TRIBUNNEWSWIKI.COM - Organisasi relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) akhirnya membubarkan diri pada Kamis (9/2/2023).
Tak sampai 1,5 tahun organisasi itu eksis.
GP Mania bermula dari Jokowi Mania, organisasi relawan Jokowi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
Setelah mengantarkan Jokowi sebagai presiden dua periode, pada Oktober 2021, Jokowi Mania berpindah haluan mendukung Ganjar Pranowo menjadi presiden 2024 dan menamakan diri GP Mania.
Sempat mengelu-elukan Ganjar sebagai penerus Jokowi, kini GP mania berkata sebaliknya.
Mantan Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer, menyebut Ganjar tak bernyali, tidak punya gagasan besar untuk Indonesia, bahkan belum siap menjadi presiden.
Noel, sapaan akrab Immanuel, sempat menyebut Ganjar punya komitmen dan cita-cita yang sama dengan Jokowi dalam membangun Indonesia.
Ganjar dianggap menjaga warisan kinerja dan karakter Jokowi sehingga mengalihkan dukungan buat sosok Gubernur Jawa Tengah itu.
Namun, Noel mengaku dirinya salah dalam menilai Ganjar.
Menurutnya, sifat kepemimpinan Jokowi ternyata tak ada di diri politisi PDI-P itu.
Inilah yang menjadi salah satu alasan Noel membubarkan organisasi relawan pendukung Ganjar.
"Mas Ganjar dikaitkan dengan Jokowi itu jauh sekali, itu kita tidak temui," katanya dalam tayangan Sapa Pagi Kompas TV, Kamis (9/2/2023).
Menurutnya, Jokowi adalah sosok pemimpin yang fokus bekerja untuk negara.
Hal inilah yang semula diharapkan Noel dari Ganjar.
Namun, Ganjar disebut tak banyak menorehkan prestasi.
Kebijakannya dinilai tak dirasakan mayoritas rakyat.
Bahkan, angka kemiskinan di Jawa Tengah masih tinggi selama hampir sepuluh tahun Ganjar memimpin.
Sebaliknya, orang nomor satu di Jateng itu justru sibuk tampil di media sosial layaknya seorang youtuber.
"Makanya kita dulu bilang Ganjar the next Jokowi, ternyata itu tidak ada di Ganjar," ujar Noel.
Baca: Ganjar Pranowo Ngaku Siap Maju Capres 2024: Suara Rakyat Juga Tak Boleh Diabaikan
Merespons hal ini, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, penarikan dukungan GP Mania terhadap Ganjar tak berpengaruh ke peta politik Pilpres 2024.
Menurutnya, Ganjar tetap berpeluang dicalonkan sebagai presiden PDI-P.
Pasalnya, keputusan pencapresan partai banteng ada di tangan Megawati, bukan relawan.
"Ganjar dicapreskan atau tidak bukan karena relawan, tetapi karena insting dan pertimbangan Ibu Megawati Soekarnoputri berdasarkan banyak pertimbangan," kata Ari kepada Kompas.com, Rabu (8/2/2023).
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)