TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sudirman Said selaku juru bicara bakal capres Anies Baswedan menyindir sejumlah pihak yang ingin menjadi penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi hanya melempar wacana melanjutkan program Jokowi secara total.
Menurut, Sudirman, pergantian kepemimpinan di negeri ini harus dibarengi dengan perbaikan program pemerintah.
"Bapak Joko Widodo akan selesai pada waktunya Oktober tahun depan. Karena itu siapa pun yang hadir harus menyajikan perbaikan. Harus," kata Sudirman di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu, (16/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Sudirman berpendapat bahwa pemilu tidak ada gunanya apabila pemenang hanya meneruskan program sebelumnya.
"Kalau hanya menyampaikan, 'Saya meneruskan yang kemarin,' apa gunanya pemilu? Pemilu adalah kesempatan terbaik untuk menghadirkan kebaruan. Energinya baru, pikirannya baru, programnya baru, tapi dengan tetap menghargai apa yang presiden capai sebagai bangsa selama ini," ujarnya.
Menurut dia, pembaruan adalah sesuatu yang diperlukan, tetapi bukan karena ingin melawan yang sekarang.
Baca: Elektabilitas Anies Mentok Nomor Tiga, PKS: Kita Tak Mau Angin Surga, Kita Mau Kerja
Sudirman menyebut Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies menganggap bahwa pergantian kepemimpinan adalah persoalan perubahan dan keberlanjutkan.
Kata Sudirman, Anies dalam menyusun rencana program kerja telah membuat matriks 4 kategori.
Keempatnya aialah kebijakan yang baik dan dapat dilanjutkan, kebijakan yang perlu dikoreksi, kebijakan yang perlu dibatalkan, dan kebijakan yang betul-betul tawaran baru.
"Tidak ada pikiran sama sekali untuk membubarkan apa yang sudah dicapai, tapi juga tidak pas kalau kita hanya mengatakan meneruskan apa yang ada," ujar juru bicara Anies itu.
Prabowo & Ganjar bertekad lanjutkan
Berbeda dengan kubu Anies, Prabowo Subianto yang menjadi bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan Ganjar Pranowo yang menjadi bakal capres dengan mengatakan akan melanjutkan program Jokowi.
Prabowo dalam sambutannya pada acara hari ulang tahun (HUT) ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, (28/8/2023), mengaku ingin meneruskan perjuangan mantan rivalnya itu.
Bahkan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusungnya telah diubah namanya menjadi KIM sehingga mirip dengan kabinet Jokowi.
Prabowo mengatakan keputusan pemilihan nama itu juga didasarkan pada kecintaan koalisi itu kepada pemikiran Jokowi.
"Pemikiran-pemikiran beliau (Jokowi) benar dan berhasil sampai sekarang dan untuk itulah saya sepenuh hati saya ingin teruskan perjuangan beliau dan bersama tim kita," kata Prabowo dikutip dari Tribunnews.
Baca: Duduk Semeja dengan Anies, Mantan Istri Ahok Kenang Masa saat Bekerja Sama dengan Anies
Prabowo tak membantah bahwa dia dan partai-partai pengusungnya adalah tim Jokowi karena tergabung dalam pemerintahan Jokowi.
"Kita tidak malu-malu, kita adalah tim Jokowi," kata Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Jokowi.
Senada dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara itu juga menjelaskan alasan di balik nama KIM.
Airlangga menyebut nama KIM sejalan dengan visi dan misi koalisi meneruskan program Jokowi. Dia mengklaim nama itu diperoleh secara spontan.