TRIBUNNEWSWKIKI.COM - Perampokan bank marak terjadi di Lebanon belakang ini. Namun, ini bukan perampokan biasa.
Para pelaku ingin "merampok" uang yang ada di rekening mereka sendiri. Mereka kecewa karena ada pembatasan jumlah uang yang bisa ditarik dari rekening.
Melansir pemberitaan Euronews, pada hari Jumat lalu, (16/9/2022), terjadi lima perampokan di negara itu. Dalam 48 jam terakhir sudah ada tujuh bank yang dirampok.
Ada perampok yang dilaporkan membawa senapan berburu. Perampok lainnya berhasil membawa uang berjumlah $19.000 atau sekitar $285 juta dari rekeningnya sendiri.
Setelah aksi perampokan itu, dia memberikan uang tersebut kepada kaki tangannya. Dia kemudian menyerahkan diri kepada polisi.
Baca: Viral, Seorang Wanita Justru Dimarahi Polisi Saat Melapor Jadi Korban Perampokan di Jaktim
Sementara itu, di Kota Beirut bagian selatan, seorang pria dengan pistol palsu berhasil menarik uang $20.000 atau sekitar Rp300 juta dari rekeningnya sendiri
Baca: Buntut Cuekin Laporan Korban Perampokan di Jaktim, Anggota Polsek Pulogadung Dicopot dari Jabatan
Perampok lain yang bernama Abed Soubra juga melakukan hal yang mirip, tetapi gagal. Dia memasuki bangunan bank sambil membawa senjata. Soubra memaksa pegawai bank menyerahkan tabungannya senilai $300.000 atau sekitar Rp4,5 miliar.
Sayangnya, dia tidak berhasil mendapatkan uangnya. Dia keluar dari bank pada sore hari. Pihak berwenang memutuskan tidak menahannya.
Di daerah lain di Beirut, seorang pria bernama Jawad Sleem membawa senapan berburunya dan meminta uang tabungannya. Dia sudah menjadi penganggur selama berbulan-bulan.
Karena perampokan seperti sering terjadi, Asosiasi Bank Lebanon terpaksa menutup semua cabang bank dari tanggal 19 hingga 21 September 2022.
Baca: Ruko Elektronik di Depok Dibobol Perampok, Pemilik Disekap dan Uang Ratusan Juta Raib
Lebanon saat ini mengalami salah satu krisis ekonomi terparah di dunia. Hampr tiga perempat penduduk Lebanon masuk ke jurang kemiskinan.
Mata uang Lebanon, lira, telah kehilangan 95% nilainya sejak tahun 2019.
Krisis ekonomi makin diperburuk oleh pandemi Covid-19 dan peristiwa meledaknya amonium nitrat di pelabuhan Beirut.
Ledakan itu dianggap sebagai salah salah satu ledakan nonnuklir terbesar dalam sejarah karena kekuatannya mencapai 1,1 kiloton. Korban tewas mencapai 218 orang, sedangkan korban luka mencapai 7.000. Hingga kini ledakan itu masih diselidiki.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Lebanon di sini