Irjen Pol. (Purn.) Timbul Silaen

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Irjen Pol. (Purn.) Timbul Silaen adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri pertama di Indonesia.

Ia tercatat mengemban jabatan sebagai Kadiv Propam Polri pada tahun 2002 hingga 2003.

Timbul Silaen sendiri telah pensiun sebagai anggota Polri pada tahun 2004.

Adapun jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua.

Baca: Irjen Ferdy Sambo

Irjen Timbul Silaen lahir di Medan, Sumatra Utara (Sumut), pada tanggal 21 Agustus 1948.

Purnawirawan perwira tinggi (pati) Polri ini adalah lulusan Akabri tahun 1972.

Dia memiliki nama lengkap Irjen Pol. (Purn.) Drs. G.M. Timbul Silaen, B.A.

Baca: Komjen Pol. (Purn.) Jusuf Manggabarani

Karier Irjen Timbul Silaen telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah ia emban.

Ia tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kapolres Timor Leste saat masih berpangkat Kolonel atau saat ini di Polri disebut Kombes.

Ia juga pernah menjadi Kapolda Timor Timur (Timtim) pada tahun 1998 hingga 2000.

Saat menjabat sebagai Kapolda Timtim, pangkatnya kala itu adalah Brigadir Jenderal atau Brigjen.

Setelah itu, Silaen didapuk menjadi Kepala Pusat Represif (Kapusrep) Badan Koordinasi Narkoba Nasional (BKKN).

Timbul Silaen juga sempat mencetak sejarah baru untuk institusi Polri.

Kala itu, dia berhasil diangkat menjadi Kadiv Propam Polri untuk pertama kalinya.

Setelah itu, di tahun 2003 dia didapuk untuk menduduki posisi sebagai Kapolda Papua.

Baca: Idham Azis

Saat menjabat sebagai Kapolda Timor Timur, Irjen Timbul Silaen sempat terjerat kasus karena dinilai gagal mengendalikan anak buahnya dan gagal menghentikan kekerasan yang terjadi di Timtim pada tahun 1999.

Dalam aksi kekerasan yang terjadi menjelang dan sesudah referendum pada 30 Agustus 1999 itu, PBB memperkirakan bahwa lebih dari 1000 orang tewas di Timor Timur.

Atas hal itu, Silaen sebagai Kapolda Timtim didakwa telah melanggar hak asasi manusia (HAM) berat.

Timbul Silaen kemudian menjalani sidang dan akhirnya ia divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Ad Hoc pada 15 Agustus 2002.

Ia dinilai tak terbukti bersalam dalam dugaan pelanggaran HAM berat itu.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)