TRIBUNNEWSWIKI.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) memberikan tanggapan terkait dengan tayangan azan magrib yang menampilkan bacapres PDIP Ganjar Pranowo di TV RCTI.
Komisioner KPU RI, Idham Holik menegaskan bahwa saat ini belum ada pendaftaran bakal capres dan cawapres secara definitif di KPU RI.
Idham juga mengingatkan bahwa masa kampanye Pemilu 2024 baru akan dilangsungkan per 28 November 2023 selama 75 hari hingga 10 Februari 2024.
KPU pun menyerahkan urusan Ganjar muncul di siaran azan RCTI ini kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Menurutnya, KPI adalah lembaga negara yang berwenang atas materi siaran itu.
"Itu sepenuhya kewenangan KPI. Sepengetahuan kami, (KPI) pernah menerbitkan (aturan) tentang etika produksi siaran," kata Idham kepada wartawan, Senin, 11 September 2023, dikutip dari Kompas.com.
Idham juga meyakini semua pihak dapat menjaga kondusifitas jelang Pemilu 2024.
Baca: Pantas Ganjar Pranowo Bisa Muncul di Tayangan Adzan RCTI, Bawaslu Tak Kaget: TV-Bacapres Hati-hati
Menurut dia, para stakeholder Pemilu ingin situasi sosial politik Pemilu tetap terjaga.
"Kami meyakini segenap pihak, stakeholder pemilu, memiliki komitmen untuk tetap menjaga situasi sosial-politik pemilu yang kondusif," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI dan Komisi Peyiaran Indonesia (KPI) mewanti-wanti aksi Ganjar Pranowo yang muncul dalam siaran azan di stasiun TV RCTI.
Tindakan tersebut terjadi setelah netizen mengunggah momen bacapres PDIP tersebut muncul di iklan azan maghrib di RCTI dan kemudian viral di media sosial.
Banyak para netizen yang menyebut bahwa scene Ganjar mengambil wudhu dan shalat dalam tayangan azan tersebut adalah bentuk politik identitas.
"GP di Adzan Maghrib RCTI nih gaess..... Bukan politik identitas...??" kata akun X @Yom_N_Friends, dikutip TribunnewsWiki pada Minggu, 10 September 2023.
Postingan yang menampilkan Ganjar muncul di iklan adzan maghrib di TV milik Ketum Perindo, Hary Tanoesoedibjo itu menuai beragam komentar dari para warganet tanah air.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Bolivia vs Argentina Piala Dunia 2026, Messi cs Main di Ketinggian 3.640 mdpl
"Semena-mena mempergunakan frekwensi milik publik untuk kepentingan golongannya sendiri," balas akun @MDakhnan.
"Bapak politik identitas," kata warganet lain.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja langsung buka suara atas tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.
Bagja menyampaikan bahwa Bawaslu tengah mengkaji unsur politik dalam tayangan azan tersebut.
"Kami sedang mengkajinya," kata Bagja, Sabtu (9/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Akan tetapi, dia enggan menyatakan soal adakah kecenderungan kampanye yang dilakukan salah satu bacapres lewat tayangan tersebut.
Bagja juga berjanji Bawaslu akan segera mengungkapkan hasil dari kajiannya ke publik.
"Minggu depan akan kami sampaikan hasilnya," ujar Rahmat.
Terkait dengan mucnulnya bacapres di tayangan azan tersebut, Rahmat berharap hal ini menjadi perhatian bagi orang-orang yang terlibat dalam pemilu maupun lembaga penyiaran publik.
"Kami harapkan semua peserta pemilu dan lembaga penyiaran TV berhati-hati," lanjutnya.
Respons KPI
KPI juga mengambil tindakan atas hal ini.
KPI langsung menyurati stasiun TV yang menayangkan Ganjar Pranowo dalam siaran azan.
Komisioner KPI bidang Pengawasan Isi Siaran Aliyah mengatakan, surat tersebut sudah dikirimkan dan tinggal menunggu respons dari stasiun TV tersebut.
"Kami sudah mengirimkan kepada lembaga penyiaran (stasiun TV) tersebut, "ujar Aliyah, Minggu (10/9/2023).
"Tinggal menunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran," imbuhnya.
Senada dengan Bawaslu, KPI juga sedang melakukan kajian terhadap peristiwa itu.
KPI akan meminta klarifikasi kepada stasiun TV.
"Jadi sabar dulu (untuk hasil temuannya)," tandasnya.
(tribunnewswiki.com/kompas.com)