TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pupus sudah mimpi orangtua Fitria Almuniroh Hafidloh Diana untuk menimang cucu pertamanya.
Orang tua Fitria saat ini sedang ditimpa kesedihan yang mendalam akibat putrinya dan calon cucunya meninggal dunia.
Semua itu disebabkan oleh ulah keji sang besan, yakni Khoiri atau Satir (53).
Fitria Almuniroh dibunuh mertuanya sendiri Khoiri alias Satir (53) dengan cara digorok lehernya.
Kejadian mengerikan ini terjadi di rumah mereka di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Orangtua korban pun lantas mengungkap sosok dari besannya yang tega membunuh Fitria itu.
Nurul Afni (49), ibunda Fitria, bergetar saat menceritakan pembunuhan yang dialami oleh putri tercintanya.
Baca: Sosok Fitria Almuniroh, Menantu yang Hamil 7 Bulan Dibunuh Ayah Mertua di Pasuruan, Baru Menikah
Anaknya yang sedang hamil tujuh bulan tersebut diduga dibunuh oleh besannya atau mertua korban di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (31/10/2023).
"Yang dibunuh bukan anakku saja, tapi juga calon cucuku. Kok teganya (pelaku) sama calon cucu nomor pertama, motifnya apa?" kata Nurul, ketika berada di rumahnya, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023).
Ibu koban itu hingga sekarang masih belum mengetahui alasan terduga pelaku membunuh putrinya.
"Saya enggak tahu. Waktu memandikan kelihatan ada memar di perut, sepertinya ditekan sama pelaku, saya enggak tahu (pasti) penyebabnya," jelas dia.
Nurul juga sama sekali tidak menyangka, besannya disebut-sebut menjadi terduga pelaku pembunuhan.
Sebab, pria itu sama sekali tidak menunjukan gelagat mencurigakan.
"Baik saja, saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung Minggu), (bilang) kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, dicarikan dukun pijat badan, yang mencarikan ya besan saya," ucapnya.
Baca: Sosok Sukaemah, Guru SD di Bekasi yang Sebut Bullying hingga Siswanya Diamputasi Hanyalah Bercanda
Bahkan, Nurul juga kerap diberi oleh-oleh setelah mengunjungi rumah besannya di Pasuruan.
Pelaku juga terlihat tidak menunjukan perilaku aneh ketika bersosialisasi.
"(Dugaan penyakit kejiwaan) enggak ada," ujar dia.
Nurul pun berharap agar pihak kepolisian bisa bertindak adil dalam mendalami kasus tersebut.
Dia juga meminta pelaku pembunuhan anaknya bisa mendapatkan hukuman berat.
"Dihukum seberat beratnya, dihukum seadil-adilnya. Kalau orang meninggal ya berarti sudah meninggal, jadi (pelaku) dihukum seberat beratnya," tutupnya.
Baca: Pantas Enuh Nugraha Gagal Move On & Jadi ODGJ, Terkuak Sosok Pacarnya Wanita Cantik Kedokteran Unpad