TRIBUNNEWSWIKI.COM - Malam Lailatul Qadar merupakan malam istimewa bagi umat agama Islam.
Malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam kemuliaan yang setara dengan 1000 bulan.
Malam lailatul qadar yakni malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam saat Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril, seperi yang dikutip dari Encyclopedia Britannica.
Menurut tradisi Islam, Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu ayat-ayat Al-Quran pertama kali setelah melalui periode perenungan dalam pengasingan.
Dalam salah satu malam perenungannya, saat lailatul qadar, malaikat Jibril menampakkan diri kepada Nabi Muhammad saw.
Lalu Jibril memerintahkan sebuah kata "Iqra!" yang artinya bacalah.
Baca: Doa dan Amalan Malam Nuzulul Quran yang Jatuh pada Malam Ke-17 Ramadhan
Baca: Inilah Amalan Sunnah Saat Bulan Ramadhan Beserta Bacaan Doa dan Dzikir
Selain peringatan turunnya wahyu Al-Quran, malam lailatul qadar juga bermakna turunnya malaikat ke bumi dengan berbagai tugas untuk memberikan kedamaian, berkah, dan bimbingan ilahi sampai subuh.
Lantas apa itu malam Lailatul Qadar?
Malam lailatul qadar adalah malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran kepada nabi umat Islam, Muhammad.
Pengertian lain Lailatul Qadar adalah malam ketika Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Mulai memasuki pertengahan bulan Ramadhan, umat Islam banyak yang berlomba-lomba untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Dr H Baidi, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta dalam tayangan Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews.com menjelaskan, Lailatul Qadar adalah satu malam yang mulia di bulan suci Ramadhan.
Baidi mengatakan, ayat Al Quran yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar yakni Surah al-Qadr.
Berikut Surah al-Qadr beserta artinya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadr.
Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar". (QS. Al Qadr [97] : 1-5)
Menurut Dr H Baidi, pada intinya melalui surah ini, Allah memberitahukan bahwa di dalam bulan Ramadhan ada satu malam yang mulia, yakni Lailatul Qadar.
Kebaikan atau pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar, lebih baik dibanding seribu bulan.
"Kurang lebih 84 tahun," jelasnya.
Berdasarkan hal tersebut, ada sunnah.
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk melakukan Itikaf.
"Kencangkan ikat pinggang, jauhkan tepat tidur, jauhkan berbagai godaan dunia untuk menyambut Lailatul Qadar," terangnya.
Ciri atau Tanda Turunnya Malam Lailatul Qadar
Dr H Baidi menjelaskan, dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Terkait kepastian malam keberapa, Dr H Baidi mengatakan belum ada penjelasan.
"Tetapi di antara para ulama memberikan satu pendapat, gambaran," terangnya.
Gambaran tersebut yakni:
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
- Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
"Sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari Agama, tentang indikator terjadinya Lailatul Qadar," ungkapnya.
Baca: Bacaan Doa yang Dianjurkan saat Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Artinya
Baca: 7 Menu Takjil Buka Puasa Berbahan Dasar Kurma Serta Manfaatnya untuk Tubuh
Namun menurutnya, dari berbagai riwayat indikator terjadinya Lailatul Qadar dijelaskan secara alamiah.
"Artinya, kondisi alam turunnya Lailatul Qadar," jelasnya.
Cuaca pada pagi atau malam hari turunnya Lailatul Qadar sangat tenang dan udara terasa segar.
Di pagi hari sinar matahari cukup cerah, tidak panas.
"Oleh karena itu, ini tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar," terangnya.
Dr H Baidi mengungkapkan, hal tersebut merupakan sebuah pendapat, maka alangkah baik selama 10 hari terutama di malam-malam ganjil untuk menyongsong Lailatul Qadar.
Hal tersebut karena manusia tidak tahu secara pasti turunnya Lailatul Qadar.
"Itu rahasia Allah SWT," papar dia.
(TRIBUNNEWSWIKI/Ka)