Bacaan Takbiran Idul Adha Versi Panjang dan Pendek, Lengkap dengan Tulisan Latin

Pada takbir mursal idul adha, dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga khatib selesai khutbah pada salat Id.


zoom-inlihat foto
Ananda-Bayu-Tribunnnewscom.jpg
Ananda Bayu/ Tribunnnews.com
ilustrasi Idul adha


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha biasanya dikumandangkan takbir.

Hal tersebut merupakan sunnah yang disyariatkan dalam agama Islam.

Ada ketentuan bagaimana lafal dan tata cara dalam takbiran hari raya.

Seperti yang dijelaskan oleh Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya yang disiarkan di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya menjelaskan bahwa takbir dalam hari raya ada dua, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.

Takbir mursal adalah takbir yang dikumandangkan tidak mengikat waktu dan tempat.

Takbir yang bisa dilakukan dimanapun serta kapanpun sepanjang waktu tersebut.

Sedangkan takbir muqayyad merupakan takbir yang mengiringi waktu khusus.

Takbir ini dilakuan untuk mengiringi shalat fardhu maupun sunnah.

Baca: Berikut 35 Lokasi Sholat Idul Adha Bagi Warga Muhammadiyah di Kudus Jawa Tengah, Rabu 28 Juni 2023

Baca: Berikut Daftar Harga Kambing hingga Sapi Kurban Jelang Idul Adha 2023

Saat Idul Fitri, takbir yang dikumandangkan merupakan takbir mursal.

Takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari pada akhir ramadhan hingga khatib selesai khutbah pada salat Ied.

Berbeda dengan hari raya idul adha, yang mana berlaku takbir mursal dan takbir muqayyad.

Pada takbir mursal idul adha, dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga khatib selesai khutbah pada salat Id.

Ilustrasi Idul Adha 2022. Bacaan takbiran dalam tulisan arab dan latin, dibaca pada 9 Dzulhijjah hingga waktu Hari Raya Idul Adha.
Ilustrasi Idul Adha 2022. Bacaan takbiran dalam tulisan arab dan latin, dibaca pada 9 Dzulhijjah hingga waktu Hari Raya Idul Adha. (freepik.com)

Sedangkan untuk takbir muqayyad dikumandangkan mulai dari subuh dari tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dilakukannya Puasa Arafah hingga setelah asar pada akhir hari Tasrik atau 13 Dzulhijjah.

Dengan demikian, bisa dikatakan pada saat hari raya Idul Fitri, umat muslim mengkumandangkan takbir mursal.

Sedangkan pada hari raya Idul Adha, umat muslim mengkumandangkan takbir mursal dan takbir muqayyad.

Berikut bacaan takbir Idul Adha sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs Moh Rifa’i:

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa.

Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiina walau karihal kaafiruun.

Laa ilaaha illallaahu wahdahu, shadaqa wa'dahu, wanashara 'abdahu, - wa a'azza jundahu, wahazamal ahzaaba wahdahu.

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya:

"Allah Maha Besar (3x). Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.

Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali Allah.

Dengan ikhlas kami beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci, tidak ada Tuhan malainkan Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya, dan Dia menolong akan hamba-Nya.

Dan Dia mengusir musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan melainkan Allah.

Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagi-Nya segala puji."

Sementara itu, berikut ini bacaan takbiran Idul Adha versi pendeknya:

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya:

"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".

Dilansir laman ntb.kemenag.go.id, terdapat keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang". (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah), dan takbir saat memotong hewan kurban.

Baca: Mengenal Puasa Arafah, Puasa Sunnah Menjelang Idul Adha yang Bisa Gugurkan Dosa Setahun Lalu

Baca: Amalan Sunnah Menjelang Hari Raya Idul Adha yang Bisa Umat Muslim Kerjakan

Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Bagaimana lafaz takbir ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah?

Antara takbir mursal dan takbir muqayyad, keduanya tidak ada perbedaan lafadz.

Muhammadiyah dalam situs resminya menjelaskan, lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.”

Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)

Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.

b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:

كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)

كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)

Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain.

Berikut lafal lengkapnya.

اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ

“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”

Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.

Di sisi lain, lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat.

Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah.

Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

(TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWSWIKI)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Bacaan Takbiran Idul Adha dalam Tulisan Arab dan Latin, Lengkap dengan versi Panjang serta Pendek





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved