TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ratusan orang yang hadir ke hajatan tersebut pada Minggu (14/5/2023) diduga mengalami gejala keracunan usai menyantap olahan makanan yang dimasak oleh ibu Uyuh.
Warga yang menyantap hidangan hajatan pernikahan di Kampung Cisaray itu baru mengalami gejala sejak pada Selasa (16/5/2023) kemarin.
Sebanyak 114 warga di Kabupaten Purwakarta mengalami keracunan usai menyantap makanan hajatan pada Minggu (14/5/2023) kemarin.
Kapolsek Pasawahan, AKP Ali Murtadho mengatakan, para korban berasal dari dua Kecamatan yakni Kecamatan Pondoksalam dan Kecamatan Jatiluhur.
"Jumlahnya 114 warga, 97 korban tercatat sebagai warga Kampung Cisarai, Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam dan 17 korban tercatat sebagai warga Kampung Bumisari, Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur."
"Sebagian ada yang mendapatkan perawatan medis dari Tim Medis Puskesmas Pondoksalam dan sebagian di evakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta," ucap Ali kepada wartawan, Rabu (17/5/2023).
Baca: Polisi Berhasil Ringkus 3 Pelaku dalam Kasus Keracunan Satu Keluarga di Bantargebang
Baca: Alami Muntah dan Diare, 90 Orang di Solo Keracunan Ayam Bakar, 1 Orang Meninggal Dunia
Menurutnya, peristiwa itu bermula saat ratusan orang mendatangi pernikahan warga di Kampung Sukamaju, RT 014/RW 007 Desa Sukajadi Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta pada Minggu (14/5/2023) kemarin.
Selanjutnya, kata Ali, pada Selasa (16/5/2023), Balai Pengobatan Puskesmas Pondoksalam kedatangan warga yang berobat sebanyak 8 orang dengan keluhan mual, muntah dan diare akut.
"Jadi awalnya ada 8 warga yang berobat ke Puskesmas Pondoksalam mengalami sakit perut, sakit kepala dan muntah-muntah, ketika ditanya oleh tenaga kesehatan Puskesmas Pondoksalam warga tersebut mengaku habis makan berkat dari hajatan pernikahan," ucap Ali.
Kemudian, lanjut dia, pihaknya mendapatkan laporan dari Puskesmas Pondoksalam bahwa ada korban keracunan yang diduga usai menyantap makan berkat dari hajatan pernikahan.
"Awalnya kami mendapat laporan bahwa ada satu keluarga berjumlah 37 orang warga yang mengalami keracunan diduga usai mengkonsumsi makan berkat dari hajatan pernikahan."
"Lalu, pihak Puskesmas Pondoksalam memberikan laporan bahwa korban keracunan bertambah menjadi 114 orang," kata Ali.
Kapolsek menambahkan, pihaknya hingga kini belum bisa memastikan apakah belasan warga itu keracunan makan berkat dari hajatan pernikahan tersebut atau bukan karena penyelidikan masih dilakukan.
"Masih dalam penyelidikan, untuk sample uji sisa makanan hajatan Puskesmas Pondoksalam sudah mengirimkan ke laboratorium Dinas Kesehatan Kabupatan Purwakarta untuk dilakukan pengecekan laboratorium. Kami juga sudah melakukan pengecekan TKP dan meminta keterangan dari sejumlah warga," sebut Ali.
Kapolsek menyebut sebagian warga yang mengalami keracunan sudah mulai membaik dan korban dirawat di RSUD Bayu Asih sudah ada yang pulang.
"Alhamdulillah sebagian korban sudah mulai membaik, dari 56 orang yang masuk RSUD Bayu Asih Purwakarta, 50 orang sudah pulang dan tinggal 6 orang dirawat di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta."
"Bahkan untuk pencegahan Puskesmas Pondoksalam membuka posko pengobatan di lokasi kejadian dipimpin dr. Inamul," tutur Ali.
Tak hanya itu, lanjut Kapolsek, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Pondoksalam untuk menakoordinir dan mengerahkan Mobil Ambulans Desa untuk membawa korban ke Rumah Sakit.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Muspika Pondoksalam untuk menyediakan armada guna mengevakuasi jika ada korban keracunan yang parah ke RSUD Bayu Asih Purwakarta," ucap Ali.
Baca: Masak Buka Puasa, Seorang Ibu Tak Sengaja Tumis Kangkung Pakai Oli, Satu Keluarga Keracunan
Baca: Masak Buka Puasa, Seorang Ibu Tak Sengaja Tumis Kangkung Pakai Oli, Satu Keluarga Keracunan
Gejala keracunan yang dialami warga, di antaranya adalah mual, muntah, serta diare. Korban keracunan tersebut akhirnya dilarikan ke sejumlah pos kesehatan, seperti Puskesmas Pondoksalam serta RSUD Bayu Asih.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta telah melakukan uji sampel terhadap makanan dan muntahan dari korban keracunan yang terjadi di Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Deni Darmawan mengatakan bahwa setelah dilakukan uji sampel terhadap makanan dan muntahan korban keracunan, ditemukan adanya senyawa kimia.
"Data hasil pemeriksaan laboratorium hari ini terhadap sampel makanan, terutama pada sampel muntahan dari pasien itu ditemukan senyawa kimia yang bersifat toksik (beracun)," ucap Deni saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (17/5/2023).
Adapun kandungan yang ada pada hasil uji sampel tersebut, Deni mengatakan, ada kandungan nitrit.
"Nitrit ini penyebab utama dari keracunan yang terjadi pada warga Sukajadi kemarin. Kandungan itu yang menyebabkan gangguan dari gastrointestinal atau gejala yang terjadi pada lambung, diare, dehidrasi hingga ke pening," kata Deni.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/YUSTICA)