Bendungan Walahar

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bendungan Walahar adalah salah satu bendungan yang berada di Karawang. Bendungan ini tepatnya berlokasi di Kutapohaci, Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Bendungan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda itu sebelumnya bernama Bendungan Parisdo.

Pengunjung dapat merasakan suasana bangunan kolonial Belanda saat berada di bendungan ini.

Selain berwisata sejarah, pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Jawa Barat yang dijajakan pedagang kaki lima di sekitar bendungan.

Pengunjung juga dapat menyewa perahu kecil untuk yang disewakan di sekitar bendungan atau pun memancing.

Adapun pepohonan rindang berjejeran di tepi bendungan dapat digunakan pengunjung untuk berteduh atau sekedar duduk. (1)

Baca: Waduk Pidekso

Bendungan Walahar termasuk dalam situs peninggalan zaman Belanda.

Bendungan ini menahan aliran Sungai Citarum selebar 50 meter, membentuk waduk seluas 15 ha pada kawasan dataran rendah di pantai utara.

Bendungan Walahar membagi Sungai Citarum yang difungsikan untuk megatur debit dan sirkulasi air dalam mengairi areal pesawahan di Karawang.

Bagian dasarnya merupakan bagian dari dam, dengan jembatan jalan sekitar 3 meter melintang di atasnya.

Pada jembatan ini terdapat semacam bangunan yang terdiri beberapa ruangan, dengan bentuk langit-langit di atas jembatan yang melengkung.

Pada dinding di atas jalan masuk, terdapat tulisan “Bendung Walahar Kali Tjitarum Mulai Dipakai 30 Nopember 1925 untuk mengairi sawah luas 87.506 ha”.

Proyek Pengerjaan bendungan ini dimulai sejak tahun 1918 dan selesai pada tahun 1925, dengan diawasi oleh seorang ahli perairan berkebangsaan Belanda bernama C. Swaan koopman.

Tujuan utama pembangunan bendungan ini adalah untuk menunjang sistem irigasi bagi ribuan hektar persawahan di daerah Karawang yang merupakan pemasok utama kebutuhan beras di Indonesia pada saat itu.

Bendungan ini dilengkapi dengan jalan menghubung ruangan yang ada.

Menurut catatan sejarah, di masa kerajaan, Sungai Citarum merupakan jalur utama perdagangan dan transportasi, saar jalur darat memiliki resiko lebih tinggi.

Adanya pelabuhan Karawang yang kini menjadi Alun-Alun Karawang serta peninggalan candi di Batujaya yang dibangun oleh Kerajaan Tarumanegara menjadi bukti pentingnya Sungai Citarum sejak dulu. (2)

Baca: Waduk Cacaban

Bendungan Walahar buka setiap hari selama 24 jam.

Untuk masuk ke area bendungan di Karawang ini, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk sama sekali alias gratis. (1)

Baca: Waduk Mulur

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)