TRIBUNNEWSWIKI.COM - Agen FBI mendapat banyak ancaman setelah menggerebek rumah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Mar-a-Lago, Florida.
Penggerebakan itu dilakukan FBI untuk mencari sejumlah dokumen rahasia yang diduga disembunyikan Trump di rumah pribadinya.
Trump diduga telah memindahkan atau menghilangkan dokumen itu dari Gedung Putih kala dia masih menjabat sebagai presiden.
Karena pemindahan ini, Trump dituding telah melanggar Undang-Undang Spionase dan bisa menjalani proses hukum.
Salah satu dokumen itu adalah dokumen tentang senjata nuklir AS. Trump sendiri membantah telah melanggar undang-undang tersebut.
Dia menganggap penggerebekan sebagai "perburuan penyihir" dan tujuannya adalah mencegahnya maju lagi sebagai capres pada pemilu berikutnya.
Penggerebakan rumah Trump membuat para pendukungnya geram. Mereka bahkan menggelar unjuk rasa di dekat rumah Trump.
Setelah surat izin penggeledahan itu dibuka pada hari Jumat, nama dua agen FBI yang menandatangani surat itu pun beredar.
Sehari setelahnya, para pendukung Trump juga berunjuk rasa di luar kantor FBI di Phoenix, Arizona.
Truth Social, media milik Trump, dibanjiri dengan unggahan yang isinya mendorong pendukung Trump untuk bersiap akan adanya "pemberontakan" dalam pembelaan Trump.
Di sisi lain, FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) juga bersiap menghadapi banyaknya ancaman terhadap pihak penegak hukum, pengadilan, dan staf pemerintah.
"Ancaman-ancaman ini umumnya secara daring dan di berbagai platform, termasuk laman media sosial, forum web, platform berbagai video, dan platform berbagai gambar," demikian memo yang dikeluarkan oleh FBI, dikutip dari The Times.
"FBI dan DHS ingin memastikan bahwa personel penegak hukum, pengadilan, dan staf pemerintah sadar akan adanya sejumlah ancaman dan kejahatan dan insiden kekerasan."
Melalui unggahan di Truth Social pekan lalu, Trump menuding "sistem peradilan telah dijadikan senjata" untuk melawannya.
"Rekan-rekan saya yang hebat, dan saya sendiri, kini diserang dari segala sisi," ujar Trump.
Sejumlah orang yang terlibat dalam penggerebekan itu dilaporkan telah diancam.
Mereka di antaranya Jaksa Umum AS Merrick Garland yang mengizinkan penggerebakan itu dan jaksa federal di Florida.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lain tentang Donald Trump di sini