Hamas Serang Israel, Disebut Jadi Kado Ultah Terbaik untuk Presiden Rusia Putin

Serangan Hamas ke Israel disebut sebagai kado ulang tahun terbaik untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.


zoom-inlihat foto
Presiden-Rusia-Vladimir-Putin-6.jpg
NATALIA KOLESNIKOVA / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin dan warga Rusia lainnya membawa foto anggota mereka, yang menjadi tentara Perang Dunia II, ketika mengikuti peringatan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskwa, 9 Mei 2022.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hamas menyerang Israel secara tiba-tiba pada hari Sabtu, (7/10/2023), atau bersamaan dengan hari ulang tahun Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seorang diplomat Uni Eropa (UE) menyebut serangan Hamas itu sebagai kado ulang tahun untuk Putin.

"Serangan ini mungkin menjadi kado ulang tahun terbaik bagi Putin. Serangan terhadap Israel ini akan memecah perhatian karena secara alamiah AS memfokuskan Israel," kata diplomat itu dikutip dari Politico, (11/10/2023).

Dia berharap serangan itu tidak berdampak besar bagi dukungan Barat kepada Ukraina yang kini masih berperang melawan Rusia.

"Kita berharap bahwa serangan ini tidak memiliki efek dramatis dalam hal dukungan kepada Ukraina. Namun, pastinya ada banyak hal yang juga bergantung pada seberapa lama konflik di Timur Tengah itu."

"Jika kita benar-benar berharap ingin menjadi Uni Eropa secara geopolitik, kita harus bisa mengatasi sejumlah krisis pada waktu yang sama," katanya.

Baca: Bela Israel Habis-habisan, Ukraina Tuding Rusia & Putin Dukung Hamas

Serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower, (7/10/2023).
Serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower, (7/10/2023). (AFP/MAHMUD HAMS)

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, berujar bahwa bantuan Barat kepada Ukraina akan berkurang karena setelah perang Hamas-Israel meletus.

"Pemberian senjata dari sudut pandang faktual, emosional, keuangan, dan teknologi kepada rezim Kyiv akan mengalami tren penurunan," kata Peskov.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut mulai mengendus bahwa Barat bisa kehilangan fokusnya dalam membantu Ukraina.

Zelensky menuding bahwa Hamas dan Rusia sama-sama teroris.

"Jurnalis Israel yang pernah berada di sini, di Ukraina, di Bucha, kini berkata bahwa mereka melihat kekejaman yang sama ketika Rusia muncul. Kekejaman yang sama. Dan satu-satu-satunya perbedaan ialaha ada organisasi teroris yang menyerang Israel, dan di sini ada negara teroris yang menyerang Ukraina," ujar Zelensky.

Baca: Benarkah Rusia Berada di Balik Serangan Tiba-Tiba Hamas ke Israel?

Rusia dituding dukung Hamas

Zelensky juga menuding Putin mendukung Hamas melawan Israel.

Sebelumnya, pada hari Selasa, (10/10/2023), Putin buka suara untuk mengomentari serangan Hamas ke Israel.

Putin mengaku prihatin kepada para warga sipil di kedua belah pihak yang menjadi korban.

Mantan agen intelijen itu kemudian menyebut bahwa negara Palestina harus didirikan. Di samping itu, Putin menuding bahwa perang antara Hamas dan Israel menunjukkan bahwa kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah telah gagal.

Zelensky menanggapi pernyataan Putin itu dengan menuduh bahwa Rusia mendukung Hamas.

"Kami yakin bahwa Rusia kini membantu Hamas," ujar Zelensky ketika diwawancarai oleh France 2, (10/10/2023), dikutip dari Times of Israel.

"Krisis saat ini membuktikan bahwa Rusia benar-benar ingin menjalankan aksi destabilisasi di seluruh dunia."

Beberapa hari sebelumnya, Zelensky menyatakan dukungannya kepada Israel. Dia menyebut Israel punya hak untuk membela diri.

"Hak Israel untuk membela diri tak bisa diganggu gugat," kata Zelensky lewat Telegram.

"Teror selalu menjadi kejahatan, bukan hanya terhadap satu negara atau korban secara spesifik, tetapi terhadap kemanusiaan sepenuhnya."

Baca: Rusia Disebut Beri Hamas Senjata Rampasan dari Ukraina untuk Serang Israel

Baca: Tembakkan Ribuan Rudal ke Israel, Hamas Dapat Senjata dari Mana?

Diduga berikan senjata rampasan

Sementara itu, Intelijen militer Ukraina (UHR) mengklaim Rusia sengaja memberi Hamas senjata rampasan untuk menyerang Israel.

Senjata itu buatan Barat dan dirampas oleh Rusia dari pihak Ukraina di medan tempur.

Menurut UHR, Rusia memberikan senjata rampasan itu agar bisa membuat tuduhan palsu bahwa militer Ukraina menjual senjata bantuan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa kepada Hamas.

UHR mengatakan pemberian senjata itu akan mencoreng citra Ukraina dan membuat Barat berhenti membantu Ukraina.

“Provokasi lain dari musuh untuk mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Ukraina dan membuat rekan-rekan di Barat menghentikan bantuan militer ke negara kita,” kata HUR dikutip Kyiv Independent.

Sementara itu, pada bulan Juni lalu elite militer Israel mengaku khawatir bahwa senjata buatan AS dan Barat yang dikirimkan ke Ukraina bisa jatuh ke tangan musuh Israel di Timur Tengah.

“Kami sangat khawatir bahwa beberapa senjata ini jatuh ke tangan Hisbullah dan Hamas,” kata salah satu komandan Israel kepada Newsweek secara anonim.

Baca: HAMAS Serang Israel, Ketua Fraksi PKS: Indonesia Berdiri Tegak Dukung Perjuangan Bangsa Palestina

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang konflik Hamas-Israel di sini.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved