TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Rocky Gerung saat ini sedang menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Akademisi sekaligus filsuf yang terkenal cerdas ini kembali menemui masalah baru.
Rocky Gerung diduga menghina Presiden Jokowi.
Lantas siapa Rocky Gerung sebenarnya ?
Berikut informasi-informasi yang berhasil Tribunnewswiki himpun terkait sosok Rocky Gerung, akademisi cerdas yang sering vokal kritik pemerintahan Jokowi:
Profil Rocky Gerung
Rocky Gerung dikenal publik sebagai seorang filsuf, akademisi, pengamat politik, peneliti, panulis, juga narasumber di berbagai acara televisi.
Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 Januari 1959 silam.
Baca: Rocky Gerung Buka Suara Soal Hina dan Sebut Presiden Jokowi Tolol: Pasti Saya Akan Dipanggil Polisi
Nama Rocky Gerung mencuat setelah kritikan-kritikan tajamnya kepada pemerintahan Joko Widodo mendapat banyak tanggapan di Twitter.
Respons terhadap cuitan Rocky Gerung ada yang pro dan tidak sedikit juga yang kontra.
Rocky Gerung dikenal juga sebagai seorang yang kerap memakai diksi “dungu” dalam setiap unggahan media sosial maupun dalam perkataannya.
Kehidupan pribadi Rocky Gerung cukup tertutup dan tidak banyak yang beredar di media.
Rocky Gerung memiliki latar belakang sebagai alumni Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Rocky Gerung lulus dari almamaternya itu pada tahun 1986.
Berlatar belakang filsafat, Rocky Gerung dikenal sebagai orang yang multi talenta.
Rocky Gerung mulai dikenal luas oleh masyarakat setelah komentarnya yang kontroversial di layar kaca dan di media sosialnya.
Rocky Gerung sempat menjadi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sebagai dosen tidak tetap.
Sejak sering tampil sebagai narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Rocky Gerung juga mulai dikenal sebagai seorang pengamat politik.
Selain itu, Rocky Gerung juga merupakan seorang peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Pada 2007, Rocky Gerung ikut mendirikan SETARA Institute, sebuah perkumpulan yang didedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dalam menghormati keberagaman.
Sebagai seorang yang berlatar belakang filsafat, Rocky Gerung kerap kali mengeluarkan argumentasinya menggunakan Bahasa-bahasa filsafat yang tidak jarang menimbulkan pro dan kontra.
Rocky Gerung juga kerap menulis di beberapa media massa.
Baca: Beda dengan Bareskrim, Polda Metro Jaya Terima Laporan tentang Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi
Rocky Gerung pernah menyampaikan kritikannya kepada Presiden Joko Widodo yang mengundang banyak perhatian.
Kritikan itu terkait penanganan hoaks atau berita bohong yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurut Rocky Gerung, pemerintah pada saat itu sedang panik, yang lebih kontroversial ia menyebut bahwa pembuat hoaks terbaik sebenarnya adalah penguasa.
Rocky Gerung semakin populer setelah sering tampil sebagai narasumber di ILC yang dibawakan Karni Ilyas.
Rocky Gerung menjadi narasumber untuk berbagai tema yang diangkat oleh ILC.
Karena saking menguasai beragam persoalan yang dibahas di ILC, Rocky Gerung kemudian dipanggil dengan sebutan profesor.
Namun Rocky Gerung menolak dipanggil profesor, ia mengatakan sebenarnya bisa jadi profesor, tapi tidak perlu.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga kerap berinteraksi di media sosial Twitter.
Cuitannya selalu bernas dan kadang mengocak perut warganet.
Beragam komentar pun bemunculan, baik yang pro maupun kontra.
Rocky Gerung juga kerap mengisi kelas-kelas diskusi kecil dengan para mahasiswa.
Diskusi-diskusi itu kerap diunggahnya di kanal Youtub miliknya, ROCKY GERUNG.
Berita terbaru
Pengamat politik Rocky Gerung terancam dilaporkan ke polisi imbas dirinya diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung diduga melontarkan umpatan kepada orang nomor satu di Indonesia itu dalam sebuah acara aktivis Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi, Sabtu, 29 Juli 2023.
Potongan video Rocky Gerung menyebut Jokowi sebagai "bajingan yang tolol" viral di media sosial.
Setelah viral, berbagai kecaman dari sejumlah pihak menghujani Rocky Gerung.
Salah satu kecaman datang dari Barisan Ksatria Nusantara (BKN) yang akan mengambil langkah hukum.
Ketua BKN, Muhammad Rofi'i Mukhlis meminta Rocky Gerung segera untuk meminta maaf atas ucapannya itu.
Pria yang akrab disapa Cak Rofi'i ini mengancam akan melaporkan Rocky Gerung kepada pihak berwajib jika tak segera menyampaikan permintaan maaf.
Baca: Rocky Gerung Dikecam Usai Hina Jokowi dengan Sebutan Tolol, Prabowo Diminta Bela Presiden
"Rocky Gerung, dengan menghina-hina bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi dengan kata kata baijngan tolol, bajingan tolol, kalau ini dibarkan, ini sangat bahaya," kata Cak Rofi'i, dikutip TribunnewsWiki dari unggahan video akun Instagram Abu Janda @permadiaktivis2, Senin, 31 Juli 2023.
"Maka dari itu, BKN menginatakn kepada Rocky Gerung, jika anda tidak minta maaf, Barisan Ksatria Nusantara, BKN, akan megambil langkah hukum dengan tegas," tegasnya.
Selain itu, pegiat media sosial Denny Siregar juga ikut mengecam aksi Rocky Gerung tersebut.
Dalam cuitannya pada Senin, 31 Juli 2023, Denny menegaskan bahwa apa yang dikatakan oleh Rocky Gerung di depan ratusan buruh itu sudah sangat keterlaluan.
"Rocky Gerung kali ini sangat offside... Ini penghinaan terhadap Presiden," tulis Denny Siregar.
Denny juga menyebut bahwa pernyataan Rocky tersebut merupakan suatu penghinaan terhadap orang nomor satu di Indonesia.
"Ini penghinaan terhadap Presiden," ujar pria yang dikenal sebagai loyalis Jokowi itu.
Baca: Viral Video Pajero Pelat Polisi Berstrobo Ugal-ugalan di Tol, Pepet Mobil Warga hingga Nyaris Celaka
Pegiat media sosial lainnya, Yusuf Muhammad atau akun @yusuf_dumdum meminta Prabowo Subianto untuk membela Presiden Joko Widodo atas tindakan Rocky Gerung itu.
"Jokowi adalah panglima tertinggi, kalau saya sebagai Menhan pasti gak terima pimpinan saya dikatain seperti ini," kata Yusuf Dumdum.
"Ayo pak @prabowo saatnya melakukan pembelaan terhadap pak @jokowi. Ini waktu yg tepat utk menunjukkan loyalitas."
Kita semua gak terima Presiden dikatain begini," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan akun twitter IrHMFAbdurahman
"Anda Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi sebagai 'Bajingan Tolol'? Sebagai Warga Negara Indonesia maka saya jawab dengan keras pernyataan anda yaitu 'bahwa andalah BAJINGAN TOLOL itu'. Anda telah menghina Presiden Jokowi dgn membabi buta. Apakah seperti ini harus dibiarkan?"
Baca: JADWAL Inter Miami Selanjutnya, Lionel Messi akan Lawan Mantan Klub Kaka, Disiarkan di TV Mana?
Diberitakan sebelumnya, nama Rocky Gerung sedang menjadi perbincangan hangat di lini masa media sosial.
Ini dikarenakan sang pengamat politik tersebut diduga melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Rocky Gerung viral karena diduga menghina Jokowi saat menjadi pembicara dalam sebuah acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi.
Dalam sebuah potongan video yang beredar di Twitter, Rocky Gerung diduga menghina Jokowi dengan sebutan 'bajingan tolol'
Pernyataan tersebut dilontarkan saat Rocky mengomentari Jokowi yang sedang wira-wiri melakukan kunjungan kenegaraan ke China.
Rocky Gerung membicarakan Jokowi yang mengadakan kunungan ke China dengan menawarkan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan.
Video yang berdurasi 1 detik 39 menit itu diunggah oleh salah satu akun Twitter @muannas_alaidid pada Minggu, 30 Juli 2023.
"Kalau gak jadi Presiden nanti, dia (Jokowi) akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya," kata Rocky Gerung.
"Dia pergi ke China untuk tawarkan IKN. Dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya," jelasnya.
Umpatan Rocky Gerung terlontar saat ia menilai bahwa Presiden Jokowi sedang memikirkan nasibnya sendiri daripada rakyatnya.
"Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita (warga Indonesia dan buruh). Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," tegas Rocky.
Rocky Gerung lantas mengajak para buruh untuk turun ke jalan terutama di tanggal 10 Agustus 2023 mendatang.
Menurut Rocky, tindakan ini sebagai bentuk aksi agar adanya perubahan.
"Yuk kita bikin kemacetan di jalan tol. Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran. Tidak ada perubahan tanpa gerakan. Kekuasaan akan berubah apabila ditandingi oleh massa," tuturnya.
(TRIBUNNEWSWIKI)