TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tentara Ukraina menyerang balik pasukan Rusia di Nova Kakhovka, Kherson, Ukraina selatan, dengan roket jarak jauh.
Menurut militer Ukraina, serangan itu berhasil menghancurkan satu gudang senjata.
Berdasarkan informasi dari pihak Ukraina, ada 52 orang yang tewas dalam serangan itu.
Namun, kantor berita Rusia, TASS, melaporkan setidaknya ada tujuh orang yang tewas. Jumlah korban luka sekitar 70 orang.
Serangan itu dilancarkan setelah Amerika Serikat (AS) mengirimkan sistem artileri HIMARS ke Ukraina.
"Musuh kehilangan 52 orang, satu meriam howitzer Msta-B, satu mortir, dan tujuh kendaraan lapis baja dan kendaraan lainnya, serta gudang senjata di Nova Kakhovka," kata komando militer Ukraina selatan dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters.
Posisi Kherson sangat strategis karena dekat dengan Laut Hitam dan Krimea yang dianeksasi Rusia tahun 2014.
Baca: Rusia Merebut Kota Kherson, Jumlah Pengungsi Ukraina Tembus 1 Juta Orang
Di media sosial beredar video yang diduga merekam serangan tersebut. Dalam video itu, terlihat ada bola api besar di langit pada malam hari.
Sementara itu, foto-foto yang dirilis oleh media Rusia memperlihatkan reruntuhan bangunan akibat serangan.
Vladimir Leontyev, seorang pejabat di Kherson yang diangkat Rusia, mengatakan Ukraina menggunakan rudal HIMARS.
Kata dia, Rusia berhasil menghancurkan gudang berisi saltpetre, bahan kimia yang bisa digunakan untuk membuat pupuk dan bubuk mesiu.
Baca: AS Sebut Iran Bakal Kirimkan Ratusan Drone ke Rusia, Akan Digunakan di Ukraina
"Masih ada banyak orang di bawah reruntuhan. Korban luka sedang dibawa ke rumah sakit," kata Leontyev.
Dia berujar serangan itu merusak gudang, toko, apotek, stasiun pengisian BBM, dan satu gereja.
Kementerian Pertahanan Ukraina menolak buka suara mengenai jenis senjata yang digunakan.
Rusia terus menyerang Donetsk
Rusia terus menggempur Ukraina timur agar bisa merebut Provinsi Donetsk.
Sebelumnya, awal bulan Rusia telah berhasil merampas Provinsi Luhansk.
Baca: Pejabat Rusia di Ukraina Tewas oleh Bom Mobil, Diduga Ulah Warga Ukraina
Kedua provinsi itu berada di wilayah yang disebut Donbas dan menjadi fokus serangan Rusia.
Rusia mengaku ingin merebut Donbas demi membantu kelompok separatis di Donbas.
Saat ini Ukraina dilaporkan bersiap menghadapi kemungkinan serangan besar Rusia di area timur.