan pejuang Hamas menyerahkan sandera Israel-Rusia yang baru dibebaskan ke Palang Merah, di Jalur Gaza pada tanggal 29 November 2023. Dua sandera berkewarganegaraan Rusia dibebaskan oleh Hamas di Gaza Strip pada tanggal 29 November tiba di Mesir melalui penyeberangan Rafah, televisi pemerintah Al-Qahera News melaporkan. (KANTOR MEDIA HAMAS / AFP)

Ia menuduh Hamas bersandiwara dengan memaksa para sandera bersikap ramah pada mereka.

"Masalah ini dimulai pada hari Jumat (24/11/2023), hari pertama pembebasan sandera dan berlanjut setiap hari setelah itu," katanya.

Analis Israel itu menuduh Hamas menggunakan kamera dan teknik merekam yang profesional untuk menyiarkan video itu.

Sementara itu, pada Senin (27/11/2023), Channel 13 Israel mengutip kerabat para tahanan Israel yang mengatakan mereka tidak mengalami perlakuan buruk dan tidak menjadi sasaran penyiksaan.

Sayap militer Hamas Brigade Izz al-Din al-Qassam merilis rekaman di saluran telegramnya yang menunjukkan pembebasan tawanan Israel, yang diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

Beberapa tawanan terlihat tersenyum ke arah kamera dan melambaikan tangan kepada anggota al-Qassam sebelum dimasukkan ke dalam mobil ICRC.

Sementara itu ribuan orang berkumpul sepanjang malam dengan harapan bisa bertemu dengan para tahanan, dan merayakannya bersama dan keluarga mereka.

Salah satunya, Fawzi Sawalmeh yang sangat ingin bertemu dengan cucunya, Mohammed, yang termasuk di antara tahanan Palestina putaran kedua yang diperkirakan akan dibebaskan pada Sabtu malam.

Pria berusia 87 tahun itu berdiri di luar penjara Ofer di Beitunia di Tepi Barat yang diduduki.

Ia mengatakan sangat senang melihat nama Mohammed dimasukkan dalam daftar yang dirilis oleh Hamas beberapa waktu lalu.

Baca: RIBUAN Tentara Israel Alami Cacat Fisik Usai Lawan Hamas, Banyak Pasukan IDF Stres

“Itu adalah kabar baik, kami semua bahagia – saya sendiri, ibunya, saudara-saudaranya, dan kami ingin datang ke sini dan menunggunya serta menyambutnya,” kata Sawalmeh kepada Al Jazeera.

“Saya akan sangat senang melihatnya dan memeluknya.”

Pasukan Israel menangkap Mohammed tujuh bulan lalu ketika dia berada di sebuah toko serba ada mencoba membeli beberapa barang, kata Sawalmeh.

Dia mengatakan cucunya ditempatkan dalam tahanan administratif – yang berarti dia ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan.

Dia kemudian dijatuhi hukuman di pengadilan administratif.

Lain halnya dengan Ammar Khalid Massarweh, yang cucunya diculik tujuh bulan lalu setelah dia dilukai oleh tentara Israel, mengatakan bahwa warga Palestina harus membayar harga yang sangat mahal untuk pembebasan rekan senegaranya.

“Itu dibayar dengan darah rakyat kami di Gaza,” kata Massarweh, seorang sopir ambulans.

“Ini adalah kebahagiaan yang tidak lengkap yang kami rasakan saat ini.”

“Saya berharap semua penjara akan kosong dan semua putra kami akan dibebaskan,” katanya.

Seperti diberitakan Sempat berjalan alot dan tertunda, akhirnya, Militer Israel mengatakan upaya pembebasan tawanan sedang dilakukan.

Proses negosiasi kedua belah pihak yang dimediasi Qatas dan AS tersebut hingga pagi ini atau pukul 11 malam waktu Pelestina masih terus berlangsung.

Upaya untuk membebaskan kelompok kedua tawanan Israel dan asing dari Gaza sedang dilakukan, kata kepala juru bicara militer Israel Daniel Hagari seperti dilaporkan jaringan berita Al Jazeera.

Ia juga mengatakan pemerintah Israel berkomitmen untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata dengan Hamas, namun ada banyak pihak dan faktor yang terlibat.

“Dan setiap hari membawa serta kompleksitasnya sendiri,” katanya.

Hagari menyebutkan ada kemajuan luar biasa dalam upaya pembebasan para tawanan.

Kami tidak akan melaporkan rincian pertukaran apa pun sampai para tawanan dibebaskan. Kami berbicara dengan mereka yang dibebaskan kemarin (Jumat) tetapi tidak akan mengungkapkan apa yang telah kami pelajari," ujarnya.

(TRIBUNNEWSWIKI)

Baca berita terkait Hamas di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved