Warga Sri Lanka Kecam Penunjukan PM Wickremesinghe sebagai Capres

Pengumuman penunjukan Wickremesinghe sebagai capres disambut dengan kemarahan warga Sri Lanka.


zoom-inlihat foto
Ranil-Wickremesinghe.jpg
SRI LANKA PRESIDENT'S OFFICE / AFP
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe (kiri) menghadiri acara pengambilan sumpahnya sebagai perdana menteri di Istana Kepresiden di Kolombo, 12 Mei 2022


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Krisis politik di Sri Lanka diperkirakan terus berlanjut karena Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dipilih sebagai calon presiden (capres).

Wickremesinghe sendiri pada saat ini menjabat sebagai presiden sementara (ad interim).

Dia akan terus menjabat hingga parlemen bersidang pekan depan untuk memilih presiden baru yang menggantikan Gotabaya Rajapaksa.

Namun, pengumuman penunjukan Wickremesinghe sebagai capres disambut dengan kemarahan warga Sri Lanka.

Hal ini karena Wickremesinghe dituding telah menjadi sekutu dekat keluarga Rajapaksa.

Dia dituduh melindungi dan membantu keluarga Rajapaksa selama bertahun-tahun sebelum kehilangan keluarga itu dominasinya dalam pemerintahan.

Dikutip dari The Guardian, Wickremesinghe ditunjuk sebagai perdana menteri dua bulan lalu.

Banyak yang menganggap Wickremesinghe telah memperpanjang kekuasaan Rajapaksa hingga beberapa minggu daripada yang seharusnya.

Warga pun berunjuk rasa dan mengatakan Wickremesinghe bukan sosok pemimpin yang mereka inginkan.

Baca: Sri Lanka Gelar Pilpres Pekan Depan, Wickremesinghe Jadi Presiden Sementara

"Ranil Wickremesinghe harus mundur karena dia muncul untuk mempertahankan sistem yang korup ini, dan dia sudah gagal lima kali sebelum menjadi perdana menteri," kata Jeevantha Peiris, pemimpin aksi unjuk rasa.

"Sebagai warga negara, kami tidak menerima dia, kami tidak butuh pemimpin korup lainnya. Kami ingin mengubah sistem sepenuhnya."

Baca: Kisah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa: Dulu Pahlawan Kini Buronan

Baca: Sri Lanka

Banyak yang melancarakan protes antipemerintah di Galle Facem, Kolombo tengah.

Wickremesinghe pun menanggapi aksi ini dan mengatakan para pengunjuk rasa telah disusupi oleh "fasis" dan "ekstremis".

"Ide bahwa Ranil menjadi pengganti Gota, dengan semua kekuasaan yan dipegangnya, bukannlah perubahan yang kita minta dan ini konsep yang sangat mengerikan yang diajukan," kata Mithsansi Seveviratne, 21, warga Sri Lanka.

"Dia bukanlah perubahan: sejak kami kecil, dia telah menjadi perdana menteri atau pemimpin oposisi, jadi kami tidak percaya kepada Ranil," kata Maneth, 25, warga lainnya.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe (kiri) menghadiri acara pengambilan sumpahnya sebagai perdana menteri di Istana Kepresiden di Kolombo, 12 Mei 2022
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe (kiri) menghadiri acara pengambilan sumpahnya sebagai perdana menteri di Istana Kepresiden di Kolombo, 12 Mei 2022 (SRI LANKA PRESIDENT'S OFFICE / AFP)

Penunjukan Wickremesinghe bahkan menimbulkan pepecahan di dalam partai penguasa, SLPP, yang menunjuknya.

Ketua SLPP GL Piris sempat mengirim surat kepada Sekjen SLPP yang isinya kritik terhadap penunjukan Wickremesinghe.

Baca: Berhasil Kabur ke Maladewa, Presiden Sri Lanka Disebut Akan Pergi ke Negara Lainnya

Namun, Wickremesinghe tidak akan maju sendirian karena dia akan menghadapi calon lainnya.

Salah satu lawannya adalah Sajith Premadasa, pemimpin partai oposisi.

Premadasa berjanji akan mencegah terjadinya "pemilihan diktator" pada kemudian hari. Dia juga ingin mencari pemimpin yang "merampok negara".

Kandidat lainnya adalah Dullas Alahaperruma yang juga berasal dari SLPP.

Mantan Panglima Angkatan Darat Sri Lanka Sarath Fonseka juga sudah menunjukkan keinginannya untuk maju.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Sri Lanka di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved