Kronologi Ahmad Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim, Dicegah Surya Paloh

Sahroni mengungkapkan, ia awalnya hendak melaporkan SBY atas dugaan pemberitaan bohong.


zoom-inlihat foto
Bendahara-Umum-Partai-Nasdem-Ahmad-Sahroni-492023.jpg
Kompas.com
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni akhirnya batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Sahroni mengungkapkan, ia awalnya hendak melaporkan SBY atas dugaan pemberitaan bohong.

Namun batal karena adanya perintah dari Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh.

"Cuma karena perintah Ketum Pak Surya mengatakan tidak boleh, maka saya urungkan niat untuk tidak jadi melaporkan Pak SBY," kata Sahroni di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, laporan tersebut akan dibuat dalam kapasitasnya sebagai individu, tidak mewakili institusi atau jabatannya selaku anggota Partai Nadem maupun Anggota DPR RI.

Hanya saja, saat dalam perjalanan menuju Bareskrim, Sahroni mendapat perintah dari Surya Paloh agar tidak membuat laporan terhadap SBY.

"Jadi saya nih sudah siap melaporkan tapi tadi perintah Ketum untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan (SBY)," ujarnya.

 Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni (instagram/ahmadsahroni88)

Sahroni mengatakan, rencana awal pembuatan laporan itu terkait adanya pernyataan SBY yang tidak lengkap pada 25 Agustus 2023 lalu.

Pernyataan terkait adanya pengkhianatan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sahroni mengklarifikasi soal pernyataan SBY dalam pertemuan tangal 25 Agustus 2023 itu.

Pasalnya, ia mengaku berada dalam pertemuan itu.

Saat itu, tidak ada pembahasan bahwa Koalisi Perubahan sepakat mendeklarasikan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Tapi, Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi enggak ada," kata Sahroni.

Baca: Ahmad Sahroni

Selain itu, pertemuan pada 25 Agustus 2023 itu juga membahas soal pengalaman SBY saat maju dalam Pilpres 2004.

"Selama dua jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004 itu adalah dia cerita, beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi sama dirinya," ujar Sahroni.

Seperti diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, SBY menyatakan, pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan sangat mengejutkan.

Hal ini terkait Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang dianggap sudah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

SBY mengaku tidak menyangka peristiwa ini akan terjadi.

Dirinya pun mengumpulkan petinggi Demokrat untuk melakukan rapat darurat.

"Pertemuan Majelis Tinggi Partai ini sangat penting. Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan ini akan terjadi," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat pada 1 September 2023.

SBY mengatakan, Demokrat perlu menyikapi dan merespons perkembangan tersebut, yakni soal Anies menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.

Pasalnya, berdasarkan AD/ART partai, Majelis Tinggi Partai Demokrat berwenang menentukan Demokrat berkoalisi dengan partai mana dalam pilpres, sekaligus juga menentukan siapa capres dan cawapres yang hendak diusung.

Selanjutnya, SBY sempat mengungkapkan rasa kekecewaan.

Namun, juga bersyukur karena merasa Demokrat diselamatkan tidak mendukung calon pemimpin yang dinilai tidak konsisten.

SBY kemudian menyinggung terkait peristiwa tanggal 25 Agustus 2023 saat Anies mendatanginya dan disebut bicara soal deklarasi.

"Masih segar pada ingatan saya, di ruangan ini, tanggal 25 Agustus 2023, Pak Anies duduk di sini dengan didampingi Tim 8. AHY memang tidak selalu hadir, Anies menyampaikan kepada saya bahwa awal September ini, hari-hari ini, akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres, berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan," kata SBY.

"Tiga hari kemudian, sekarang ini, yang kita dapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan kita. Dan saya ini orang tua, beberapa kali Pak Anies datang ke sini dengan semangat luar biasa, dan kata-kata luar biasa. Dengan kejadian seperti itu tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya dan ketua umum. Saya memang sebagai orang tua, 'kok jadi begini?'" ujarnya lagi.

Untuk diketahui, Demokrat mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan.

Mereka kemudian keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved