TRIBUNNEWSWIKI.COM - Program Kartu Prakerja dikabarkan akan dilanjutkan pada tahun 2023 mendatang.
Bahkan anggran untuk Kartu Prakerja ini juga naik menjadi Rp 4.2 juta.
Seperti yang diketahui, sebelumnya anggaran hanay sebesar Rp 3.550.000 dengan rincian biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta.
Sementara insentif pasca pelatihan adalah Rp 2,4 juta dengan pembayaran 4x Rp 600.000, serta Rp 150.000 untuk insentif pengisian survei.
Kartu Prakerja 2023 akan dilakukan dengan skema normal.
Serta akan diimplementasikan secara online, offline, atau hybrid.
Baca: Hasil Seleksi Gelombang 45 Telah Diumumkan, Kapan Kartu Prakerja Gelombang 46 Dibuka?
Baca: Rincian Total Insentif yang Didapat dari Kartu Prakerja, Total Uang Rp 3,55 Juta
Penerima bantuan sosial dari kementerian atau lembaga lain, seperti Kementerian Sosial, dimungkinkan untuk menerima manfaat program Kartu Prakerja dengan skema tersebut.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laman resmi Kemenko Perekonomian.
Kartu Prakerja 2023 akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja.
Hal itu menjadi alasan turunnya insentif pasca pelatihan.
"Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19," kata Airlangga, dikutip dari Kompas.
Pemerintah, lanjut Airlangga, akan menambah anggaran program Kartu Prakerja.
Besaran anggaran tersebut yakni sebesar Rp 5 triliun dengan target 1,5 juta orang.
(TRIBUNNEWSWIKI/Ka)