TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang bayi perempuan bernama Siti Raysa Rahayu berusia 7 bulan di Kabupaten Bekasi mengalami obesitas.
Siti berasal dari Desa Sindangsari, Kecamatan Cabungbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Diketahui, di usia Siti yang menginjak 7 bulan, berat badannya mencapai 15 kilogram.
Padahal normalnya, bayi seusianya memiliki berat sekitar 6 hingga 9,5 kilogram.
Kondisi tak wajar ini dialami oleh putri dari pasangan Tabroni (33) dan Marlina (35) ini sejak usia 2 bulan, sepulangnya dari perawatan di rumah sakit akibat demam tinggi.
Baca: Muhammad Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg Akhirnya Meninggal Dunia
Saat lahir, Siti Raysa memiliki berat 3 kilogram dan panjang 48 sentimeter.
Peningkatan berat badan pada Rasya terjadi secara signifikan pasca mendapatkan asupan susu formula lantaran tidak bisa mendapatkan asi.
Marlina mengatakan perubahan berat badan signifikan dialami setelah Raysa berusia dua bulan.
Sebelumnya, Raysa mengalami panas tinggi dan kejang-kejang hingga dibawa ke rumah sakit.
"Umur dua bulan Raysa mengalami panas kejang-kejang hingga dilarikan ke rumah sakit. Setelah pulang dari rumah sakit Raysa mengalami perubahan setiap bulan hingga berat badan bertambah besar sampai umur 7 bulan mencapai 15 kg," kata Marlina dikutip dari Instagram @beritaCikarang, Kamis (22/6/2023).
"Pas pulang dari rumah sakit, berat badan bertambah, mungkin karena susunya cocok atau gimana saya enggak tahu," ujarnya.
Berdasarkan keterangan sang ibu, Raysa mulai tumbuh cepat itu pada usia 4 bulanan.
Sejak saat itu, bayi Raysa mulai merasakan dampak dari obesitas yang dialaminya seperti sesak nafas, sulit bergerak, susah tidur dan kerap menangis.
“Susah tidur, susah gerak. Anaknya nangis terus akibat sesak nafas,” kata Marlina.
Baca: Obesitas Fajri Cetak Rekor Pasien Terberat di RSCM, Melebihi Arya Permana
Sementara, Bidan Desa Sindangsari, Samih menerangkan Raysa mengalami kenaikan berat badan begitu pesat.
Sejak itu Raysa menjadi dalam pantauan. Bahkan, Rasya pernah dirujuk ke rumah sakit anak.
"Diagnosa obesitas berkaitan kelainan genetik atau metabolisme zat gizi," kata Samih, dikutip dari Wartakotalive.com.
Samih menganjurkan orang tua Siti Raisya Rahayu untuk mengurangi asupan makanan guna mengurangi berat badan sang buah hati yang terus bertambah.
“Saya mencurigai bayi ini sejak usia empat bulan. Kita telah memeriksa sample darah namun dinyatakan normal, makanya kita sarankan ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dari ahli gizi dan lain sebagainya,” ujarnya.
Sejak awal kondisi bayi ini terlambat mendapat perhatian dari Puskesmas Cabungbungin.
Pihak puskesmas akhirnya merujuk bayi berusia 7 bulan ini ke Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang untuk menjalani CT Scan dan mengetahui penyebab kenaikan berat badannya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/YUSTICA)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini.