TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tiongkok mulai mengubah kebijakan penanganan Covid-19 setelah muncul protes besar-besaran menentang karantina. Sejumlah pembatasan juga telah dicabut.
Otoritas kesehatan di Tiongkok memilih tidak menyinggung aksi protes itu ketika mengumumkan pelonggaran pembatasan.
Aksi unjuk rasa itu terjadi di banyak kota, termasuk Beijing, Guangzhou, dan Zhengzhou. Di Ghuangzou, aparat keamanan bahkan sempat bentrok dengan pengunjuk rasa.
Meski kasus Covid-19 di Tiongkok masih bisa dikatakan tinggi, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Sun Chunlan mengatakan kemampuan virus SARS CoV-2 dalam menimbulkan penyakit mulai melemah.
"Negara ini kini menghadapi situasi baru dan tugas baru dalam pencegahan dan pengendalian epidemi karena patogenisitas virus Omicron melemah, ada lebih banyak orang yang divaksin dan pengalaman dalam membatasi (penyebaran) virus itu," kata Sun menurut media pemerintah, dikutip dari Reuters, (1/12/2022).
Pernyataan pihak berwenang tentang melemahnya patogenisitas virus corona berbeda jauh dengan pernyataan sebelumnya yang menyebutkan tentang berbahayanya virus itu.
Baca: Seniman Tiongkok Pakai APD Rangkap 27 untuk Memprotes Kebijakan Nol Covid
Karantina dicabut
Kurang dari 24 jam setelah aksi unjuk rasa yang disertai dengan kekerasan di Guangzhou, pihak berwenang mencabut kebijakan karantina atau lockdown di sejumlah distik di utara Hong Kong. Otoritas di salah satu distrik itu akan mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah dan membuka kembali restoran serta tempat usaha lainnya.
Beberapa perubahan juga dilakukan. Sebagai contoh, masyarakat di Beijing timur mengizinkan warga yang terkena Covid-19 mengarantina diri di rumah asalkan bergejala ringan.
Hal ini senada dengan yang dikatakan seorang jurnalis terkemuka bernama Hu Xijin pada hari Rabu lalu. Menurut dia, ada banyak pasien Covid-19 tak bergejala yang telah mengarantina diri di rumah.
Baca: Tolak Kebijakan Nol Covid, Demonstran Bentrok dengan Polisi di Shanghai
Hal ini jauh berbeda dengan kebijakan karantina ketat yang diberlakukan sebelumnya. Saat itu seluruh anggota masyarakat akan dikarantina jika ditemukan satu kasus positif Covid-19.
Sementara itu, pihak berwenang di Kota Chongqing akan mengizinkan seseorang yang berstatus kontak erat pasien Covid-19 untuk melakukan karantina di rumah. Adapun Kota Zhengzhou telah mengumumkan dibukanya kembali tempat usaha, termasuk swalayan, pusat kebugaran, dan restoran.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Tiongkok di sini.