TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rusia mengatakan akan mengurangi pasokan gas ke negara-negara Uni Eropa.
Kata pejabat AS, pengurangan ini menimbulkan kepanikan karena Uni Eropa bisa kekurangan gas menjelang musim dingin.
Adanya pengurangan pasokan gas disampaikan oleh Gazprom, perusahaan gas yang dimiliki pemerintah Rusia.
Gazprom menyebut bakal mengurangi aliran gas di pipa Nord Stream 1. Nantinya aliran gas hanya sekitar 20 persen dari kapasitas normal.
Pejabat AS mengatakan pengurangan itu merupakan balasan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Barat.
"Ini ketakutan terbesar kami," kata pejabat itu secara anonim, dikutip dari CNN International.
Kata dia, pengurangan tersebut juga bisa merugikan AS karena menaikkan harga gas alam dan listrik.
Selain itu, menurutnya hal itu menjadi ujian bagi Uni Eropa dalam melawan Rusia.
Baca: Demi Gagalkan Rencana Putin, Uni Eropa Minta Penggunaan Gas Dikurangi
AS dan Belgia telah meminta negara Uni Eropa untuk menghemat gas dan menyimpanya untuk musim dingin.
Uni Eropa telah menyetujui pengurangan penggunaan gas hingga 15 persen dari Agustus hingga Maret tahun depan.
Beberapa hari mendatang juga ada diskusi tentang peningkatan produksi tenaga nuklir untuk menutup kekurangan gas.
Namun, Jerman sudah berencana meninggalkan tenaga nuklir sepenuhnya pada akhir tahun ini.
AS kemudian meminta Berlin tetap mengoperasikan tiga PLTN-nya di tengah krisis energi saat ini.
Para pejabat AS sangat khawatir karena Eropa bisa saja menghadapi kekurangan gas yang amat parah menjelang musim dingin.
Baca: Mata-Mata Ukraina Disebut Tawari Pilot Rusia Rp30 Miliar untuk Antar Jet Tempur
Ini karena negara-negara Eropa bakal kesusahan mendapatkan gas selama beberapa bulan ke depan. Pipa Nord Stream 1 hanya akan mengalirkan sedikit gas ke Uni Eropa.
Sementara itu, Jerman telah membatalkan pengunaan pipa Nord Stream 2 setelah Rusia menyerbu Ukraina bulan Februari lalu.
AS menolak penggunaan pipa itu karena dianggap hanya akan membuat Eropa makin bergantung pada gas Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia tengah melakukan "perang gas".
"Ini adalah perang gas secara terbuka yang dilancarkan Rusia untuk melawan Eropa yang bersatu," kata Zelenskiy.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS menyebut pengurangan gas oleh Gazprom sebagai upaya Rusia "menggunakan gas alam sebagai senjata politik dan ekonomi".
Baca: Rusia Punya Target Baru di Ukraina: Lengserkan Presiden Zelenskiy
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Rusia di sini