Etilen Glikol

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Etilen glikol adalah zat kimia golongan senyawa organik dengan rumus molekul C2H6O2.

Etilen glikol tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki viskositas atau kekentalan yang rendah serta memiliki rasa manis.

Penggunaan etilen glikol adalah sebagai zat antibeku dalam pendingin.

Secara spesifik, senyawa ini digunakan sebagai bahan antibeku atau penghambat terbentuknya kristal es dalam radiator mobil.

Selain itu, etilen glikol juga digunakan untuk bahan baku industri serat polister, serta bahan membantu dalam produk pestisida, karet, dan sebagainya.

Baca: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Etilen glikol berbahaya jika dikonsumsi atau masuk ke dalam tubuh dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Jika etilen glikol tertelan, dalam waktu sekitar 1—4 jam akan terserap melalui lambung.

Selanjutnya, 80 persen atau lebih etilen glikol secara kimiawi diubah menjadi senyawa beracun.

Gejala efek toksik yang dapat disebabkan oleh etilen glikol adalah sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut, serta kemungkinan kematian.

Adapun dosis etilen glikol yang mematikan pada manusia dewasa dengan berat 70 kg sekitar 100 ml.

Baca: Gagal Ginjal

Konsumsi atau masuknya etilen glikol ke dalam tubuh membawa efek sambungan jangka pendek yang berlangsung kurang dari 8 jam.

Keracunan etilen glikol dini mirip dengan keracunan etanol, tetapi tidak ada aroma alkohol pada napas pasien.

Efek samping tersebut antara lain sebagai berikut.

- Depresi sistem saraf pusat

- Kemabukan

- Euforia

- Pingsan

- Depresi pernapasan

- Mual dan muntah bisa terjadi akibat iritasi gastrointestinal atau saluran pencernaan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang etilen glikol dalam produk sirup untuk anak maupun dewasa.

Larangan ini muncul setelah adanya temuan kasus gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) yang masih belum diketahui penyebabnya.

Larangan zat ini untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat Indonesia.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)